Mohon tunggu...
aulia zuliyanti
aulia zuliyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kepemimpinan Dalam Organisasi

Kepemimpinan dalam organisasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel Kepemimpinan dalam Organisasi

21 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2021   12:35 4822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

      TUGAS PERILAKU ORGANISASIONAL

           " ARTIKEL KEPEMIMPINAN "

Dosen : EKO SASONGKO PRIYADI S.Sos. , M.A.


                                Disusun Oleh:

     • AULIA ZULIYANTI        191011201923
     • SATRIA YUNUS A           191011200096
     • SEPTI SRI WAHYUNI   191011200094
               

                        Kelas : 04SAKP007

A.    PENGERTIAN KEPEMIMPINAN 

       Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Maka kepemimpinan adalah kekuasaan untuk memengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Kepemimpinan (Leadership) dalam organisasi tidak bisa dipisahkan dari ilmu manajemen. Tanpa adanya kepemimpinan tidak mugkin suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
     Organisasi kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat untuk efektifitas yang optimal, kita memerlukan para pemimpin untuk menantang status quo, menciptakan visi dan misi masa depan, dan menginspirasi para anggota untuk mencapai visi. Kita juga memerlukan pada manajer untuk merumuskan rencana yang terperinci, menciptakan struktur organisasi yang efisien, dan mengawasi kegiatan operasional sehari hari.  Menurut beberapa ahli:
a.       Miftah Thoha, menjelaskan kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perseorangan maupun kelompok.
b.      Hadari, memandang kepemimpinan dari dua konteks, struktural dan nonstruktural. Dalam konteks struktural kepemimpinan  diartika sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Adapun dalam konteks nonstruktural kepemimpinan dapat diartikan sebgai proses memengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
c.       Tanembaum dan Massarik menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses atau fungsi sebagai suatu peran yang memerintah.
d.      Harold Kontz menyatakan bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, seni atau proses memengaruhi orang sehingga mereka akan berusaha mencapai tujuan kelompok dengan kemauan dan antusias.
e.       Frigon menjelaskan “leadership is the art and sciene of getting others to perform and achieve vision.
f.       Nanus mengemukakan “leadership role in policy formation has a solid foundation in practice and is safely short of usurfing a governing broad’s prerogrative in establishing policy”
g.      Overton berpendapat “leadership is ability to get work done and through others while gaining then confidence and cooperation”.
    Berdasarkan berbagai arti kepemimpinan dalam organisasi dan definisi pemimpin diatas dapat diketahui perbedaan antara keduanya. Pemimpin lebih merujuk pada orang atau person sebagai pelaku dari kepemimpinan sedangkan kepemimpinan merupakan sifat dari individu dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan.Kepemimpinan dalam organisasi yang baik akan dapat mengkoordinasi dan mensinergikan sumberdaya yang ada di dalam organisasi. Selain itu, kepemimpinan yang jitu juga mampu menggali dan mengembangkan potensi yang di miliki tiap individu lainnya.
     Oleh karena menurut penjelasan mengenai pengertian kepemimpinan dalam organisasi maka pemimpin yang baik tidak hanya dilihat dari seberapa banyak orang yang mengikutinya. Pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang baik maka dia akan mampu mengkader/menciptakan pemimpin selanjutnya.

B. TEORI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

    Adapun teori yang berhubungan dengan kepemimpinan sebagai berikut :

=> Teori Orang Hebat (The Great-man Theory)
     Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat memiliki sifat kepemimpinan yang terbawa dari lahir, bukan karena dibentuk. Teori yang sudah dikenal di abad ke-19, menunjukkan adanya kualitas seorang pemimpin sebenarnya telah melekat secara natural atau bawaan dari lahir. Pemimpin tipe ini sering kali membawa sifat-sifat alami, seperti kecerdasan, keberanian, membangun kepercayaan diri, intuisi, dan pesona.

=> Teori Sifat (Trait Theory)
     Teori kepemimpinan ini menyatakan, sifat alami tertentu yang dimiliki seseorang cenderung dapat menjadikannya pemimpin yang baik. Perlu digarisbawahi, memiliki kualitas diri tertentu tidak serta merta menjadikan Anda pemimpin hebat. Berbeda dengan teori sebelumnya yang mengedepankan genetik atau garis keturunan, teori sifat lebih pada karakter kepemimpinan yang dapat dibentuk. Sifat yang dimiliki, antara lain daya tarik, kecerdasan, dan kharisma.

=> Teori Perilaku (Behavior Theory)
Teori perilaku berfokus pada perilaku, sikap, serta lingkungan yang membentuk Anda menjadi pemimpin hebat. Salah satu konsep yang diterapkan dalam teori ini, pengkondisian di mana Anda cenderung bertindak dan memimpin dengan gaya tertentu karena Anda meniru dari pemimpin sebelumnya atau dari lingkungan sekitar.

=> Teori Transaksional atau Teori Manajemen (Transactional Theory of Management Theory)
     Teori transaksional dikenal dengan teori manajemen. Prinsip yang digunakan dalam teori transaksional adalah kesepakatan antara pemimpin dan bawahan tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan penghargaan, dan apa yang tidak seharusnya dilakukan untuk menghindari hukuman.
     Teori ini juga mempunyai nilai-nilai yang hanya berlaku dengan proses pertukaran dan keuntungan timbal balik, sehingga pemimpin transaksional akan memberikan kebutuhan atau keinginan karyawan dengan ketentuan hasil pekerjaan yang diberikan dapat memuaskan semua pihak.
=> Teori Transformasional (Transformational Theory)
     Teori kepemimpinan ini didasari adanya hubungan yang positif antara atasan dan bawahan sehingga terbentuklah kepemimpinan yang efektif. Pemimpin transformasional akan memotivasi dan menginspirasi bawahan untuk mencapai hasil yang lebih besar dari yang direncanakan. Tentunya hal ini, demi kesuksesan perusahaan yang dipimpin.


=> Teori Situasional (Situational Theory)
    Teori kepemimpinan situasional tidak berhubungan dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Tidak pula, mengklaim bahwa gaya tertentu adalah yang terbaik

     Ada 3 teori tentang asal-usul terbentuk seorang pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
a) Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.
b) Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.
c) Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.

C. SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN 

    Adapun syarat menjadi seorang pemimpin sebagai berikut :

1.      Syarat Minimal
a)      Watak yang baik ( karakter, budi, dan moral)
b)      Inteligensi yang tinggi
c)      Kesiapan lahir dan batin

2.      Syarat-Syarat Yang Lain Yang Diperlukan
a)      Sadar akan tanggung jawab
b)      Memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang menonjol
c)      Membimbing dirinya dan bawahan dengan asas dan prinsip kepemimpinan
d)     Mengenal anak buah
e)      Paham mengukur dan menilai kepemimpinan.


     Berikut sifat-sifat kepemimpinan dalam organisasi yang penting untuk dimiliki oleh setiap pemimpin 


1. Sebagai Motivator
     Fungsi kepemimpinan dalam organisasi selain mengarahkan pada tujuan adalah mampu memotivasi orang lain. Kemampuan memotivasi dari pemimpin sangat diperlukan karena melalui kemampuan ini mereka dapat mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk berbuat sesuatu.
Peran kepemimpinan dalam organisasi ini sangat penting. Tanpa adanya motivasi yang kuat tidaklah mungkin orang akan tergerak untuk melakukan sesuatu.


2. Menjalin Komunikasi yang baik dengan bawahan
    Pemimpin suatu organisasi seharusnya tidak hanya bisa mengarahkan atau mengatur bawahannya dengan kewenangan yang dimiliki. Namun pemimpin organisasi harus dapat berkomunikasi dengan bawahan secara baik dan lebih manusiawi. Meski tuntutan profesional tetap digalakkan, kemampuan untuk berkomunikasi agar orang mau bekerjasama tidak kalah penting.
     Contoh kepemimpinan dalam organisasi yang mengedepankan komunikasi adalah saat pemimpin daerah akan memindahkan pedagang kaki lima dari satu tempat ke tempat lain. Pemindahan tersebut tidak dilakukan dengan penggusuran namun dengan cara diajak makan malam.Pada acara makan malam tersebut, pemimpin dapat menjalin komunikasi dan mengarahkan pedagang untuk pindah tanpa adanya emosi dan paksaan.


3. Memberikan kepercayaan kepada bawahan
     Memberikan tugas atau tanggung jawab kepada bawahan dapat membuat bawahan merasa dirinya dapat dipercaya. Oleh kaena itu dalam sebuah kepemimpinan perlunya pemimpin mendelegasikan tugas kepada para bawahannya. Cara ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada bawahan sembari mempersiapkan pemimpin selanjutnya.


4. Bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpin
     Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya.Kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sejatinya adalah kesalahan pemimpin apakah dari segi komunikasi atau koordinasi.
     Oleh karena itu pemimpin organisasi perlu benar-benar mengatur apa yang dipimpinnya sebelum terjadi kesalahan yang lebih besar.Namun apabila kesalahan telah terjadi maka pemimpin siap untuk mempertanggung jawabkan konsekuensinya tanpa menyalahkah berbagai pihak.


D. KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI SEORANG PEMIMPIN


     Proses kepemimpinan merupakan proses untuk mengasah berbagai keterampilan sebagai seorang pemimpin. Pada suatu organisasi tentunya keahlian seorang pemimpin sangat menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi. 

     Terdapat setidaknya empat keterampilan yang harus dikuasai oleh pemimpin sebuah organisasi. Keempat ketrampilan tersebut diantaranya :


1. Ketrampilan Konseptual
Kemampuan dalam mengkonsep dalam organisasi sangat diperlukan oleh pemimpin. Kemampuan ini merupakan keahlian dalam melakukan koordinasi dan mengintegrasikan segala kepentingan yang ada di dalam organisasi.
Selain itu kemampuan ini menuntut pemimpin untuk dapat memandang organisasi secara utuh dan memahami keterkaitan antara satu bagian dengan lainnya. Kemampuan ini bertujuan supaya pemimpin dapat lebih mudah memperoleh, menganalisis, dan mengintepretasikan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.


2. Ketrampilan Komunikasi
Kemampuan kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah kemampuan komunikasi. Kemampuan kepemimpinan ini diperlukan oleh pemimpin untuk menjalin kerjasama, memahami dan memberi motivasi kepada orang lain dalam suatu organisasi.Pemimpin menggunakan kemampuan ini dalam kepemimpin organisasi untuk mendapatkan partisipasi dari bawahannya dan memberikan arahan dalam peraihan tujuan organisasi.


3. Ketrampilan Administratif
Pada proses menjalankan kepemimpinan khususnya pada suatu organisasi, kemampuan administratif merupakan hal yang sangat urgent. Keahlian ini merupakan keahlian yang berkaitandengan seluruh kegiatan manajemen mulai dari perencanaan hingga pengawasan.Siapapun yang berada pada tampuk kepemimpinan sangat wajib memperhatikan hal ini karena hal ini berkaitan dengan peraturan, kebijakan, pengelolaan anggaran dan hal yang berkaitan dengan admiistrasi organisasi.


4. Ketrampilan Teknis
Meski kegiatan operasional tidak terlalu melekat pada pemimpin organisasi namun pada proses kepemimpinan mengetahui hal teknis tetap diperlukan.Pemimpin organisasi perlu mengetahui hal teknis seperti penggunaan alat, prosedur atau metode pada bidang tertent seperti akuntansi, permesinan, dll agar dapat mengarahkan bawahannya dengan tepat dan mencapai hasil secara efektif. Tanpa pengetahuan akan hal teknis, kepemimpinaan dalam organisasi akan pincang, karena pemimpinnya akan mengarahkan organisasi dengan cara yang tidak benar


5. Antusiasme
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang besar. Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh semangatnya.


6. Motivasi dan tekad
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu memotivasi orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga bawahannya yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.


7. Bekerja sama
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang baik antara dia dan bawahannya.


8. Persamaan
Seorang pemimpin memang memiliki posisi yang lebih tinggi daripada bawahannya. Namun tidak berarti dia memiliki hak untuk mendominasi. Seorang pemimpin harus bisa memperlakukan semua orang di sekitarnya dengan cara yang sama. Dengan demikian, semua orang akan menghormatinya dan berusaha menaati perintahnya.


9. Manajemen
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik. Dia harus dapat merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk mengatasinya.

       Setelah memahami pengertian kepemimpinan, tentunya kita juga perlu mengetahui apa tujuan kepemimpinan tersebut. Berikut penjelasannya:
1. Sarana untuk Mencapai Tujuan
    Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari seseorang.
2. Memotivasi Orang Lain
    Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memotivasi pengikut/ bawahan untuk mencapai tujuang yang diinginkan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan organisasi, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan baik.  

      Adapun fungsi kepemimpinan yang paling umum di antaranya sebagai berikut:
~ Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan semua aspek di dalam ruang lingkup sebuah organisasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi instruktif seperti cara mengerjakan perintah, melaksanakan dan melaporkan hasil, dan tempat mengerjakan perintah. Sehingga, setiap keputusan dapat diwujudkan secara efektif.

~ Fungsi Konsultatif
Pemimpin bisa menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Bentuk komunikasi ini dibutuhkan saat pemimpin dalam usaha menetapkan kebijakan atau keputusan memerlukan bahan pertimbangan dari kelompok yang dipimpinnya. Dengan begitu, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan secara efektif dan maksimal.

~ Fungsi Partisipasi
Fungsi kepemimpinan berikutnya melibatkan anggota untuk terut serta dalam setiap pengambilan kebijakan. Hal tersebut perlu dilakukan seorang pemimpin agar orang yang dipimpinnya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu, fungsi partisipasi harus dijalankan supaya anggota dapat secara aktif mengikuti setiap proses yang sedang dijalankan organisasi.

~ Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin harus memberikan kepercayaan kepada orang yang dipimpinnya, seperti pelimpahan wewenang dan turut andil dalam penentuan keputusan. Hal ini perlu dilakukan karena tujuan organisasi tidak dapat dicapai secara maksimal jika seorang pemimpin bekerja sendiri. Oleh karena itu, kerja sama antara pemimpin dan anggota sangat diperlukan dalam sebuah organisasi.

~ Fungsi Pengendalian
Salah satu fungsi kepemimpinan ialah mampu mengatur aktivitas dari para anggota secara terarah. Pemimpin harus mampu memberi arahan, bimbingan, serta contoh yang baik terhadap anggota. Dalam mewujudkan fungsi pengendalian ini, seorang pemimpin perlu mengadakan kegiatan bimbingan, koordinasi, dan pengawasan.
Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi tersebut.
    Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:
Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.


E. JENIS - JENIS GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


1. Gaya demokratis
Gaya demokratis berarti mencari kolaborasi dan konsensus. Anggota tim adalah bagian dari proses pengambilan keputusan. Arus komunikasi naik, turun, dan melintasi bagan organisasi. Gaya demokratis itu kolaboratif. Penulis dan pembicara motivasi Simon Sinek adalah contoh dari seorang pemimpin yang tampaknya memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis


2. Gaya otokratis
Kepemimpinan otokratis disebut juga kepemimpinan diktator atau direktif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para karyawan yang harus melaksanakannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut. Mereka menentukan apa yang harus dilakukan orang lain dan mengharapkan mereka mematuhinya. Kritik yang muncul adalah bahwa pendekatan ini tidak akan efektif dalam jangka panjang.


3. Gaya transformasional
Pemimpin transformasional mendorong perubahan. Mereka masuk ke organisasi untuk membalikkan keadaan, mengembalikan keuntungan, atau meningkatkan budaya. Sebagai alternatif, pemimpin transformasional mungkin memiliki visi untuk apa yang mungkin dibutuhkan pelanggan, pemangku kepentingan, atau konstituen di masa depan dan bekerja untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka adalah agen perubahan yang berfokus pada masa depan. Contoh pemimpin transformasional adalah Oprah dan Robert C. Smith, miliarder yang telah menawarkan untuk melunasi hutang pinjaman mahasiswa dari seluruh kelas kelulusan 2019 di Morehouse College.

4. Gaya transaksional
Pemimpin transaksional melanjutkan agenda langsung. Mereka khawatir tentang menyelesaikan tugas dan melakukan apa yang mereka katakan telah mereka lakukan. Mereka kurang tertarik untuk mengubah status quo dan lebih fokus untuk memastikan bahwa orang melakukan tugas khusus yang harus mereka lakukan. Gaya kepemimpinan transaksional berpusat pada perencanaan jangka pendek. Gaya ini dapat menahan kreativitas dan membuat karyawan terjebak dalam peran mereka saat ini.

5. Gaya delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan. Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya.

6. Gaya partisipatif
Kepemimpinan partisipatif juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas atau nondirective. Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan keputusan. Ia hanya menyajikan informasi mengenai suatu permasalahan dan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan strategi dan pemecahannya. Disini tugas pemimpin adalah mengarahkan tim kepada tercapainya consensus. Asumsi yang mendasari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa para karyawan akan lebih siap menerima tanggungjawab terhadap solusi, tujuan, dan strategi di mana mereka diberdayakan untuk mengembangkannya.

7. Gaya visioner
Gaya kepemimpinan selanjutnya adalah visioner. Dalam hal ini, seorang pemimpin perlu menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan keberhasilan. Selain itu, mereka juga mampu untuk mempertimbangkan dan mengintegrasikan berbagai perspektif orang lain dengan pemikiran original yang mereka miliki. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin yang visioner, mereka mampu bekerja dengan baik dalam tim dan membimbing anggotanya untuk menuju visi misi yang diharapkan.

8. Kepemimpinan ala Arsitek
Untuk jenis ini, para pemimpin ahli dalam merancang masa depan, mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Selain itu, para pemimpin juga diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi tersebut. Misalnya, mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan, bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-lain.

9. Kepemimpinan sebagai Pelatih
Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang harmonis.

10. Kepemimpinan situasional
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula sebagai kepemimpinan tak tetap(fluid) atau kontingensi. Asumsi yang digunakan dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manajer dalam segala kondisi. Oleh karena itu gaya kepemimpinan situasional akan menerapkan suatu gaya tertentu berdasarkan pertimbangan atas factor-faktor sep[erti pemimpin, pengikut, dan situasi( dalam arti struktur tugas, peta kekuasaan, dan dinamika kelompok ). Hal ini sering dikenal dengan istilah hukum situasi (law of the situation).

F. CONTOH KEPEMIMPINAN
 => Menginspirasi dan Memotivasi
    Pemimpin yang hebat menciptakan proyeksi masa depan. Dia akan memberikan gambaran masa depan yang jelas serta menarik memotivasi orang lain supaya bisa meraihnya.Kalau Anda sedang memegang jabatan sebagai manejer, memotivasi serta mendorong rekan tim menjadi tugas utama Anda agar tujuan perusahaan tercapai. Hal tersebut termasuk bisnis yang baru berkembang.
=>  Mempunyai Integritas dan Kejujuran Tinggi
    Kepemimpinan juga mencakup integritas serta kejujuran yang tinggi. Lakukan apa yang pernah Anda katakan serta mereka akan melakukan hal yang sama. Dalam beberapa isu, bawahan atau tim akan menanyakan beberapa pertanyaan menjebak.
Wajib untuk menjawabnya dengan jujur. Walaupun mereka pada akhirnya tak menyukai jawaban Anda, Tapi mereka pasti dapat menerima serta melewati dengan baik asal Anda tetap bekerja bersama mereka.
=>  Pelajari dan Selesaikan Masalahnya
    Seorang pemimpin direkrut, dilatih, serta dipilih guna menyelesaikan masalah serta mencari peluang pasar. Tak hanya kecerdasan yang dibutuhkan, Namun kemampuan menganalisa yang baik serta skill lain yang tidak dipunyai oleh rekanan lainnya.
=> Bekerja Supaya Hasilnya Tercapai
    Beberapa orang biasanya hanya menonton di belakang serta melihat prosesnya. Tapi seorang leader yang baik akan terjun bersama timnya supaya tujuan organisasi tercapai dengan baik. Seorang leader mempunyai ketekunan, patuh serta dorongan yang tinggi supaya targetnya tercapai di waktu yang tepat.
=>  Komunikasi yang Bagus
    Ada banyak sekali cara berkomunikasi seorang leader dengan timya. Ada yang memakai skype, telepon, meeting, email, blog dan media lainnya. Hal tersebut menjadi tidak penting sering-sering bertemu namun tugas tidak langsung dijalankan.
Hal yang paling penting untuk pemimpin ialah tugas selesai dengan baik serta targetnya tercapai. Apa saja media komunikasinya. Tak lupa dia memberikan detail job yang jelas serta terus berkomunikasi dengan tim supaya pekerjaan berjalan di jalan yang benar.
=>  Mempunyai Hubungan Erat
    Kepemimpinan juga wajib mengikutsertan hubungan yang erat antar anggota. Dia percaya pada bawahan berlaku sebaliknya. Seorang pemimpin memegang tanggung jawab yang besar atas pekerjaan timnya. Berarti hubungan yang baik di lingkaran mereka wajib tercipta dengan baik.
=> Bersikap Profesional
    Seorang pemimpin wajib mempunyai keahlian yang khusus.
=> Memberikan Strategi
    Pemimpin tentu saja mempunyai visi jangka panjang. Dia tahu bagaimana menghindari kesalahan fatal yang akibatnya pada perkembangan bisnis. Mereka sering dituntut menjadi orang yang taktis dalam menghadapi persaingan pasar.
=>  Bersifat Membangun
    Kepemimpinan menurut temuan Jack Zenger dan Joseph Folkman mengikutkan aspek pembangunan. Berarti, pemimpin yang baik harusnya terus belajar mengembangkan skill teknis serta profesionalitasnya. Mereka mencari karyawan yang paling menjanjikan serta memberikan training yang baik sehingga mampu menjadi generasi penerus perusahaan.
=>  Melakukan Inovasi
    Dalam bidang bisnis, inovasi bukan merupakan hal baru. Bahkan secara langsung pasar menggeret pelaku bisnis serta perusahaan untuk terus berinovasi supaya mampu bertahan di tengah kompetisi yang ketat

G. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
    Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi olehberbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akanmempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2.Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apagaya kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gayapemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilakubawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan.
     Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
      Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M.Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
1.Sebagai pelaksana (executive)
2.Sebagai perencana (planner)
3.Sebagai seorangahli (expert)
4.Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external grouprepresentative)
5.Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)
6.Bertindak sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of  rewards and punishments)
7.Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator)
8.Merupakan bagian dari kelompok (exemplar)
9.Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group)
10.Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility)
11.Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (ideologist)
12.Bertindak sebagai seorang aya (father figure)
13.Sebagai kambing hitam (scape goat).
   
    Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan yang dimaksud, di samping itu juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang diemban, sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
~Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.


~Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis danyang benar-benar dapat dicapai.


~Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendakmereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan.
    Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan,membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannyasebagai seorang pemimpin. 

Di samping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun