Mohon tunggu...
Aulia Suci Rahmadhani
Aulia Suci Rahmadhani Mohon Tunggu... Siswa

Nama saya Aulia Suci Rahmadhani. Saya masih seorang pelajar di sebuah MTS Hobi saya menonton anime, mendengarkan musik dan menggambar. Bahkan karena saya sering menonton anime dan budaya jepang saya jadi sering dipanggil Wibu

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Fenomena Anak Muda: Mengapa Semakin Banyak yang Menjadi Otaku dan Bermimpi ke Jepang?

1 Februari 2025   19:39 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pin.it/5Xt1DTk3x

Anime bukan sekadar hiburan biasa. Dalam beberapa dekade terakhir, popularitasnya terus meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan anak muda. Banyak dari mereka yang awalnya hanya menonton anime sebagai tontonan santai, akhirnya tenggelam dalam budaya ini dan mulai mengidentifikasi diri sebagai otaku. Tak hanya itu, semakin banyak anak muda yang bermimpi untuk mengunjungi Jepang---negara yang melahirkan anime dan budaya pop yang mereka cintai.

Tetapi, apa sebenarnya otaku itu? Dan mengapa fenomena ini semakin berkembang?

Apa Itu Otaku?

Secara sederhana, otaku adalah istilah dalam bahasa Jepang yang merujuk pada seseorang yang memiliki minat atau obsesi mendalam terhadap sesuatu, terutama dalam bidang anime, manga, atau video game. Namun, definisi otaku bisa berbeda tergantung pada konteksnya:

Di Jepang, istilah ini awalnya memiliki konotasi negatif, digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terlalu terobsesi dengan hobinya hingga mengabaikan kehidupan sosial.

Di luar Jepang, terutama di negara-negara Barat dan Asia, otaku lebih dianggap sebagai penggemar berat anime dan manga tanpa adanya stigma negatif yang terlalu kuat.

Seiring waktu, makna otaku mulai berubah, terutama dengan berkembangnya komunitas anime global. Sekarang, menjadi otaku bukan lagi hal yang dianggap aneh atau memalukan, tetapi lebih sebagai bentuk identitas dan passion terhadap budaya Jepang.

Ada banyak alasan Otaku semakin banyak peminat dan berkembang, seperti:

1. Anime Sebagai Hiburan yang Berkualitas dan Beragam

Salah satu alasan utama mengapa banyak anak muda tertarik menjadi otaku adalah karena kualitas hiburan yang ditawarkan anime. Dibandingkan dengan kartun Barat yang umumnya ditujukan untuk anak-anak, anime memiliki cakupan cerita yang lebih luas dan bisa dinikmati oleh berbagai usia.

Beberapa daya tarik utama anime adalah:

*Visual yang Unik dan Detail
Setiap anime memiliki gaya seni yang khas, mulai dari desain karakter yang ekspresif, latar belakang yang detail, hingga efek visual yang memukau. Studio seperti Ufotable, Kyoto Animation, dan MAPPA terkenal dengan kualitas animasi mereka yang luar biasa.

*Cerita yang Menyentuh dan Beragam Genre
Anime menawarkan berbagai genre, mulai dari aksi, petualangan, komedi, romansa, hingga drama psikologis dan horor. Beberapa anime bahkan memiliki alur cerita yang lebih kompleks dibandingkan film atau serial live-action.

*Tema yang Relatable
Banyak anime yang mengangkat tema kehidupan nyata seperti perjuangan meraih impian (Haikyuu!!), persahabatan (One Piece), hingga eksplorasi emosi yang mendalam (Your Lie in April). Hal ini membuat banyak penggemar merasa terhubung dengan karakter dan cerita yang ditampilkan.


2. Koneksi Emosional dengan Karakter dan Dunia Anime

Salah satu alasan utama mengapa anime begitu disukai adalah karena kemampuannya membangun hubungan emosional antara penonton dan karakter di dalamnya. Anime sering kali menampilkan perkembangan karakter yang mendalam, membuat penonton bisa memahami perasaan, motivasi, dan perjuangan mereka.

Misalnya, banyak orang terinspirasi oleh tokoh seperti Naruto Uzumaki yang tidak pernah menyerah dalam mencapai mimpinya, atau Eren Yeager yang berjuang untuk kebebasannya dalam Attack on Titan.

Selain itu, dunia dalam anime sering kali digambarkan begitu indah dan menarik, sampai-sampai penonton ingin merasakannya secara langsung. Misalnya:

Dunia sihir dalam Demon Slayer

Kota Tokyo yang futuristik dalam Psycho-Pass

Keindahan latar anime Makoto Shinkai seperti Your Name dan Weathering With You

3. Pengaruh Budaya Jepang yang Kuat

Anime tidak hanya menampilkan cerita yang menarik, tetapi juga menjadi jendela bagi penonton untuk mengenal budaya Jepang. Banyak anak muda yang mulai tertarik dengan berbagai aspek budaya Jepang setelah menonton anime. Beberapa hal yang sering muncul dan menjadi daya tarik antara lain:

*Kuliner Jepang
Siapa yang tidak tergoda melihat ramen dalam Naruto, taiyaki dalam Kimi no Nawa, atau sushi yang sering muncul dalam berbagai anime? Banyak penggemar yang ingin mencicipi makanan Jepang langsung di tempat asalnya.

*Tradisi dan Festival
Festival musim panas dengan yukata, festival kembang api (hanabi), hingga ritual khas seperti berdoa di kuil sering muncul dalam anime. Hal ini membuat banyak otaku ingin merasakan pengalaman tersebut secara langsung.

Sekolah dan Kehidupan Sehari-hari di Jepang
Banyak anime berlatar di sekolah Jepang yang memiliki sistem dan budaya berbeda dari negara lain. Dari festival sekolah, perjalanan pulang sekolah di sore hari, hingga budaya klub ekstrakurikuler, semua ini membuat banyak otaku ingin mengalami sendiri kehidupan sebagai pelajar di Jepang.

4. Peran Media Sosial dan Komunitas Anime

Di era digital ini, anime semakin mudah diakses berkat platform streaming seperti Crunchyroll, Netflix, dan Bstation. Selain itu, media sosial juga memainkan peran besar dalam menyebarluaskan budaya anime. Beberapa faktor yang memperkuat popularitas anime di kalangan anak muda adalah:

*Influencer dan Content Creator
Banyak YouTuber dan TikToker yang membahas anime, membuat rekomendasi, hingga berbagi pengalaman mereka saat mengunjungi Jepang. Hal ini semakin membangkitkan rasa penasaran penggemar anime untuk menjelajahi negeri sakura.

*Komunitas Online dan Cosplay
Forum seperti Reddit, Discord, dan Twitter menjadi tempat berkumpulnya para otaku untuk berdiskusi tentang anime. Selain itu, cosplay juga semakin populer di berbagai negara, dengan event seperti Comiket di Jepang dan Anime Expo di Amerika yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.

*Merchandise dan Game Anime
Banyak penggemar yang mengumpulkan merchandise seperti action figure, poster, hingga artbook dari anime favorit mereka. Selain itu, game berbasis anime seperti Genshin Impact, Honkai Star Rail, dan Fate/Grand Order juga semakin memperkuat daya tarik anime.

5. Impian Mengunjungi Jepang

Banyak otaku yang menjadikan Jepang sebagai destinasi impian mereka. Bukan hanya karena anime, tetapi juga karena daya tarik budaya, teknologi, dan keindahan alam Jepang. Beberapa tempat yang paling ingin dikunjungi oleh para penggemar anime antara lain:

Akihabara -- Surga bagi para otaku dengan berbagai toko anime, game, dan maid caf.

Shibuya dan Shinjuku -- Area perkotaan modern yang sering muncul dalam anime.

Kyoto -- Kota dengan nuansa tradisional yang sering menjadi latar dalam anime dengan tema sejarah.

Studio Ghibli Museum -- Museum yang menampilkan dunia anime legendaris karya Hayao Miyazaki.

Universal Studios Japan -- Taman hiburan yang memiliki atraksi bertema anime seperti Attack on Titan dan Demon Slayer.

Beberapa penggemar bahkan bercita-cita untuk tinggal atau bekerja di Jepang agar bisa lebih dekat dengan budaya yang mereka cintai.

Karena itu, 
Fenomena otaku zaman sekarang bukan sekadar tren sementara, tetapi telah menjadi bagian dari budaya pop global. Anime bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi pintu gerbang bagi anak muda untuk mengenal dan mencintai budaya Jepang.

Dengan semakin berkembangnya komunitas otaku, serta kemudahan akses informasi dan perjalanan, bukan tidak mungkin semakin banyak anak muda yang akan mewujudkan impian mereka untuk mengunjungi Jepang dan merasakan langsung dunia yang selama ini mereka lihat dalam anime.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun