Mohon tunggu...
Aulia Widi Mangesti
Aulia Widi Mangesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Laboratory Junior Assistant at Faculty of Psychology Universitas Airlangga | Undergraduate Psychology Student at Universitas Airlangga

I always love to seek innovative way to solve things, especially inside a multidisciplinary team. Interested in any design practice that leads to impactful results.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mind Management, Menata Pikiran Mengolah Jiwa

16 Mei 2022   09:18 Diperbarui: 16 Mei 2022   09:23 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi Seraya berkata ‘Ya Tuhan kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.’ “


Kunci dari pada ayat ini “Rabbana ma khalaqta hadza bathila” artinya setiap yang diciptakan oleh Tuhan baik secara mikro atau secara makro itu semua dalam keadaan positif thinking. Dan tentu saja itu akan menjadi negatif kalau Anda tidak memiliki sudut pandang yang tepat dalam kehidupan ini. 

Landasi lah seluruh aktivitas, cara pandang, cara bertindak, cara kita mengambil keputusan bahwa tidak ada yang sia-sia dari ciptaan Allah.

Ada tiga komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pertama Apa yang disebut dengan thinking process kemudian yang kedua adalah felling process dan yang ketiga adalah action process. Semua itu terangkum menjadi istilah yang disebut Mind Management.

Kita mulai dari apa yang dimaksud dengan thinking process, kalau kita bicara tentang proses berpikir selama ini kita melakukan proses berfikir satu arah saja disini saya akan memperkenalkan kepada Anda apa yang disebut dengan cara berpikir tiga dimensi.

Yang pertama yaitu berfikir secara vertikal, yang dimaksud disini adalah kita menjadi diri kita berada pada satu posisi tertentu. 

Bayangkan Anda berada dalam gedung pencakar langit ditingkat paling atas, lalu Anda melihat suatu persoalan itu dibawah Anda, apa kesan psikologis yang Anda tangkap pada saat itu? Anda merasa problem pada saat itu menjadi kecil karena posisi Anda berada di atas. Ketika kita mempunyai cara berpikir vertikal maka kita akan mempunyai satu confident untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan baik besar ataupun kecil.

Itu yang disebut filosofi sholat kita. Mengapa sholat itu diawali dengan takbir "Allahu Akbar " sambil mengangkat kedua tangan, ternyata dari sini saya menarik dua kesimpulan. Yang pertama bahwa Anda melakukan penghormatan kepada Allah dengan mengucap takbir. Lalu yang kedua dengan mengangkat kedua tangan saat takbir merepresentasikan bahwa kita berserah secara total kepadaa Allah. Marilah kita memanage cara berfikir kita secara vertikal, milikilah diri Anda berada pada ketinggian yang tertinggi, yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada Allah.

Kemudian cara yang kedua, cara berfikir longitudinal. Di dalam pesawat terdapat longitudinal axis’s yakni sumbu yang menghubungkan dari hidung pesawat ke ekor pesawat. Ini yang saya maksud dengan cara berfikir historis

Maksud saya, kita hidup dalam 3 waktu, yakni past time, present time dan future time. Ketika Anda berada pada present time, maka Anda harus melihat kebelakang, apa yang Anda lakukan? Hasibu an tuhasabu, Hisablah dirimu sebelum Allah menghisabmu di hari kiamat. 

Pada saat Anda berada di present time, Anda sedang duduk lalu menengok kebelakang itu artinya Anda sedang mengevaluasi diri, instropeksi diri. Marilah kita lihat pengalaman masa lalu, past mistake, kegagalan-kegagalan kita yang lalu, bukan untuk disesali namun untuk pendewasaan. Kemudian yang kedua kita melihat ke depan, future. Pada saat Anda melihat future, berarti Anda melakukan apa yang disebut dengan perencanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun