Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi sejak manusia diciptakan oleh Sang Penciptanya. Adanya komunikasi menjadikan apa yang dimaksud oleh seseorang dapat dimengerti oleh orang lain. Bahkan terciptanya suatu kesepakatan dikarenakan adanya komunikasi antar individu. Komunikasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari -- hari. Mengapa begitu? karena dengan adanya komunikasi, kita dapat membangun hubungan baru dengan orang lain serta dapat memunculkan rasa empati yang tinggi terhadap orang lain.Â
Komunikasi tidak hanya kita lakukan dengan orang lain saja, namun dapat kita lakukan dengan diri sendiri juga. Hal ini dinamakan dengan komunikasi intrapersonal atau dapat  disebut dengan  (self-talk). Beberapa orang terkadang jarang melakukan self-talk, karena mereka terkadang tidak dapat mengenali diri mereka sendiri. Padahal, komunikasi intrapersonal ini sangat penting untuk dilakukan, karena mempunyai beberapa keuntungan, terutama untuk diri sendiri.Â
Tanpa kita sadari, sebenarnya komunikasi intrapersonal ini dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan mental. Semua orang pastinya ingin memiliki mental yang sehat, karena mental yang sehat akan memberikan pengaruh yang positif dalam menjalani kehidupan sehari -- hari. Lalu, apakah sebenarnya hubungan antara komunikasi intrapersonal dengan menjaga kesehatan mental? Seberapa pentingkah hal tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari?. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu Komunikasi Intrapersonal?
Komunikasi intrapersonal (Intrapersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, mulai dari kegiatan berbicara kepada diri sendiri, kegiatan- kegiatan mengamati, dan memberikan makna berupa intelektual dan emosional kepada lingkungan kita. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan dan juga memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat kita juluki dengan sebutan self-talk. Ini adalah dialog internal dan bahkan bisa terjadi ketika kita melakukan komunikasi dengan orang lain, misalnya saat sedang bersama seseorang, yang terlintas di benak kita adalah komunikasi batin. Jalaludin Rakhmat menyatakan bahwa jika dilihat dari psikologi komunikasi, pengertian komunikasi batin adalah suatu pemrosesan informasi yang meliputi penginderaan, persepsi, ingatan, dan pikiran. Berbicara kepada diri sendiri, membaca dalam hati, mengulangi kalimat dalam hati dari apa yang telah kita dengar, serta memikirkan apa yang kita dengar merupakan bentuk dari komunikasi batin. Komunikasi intrapersonal membantu mengembangkan kreativitas, imajinasi, pemahaman dan pengendalian diri, serta meningkatkan kedewasaan dalam berpikir sebelum mengambil keputusan. Selain itu, komunikasi ini juga dapat membantu individu sadar akan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri sendiri melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapersonal oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri terlebih dahulu.Â
Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Kesadaran diri. Komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk menyadari semua aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan intropeksi diri, seseorang menjadi sadar akan kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya, sehingga membuatnya sadar akan motif, aspirasi, dan harapannya terhadap dunia. Jika pengetahuan tentang diri itu mutlak, maka akan memudahkan untuk mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan diri sendiri kepada orang lain.
2. Rasa Percaya Diri. Kesadaran diri membuat seseorang merasa aman dan meningkatkan kepercayaan diri. Â
3. Manajemen Diri. Fakta bahwa seseorang menyadari kekuatan dan kelemahannya, ia membekali dirinya untuk mengelola urusan sehari-harinya secara efektif dengan menggunakan kekuatannya secara maksimal untuk menutupi kelemahannya.
4. Motivasi Diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang diinginkan seseorang dalam hidup dan memungkinkan orang tersebut berjuang untuk tujuan dan sasaran tersebut sambil terus mendorong diri mereka sendiri. Â
5. Terfokus. Kualitas motivasi dan manajemen diri dapat membantu mengembangkan fokus yang lebih dalam dengan mengarahkan perhatian seseorang pada tugas yang sedang dilakukan.