Mohon tunggu...
Aulia Sri Rahayu
Aulia Sri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Mahasiswi UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Job side; Penulis (Writers or Author of two books), Freelancer, Tutor Privat (English Teacher)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Takdirku, 'Tidak Jadi Magang Tapi Ngajar' Kesempatan Improve Skill di Luar Perkuliahan

5 November 2024   22:44 Diperbarui: 6 November 2024   08:05 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Aurelia, Siswi kelas 7 SMP, Menjadi Murid Privat Bahasa Inggris Terbaruku di Bulan November (Sumber: Aulia Sri Rahayu, 3 November 2024)

Hi, Teman - Teman online, disini aku akan menceritakan pengalamanku serta proses aku akhirnya mendapatkan jobside yang sesuai dengan passion ku, bersifat freelance jadi tidak mengganggu kuliahku! Baca sampai habis, semoga kalian bisa mengambil manfaat, motivasi, dan secercah jalan keluar saat kalian sedang bimbang dari pengalamanku ini.

Prosesku mencari freelance sebagai pekerjaan sambil kuliah dimulai pada awal bulan Juli 2024 lalu. Berbarengan dengan libur semester perkuliahan menjelang semester 3, aku mendapatkan informasi dari salah satu media sosial universitas dan akun magang (internship) bahwa terdapat lowongan internship secara offline di salah satu Perusahaan Start Up yang bergerak dibidang Pendidikan (Education), Career & Development, dan Event Organizers yang ada di Purwokerto.

 Pada awalnya aku merasa exited, karena sudah lama aku mencari informasi tentang magang yang bisa mengisi waktu luang ku disamping perkuliahan, yang setelah aku riset dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, data, dan pengalaman serta sudut pandang dari beberapa orang yang menurutku bisa dijadikan acuan, bahwa memilih magang, internship atau jobdesk lain yang bisa menambah dan meningkatkan value, skill, keterampilan, relasi, dan tidak mengeluarkan uang, justru kita yang dibayar, itu lebih penting dan bermanfaat dari pada harus mengeluarkan atau membuang waktu, uang dan tenaga yang belum tentu memberikan value atau keuntungan lebih buat kita.

Setelah aku cari tahu lebih dalam tentang perusahaan dan jobdesk yang tersedia, aku tambah bersemangat ingin mengikutinya, karena selain mendapatkan pengalaman, ilmu, dan relasi baru, perusahaan tersebut juga menawarkan sertifikat magang (internship) dan paid dengan uang saku bulanan (fee) senilai 500.000 rupiah, yang menurutku jarang ada perusahaan Start Up lumayan besar yang memberikan fee 'segitu' di Purwokerto dengan jam kerja yang tidak terlalu padat, dan kebanyakan tidak dibayar (unpaid). 

Nama akun media social perusahaannya adalah @leaders_id (Instagram). Akhirnya, setelah memantapkan diri aku membuat keputusan untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa magang sebelum masuk ajaran baru semester 3 keesokan harinya.

 Aku mengumpulkan semua persyaratan administrasi dan membuat CV beserta portofolio yang diminta oleh perusahaan tersebut.

Alhamdulillah semua berkas dan CV yang aku ajukan diterima oleh pihak kantor utama Leaders.Id dan direkomendasikan untuk mengikuti test wawancara pertama secara online dengan Tim Recruitment Leaders.Id.

 Setelah menjawab beberapa pertanyaan terikait latar belakangku, pengalaman, pengetahuanku terhadap Perusahaan Startup tersebut serta membicarakan pertimbangan gaji (fee) bulanan dan kesibukan lain saat masuk kuliah semester 3 (tiga) untuk tiga bulan kedepan, akhirnya aku direkomendasikan untuk membicarakan secara langsung bersama pihak manajer terkait jobdesk yang aku ambil saat itu (Customer Service) dan pembagian waktu saat menjadi mahasiswa internship di Leaders.Id yang terletak di Kantor Utama, kota Purwokerto.

Saat tiga hari sebelum meeting langsung di kantor utama bersama pihak manajer dan tim recruitment, muncul keraguan dalam hatiku, karena saat itu aku masih semester 2, yang sedang libur semester. Itu berarti kurang lebih baru 1 tahun aku berada di jurusan komunikasi ini. Ditambah kondisiku yang saat itu tiba-tiba terserang demam, dan sedang berada di kota asalku (tidak stay di Purwokerto) membuatku semakin ragu dan kesulitan untuk bertemu untuk melanjutkan pembahasan mengenai jobdesk dan jam kerjanya. Lalu, setelah aku konfirmasi lewat chat, ternyata setelah meeting offline itu keesokan harinya aku harus sudah mulai internship, sementara kondisi kesehatanku masih belum membaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun