Mohon tunggu...
Aulia Wijayanti
Aulia Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Aulia

Aulcantik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peninggalan Jepang yang Tersembunyi di Kota Kupang

15 Januari 2022   07:15 Diperbarui: 15 Januari 2022   07:18 2708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo nama saya Aulia Wijayanti biasa dipanggil Aul, Penerima Beasiswa Unggulan STP Trisakti 2019. Kali ini aku akan menceritakan sebuah peninggalan bersejarah di kota Kupang NTT.

Timor Indonesia ini memiliki banyak sekali tempat yang sangat menakjubkan dimana setiap tempat memiliki sejarah tersendiri, salah satunya Gua Benteng Jepang. Gua ini berada di Bukit Fatusuba kampung Bonen, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. gua ini merupakan peninggalan penjajah bangsa Jepang saat perang dunia kedua melawan sekutu.

Dahulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda, banyak dibangun gedung dan bangunan monumental yang kita kenal sekarang dengan sebutan bangunan Kolonial. Sedangkan Jepang tidak begitu konsen pada pembangunan gedung-gedung di Indonesia. Mereka lebih konsen untuk membangun sistem pertahanan tetapi dengan biaya yang seminimal mungkin.

Untuk itu Jepang sering memanfaatkan gua-gua, baik itu gua alami maupun gua buatan dengan menggunakan tenaga kerja yang diambil dari orang-orang Indonesia dan dikenal dengan sistem romusha.
Selain memanfaatkan gua-gua alam, Jepang juga membangun Bungker-Bungker yang biasanya ditempatkan di dataran tinggi atau bukit-bukit.

Gua dan Bungker tersebut dibuat dengan tujuan dijadikan tempat pertahanan, pengintaian, persembunyian, perlindungan dan juga sebagai tempat menyimpan senjata dan amunisi selama perang Dunia II. Tak hanya bunker, saat itu Jepang juga membuat gua-gua buatan di dalam tanah. Tujuan pembangunan bunker-bunker tersebut, adalah sebagai benteng pertahanan dan sarana pengintai musuh.

Goa tersebut terlihat tidak terawat oleh pemerintah daerah, meskipun tercatat sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Kupang, antara lain terlihat dari ruas jalan menuju goa belum diaspal, dan tidak tersedia lampu jalan. Di dalam goa terdapat beberapa kamar dan mata air yang dialirkan ke kolam di depan goa menggunakan pipa.

Di atas Bukit Fatusuba terletak 21 gua benteng Jepang dengan latar belakang pemandangan laut, gunung dan pepohonan yang sangat indah. Bukit Fatusuba juga sangat dekat dengan wilayah Kota Kupang. Disini kita bisa hiruk pikuk kota kupang dari atas bukit dan tentunya kita dapat menikmati keindahan alam yang masih asri.

Walaupun goa ini tidak terawat namun tempatnya tetap bersih dan rapi hanya perlu perbaikan akses jalananya saja. Selain itu pemandangan yang diberikan sangat indah membuat salah satu tokoh dari kota kupang ini ingin menjadikan Goa jepang di bukit fatusuba sebagai tepat wisata sejarah yang didukung oleh pemerintah dan masyarakat Bonen.

Disana kita bisa berwisata mengelilingi goa yang ada di sana, kita dapat melihat banyak sekali goa, didalam goa memiliki suasana yang dingin sangat berbeda dengan cuaca diluar goa, seperti yang kita ketahui bahwa koga kupang adalah daerah yang sangat panas namun di dalam goa ini suasanya sejuk.

Goa benteng jepang ini memiliki akses dari satu goa bisa terhubung ke goa lainya, jadi kita bisa mengelilingi semua goa yang ada disana, dinding dinding goa ini dari kapur dan terlihat jelas bekas pahatan para romusha jaman dulu. Bentuk goanya masih asli dan belum pernah di rubah sehingga keasrian goa ini masih sangat bisa kita rasakan.

Setelah berkeliling goa ini kita bisa menuju ke bukit fatusuba, disana kita dapat menikmati alam yang sangat sejuk melihat pepohonan dari atas bukit sambil menikmati es kelapa yang segar. Bagi kamu yang berada di daerah kupang wajib banget mencoba wisata sejarah ini dan melestarikannya dengan cara mengenalkan wisata daerah ke masyarakat ramai :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun