Anak laki-laki tunggal Berretty, Dominique Roderick Berretty atau biasa disapa Dodo, hidupnya diberikan kemewahan dan kekayaan melimpah sedari kecil hingga Ayahnya mengeluarkan hampir seluruh keuangannya untuk membangun villa Isola tersebut yang nanti akan diberikan oleh Dodo ketika sudah besar. Tragisnya, D. W. Berretty hanya dapat merasakan villa tersebut selama setahun karena dirinya meninggal akibat kecelakaan pesawat di perbatasan Irak dan Syiria yang berimbas pada villa indah ini dikenakan hutang dari pinjaman uang pembangunan Isolanya dulu. Tidak ada harta tersisa semasa peninggalan beliau membuat Dodo, adik perempuan dan ibu tirinya terpaksa keluar dari Isola tanpa sepeserpun uang simpanan dan sepakat untuk menyewakan villa pada Grand Hotel Homann untuk difungsikan menjadi dépendance de luxe alias cabang hotel nan elit dan ekslusif (Netizen, 2022).
Saat Dodo dewasa, ia mendaftar bagian dari sukarelawan perang oleh OVW (Oorlogsvrijwilliger) yang akan dikirim menuju Hindia Belanda, Bandung dalam rangka memerangi para nasionalis yang telah memproklamirkan kemerdekaan satu bulan sebelumnya setelah dirinya sempat masuk penjara lantaran tertangkap tentara Jerman ketika Perang Dunia II sebagai relawan hingga hampir “mati” di penjara. Kembalinya ke tanah kelahiran merupakan sebuah kesempatan baginya untuk mengambil uang sewa Isola. Dodo menjalani masa hidupnya sebagai seseorang yang mudah curiga dan khawatir dikarenakan masa lalunya yang penuh bahaya. Nahasnya, bahaya datang dari dirinya sendiri. Dodo di diagnosis menderita leukimia dan meninggal tanggal 4 September 1980 (Netizen, 2022).
Sumber dari Kaskus (Cudiell, 2012) yang telah menjelajah informasi dari beberapa alumni UPI yang mempunyai kepekaan lebih, awalnya Partere merupakan gedung pertama yang berdiri di Bandung Utara untuk para meneer yang mengawasi pemetik teh. Biasanya terlihat penampakan noni di sekitaran pohon beringin besar dan patung anak kecil yang mengangkat nampah berat. Patung tersebut terlihat menyedihkan dan suram. Dulunya juga terdapat gedung pentagon yang konon tempat tersebut awalnya adalah lahan penjara dan eksekusi. Sekarang wilayah tersebut dijadikan sebagai tempat parkir setelah sempat mengalami kebakaran. Hasil penelusuran lebih lanjut, penulis mendapatkan info juga bahwa di dalam gedung Isola terdapat ruangan bawah tanah atau lorong. Lokasi itu hingga sekarang belum diketahui secara pasti kebenarannya.
Gedung Isola pernah ditembaki dan dibom pasukan divisi India Inggris dan pasukan Belanda pada tanggal 16 Februari 1946 dengan alasan menyelamatkan para tawanan Belanda dan Inggris. Kemudian pada 1951 dalam keadaan berantakan bekas perang, tentara Indonesia berhasil merebut Villa Isola. Semenjak itulah nama villa Isola berubah menjadi Bumi Siliwangi yang mengandung arti "rumah pribumi" hingga pada tahun 1954, gedung ikonik inipun dibeli pemerintah Indonesia seharga Rp 1.500.000. Villa Isola atau Bumi Siliwangi itupun akhirnya dijadikan sebuah gedung Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). PTPG ini merupakan cikal bakal dari IKIP atau UPI Bandung yang kita kenal saat ini (Dienalova, 2010).
Penulis mengambil kesimpulan dari kisah bersejarah ini bahwa meskipun kisah kehidupan Dominique Willem Berretty terkesan mewah, indah, dan gemilang, namun beliau tetap dilanda kesunyian dan berusaha untuk bertahan dalam kesendirian itu. Begitu banyak makna tersebunyi dari segi arsitektur, ornamen sekeliling gedung, hingga tempat "persembunyian" yang sepertinya hanya D. W. Berretty yang paling memahami makna semua itu. Kalimat M' I Solo E Vivo mungkin terdengar sederhana, akan tetapi makna kalimat ini memberikan aura pesan misterius yang mendalam layaknya penderitaan yang berusaha dipertahankan.
SUMBER REFERENSI:
Cudiell. (2012). Menguak misteri gedung isola upi ( Mampir gan di thread ini, di jamin penasaran ). Kaskus.Co.Id. https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000013914658/menguak-misteri-gedung-isola-upi--mampir-gan-di-thread-ini-di-jamin-penasaran/