Mohon tunggu...
Muhammad Aulia
Muhammad Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Senbazuru", Perdamaian Sesederhana Melipat Kertas

17 November 2017   09:41 Diperbarui: 18 November 2017   00:06 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.co.uk/graggirl/sadako/

Siapa yang tidak mengenal Origami, seni melipat kertas itu sangat disukai oleh semua orang baik itu anak - anak bahkan orang tua sekalipun. Tapi tidak semua orang mengenali istilah SENBAZURU ( ) yang artinya "Seribu Bangau Kertas." Kebanyakan orang Indonesia mungkin lebih sering mengenalnya dengan istilah burung kertas karena memiliki sayap dan paruh, cara membuatnya yang mudah dan sangat sering dibuat ketika sedang bosan menjadikan origami Senbazuru semakin populer dan tak lekang oleh waktu.

SEJARAH DAN FILOSOFI SENBAZURU

Bangau merupakan simbol keberuntungan di Jepang, orang Jepang percaya bahwa Bangau merupakan makhluk suci yang dapat memberikan umur panjang dan kesembuhan. Di Jepang orang-orang sudah biasa membuat Senbazuru karena membuat seribu bangau kertas dipercaya dapat memberikan keberuntungan dan biasanya dijadikan hadiah spesial bagi keluarga dan teman. 

Tradisi Jepang dalam melangsungkan pernikahan sudah menjadi keharusan dari pihak ayah untuk memberikan Senbazuru krena dipercaya dapat mendatangkan kebahagiaan dan kemakmuran kepada menantu dan anaknya. menggantung senbazuru di rumah dapat menjadi jimat keberuntungan dan tolak bala.

Kini Senbazuru dijadikan sebagai simbol perdamaian dunia melalui kisah Sadako Sasaki yang merupakan seorang gadis yang berjuang dalam hidupnya melawan leukimia sebagai dampak dari radiasi yang ditimbulkan oleh bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Kisahnya yang haru memberikan kesan bahwa perdamaian dunia harus terwujud dan perang bukanlah jawaban Sadako Sasaki mencoba membuat seribu bangau kertas, namun hanya mampu mencapai jumlah 644 sebelum meninggal pada 25 Oktober 1955, sebagai penghormatan teman-teman dan orang terdekatnya melanjutkan impiannya membuat 1000 bangau kertas, kemudian mereka menyertakan Senbazuru bersamanya di pemakaman. Kisahnya dimuat dalam buku Sadako and the Thousand Paper Cranes. 

https://www.pinterest.co.uk/graggirl/sadako/
https://www.pinterest.co.uk/graggirl/sadako/
Patung Sadako Sasaki dibuat untuk mengenang kisah perjuangannya dan mengingatkan kita pada perdamaian dunia yang abadi. setiap tahun  dalam perayaan Obon Day setiap orang dapat menempatkan Senbazuru untuk mengingatkan pendahulunya yang selalu mau berjuang dalam hidup dan terus mengedepankan perdamaian di dunia. 

http://domowallpaper.blogspot.co.id
http://domowallpaper.blogspot.co.id
Lewat sembazuru seseorang dapat menyampaikan pesan damai, memberikan arti bahwa perdamaian itu sangatlah sederhana, sesederhana membuat karya seni melipat kertas yang dirangkaikan dengan tali. Kertas tersebut rapuh dan mudah rusak, oleh karena itu harus selalu dirawat dan dibuat yang baru seperti sebuah perdamaian yang terkadang terjadi perselisihan maka selesaikan dengan kepala dingin dan bangunlah kembali persahabatan. dunia ini sangatlah rapuh jika manusianya masih mementingkan ego masing-masing maka yang terjadi adalah kehancuran. Belajarlah damai dan terus berjuang dari sepotong kertas berbentuk bangau "SENBAZURU."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun