Mohon tunggu...
Aulia Sisca Keumalahayati
Aulia Sisca Keumalahayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Serang Raya

Halo! Aku adalah seorang mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di masa depan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

UNSERA EDUCOM PRENEUR 2025: Cara Baru Mahasiswa dalam Mempelajari Dinamika Sosial!

29 Januari 2025   11:42 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Peserta Educom Preneur 2025 sedang berfoto di depan gedung KBRI-KL. Sumber: Aulia Sisca)


Dalam memahami dinamika sosial, diperlukan pembelajaran dengan cara memperhatikan dan mempraktikkan ilmu-ilmu yang telah disampaikan secara teoritis. Dalam hal ini, Universitas Serang Raya mengadakan program "Educom Preneur" yang bekerja sama dengan Banawa Travel. Program ini diadakan di negara Malaysia dan Singapura sebagai wadah pembelajaran bagi mahasiswa program studi ilmu komunikasi, dengan mengenalkan kultur masyarakat dengan budaya yang berbeda, berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, mengunjungi Universiti Teknologi Mara, serta masih banyak lagi.Program Educom Preneur ini dapat membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu komunikasi yang telah diajarkan secara teoritis di kelas, sehingga mahasiswa diharapkan dapat melihat secara langsung, bagaimana dinamika sosial di Malaysia dan Singapura dalam kacamata ilmu komunikasi, terlibat dengan kegiatan seperti melakukan wawancara dengan masyarakat lokal, explorasi budaya masyarakat lokal, sehingga memberikan pengalaman tak terlupakan dalam ingatan mahasiswa Universitas Serang Raya.

Kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia,  Universiti Teknologi Mara, serta Universiti Teknologi Petronas di Perak telah membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk melihat dan mempelajari ilmu komunikasi dari perspektif yang berbeda, serta mengajak mahasiswa untuk menjadi individu yang aktif dalam proses komunikasi dengan masyarakat di sekitar, bukan hanya sekedar menjadi turis yang pasif.

"Seru banget bisa berkunjung ke KBRI di Kuala Lumpur! Di sana saya belajar hal baru seputar Indonesia-Malaysia, seperti seputar migran yang ada di Malaysia. Saya baru tau kalau istilah 'TKI' atau Tenaga Kerja Indonesia sudah beralih dengan istilah baru yaitu 'PMI' yaitu Pekerja Migran Indonesia. PMI mendapatkan jaminan keselamatan dan perlindungan dari KBRI sehingga mereka tetap dapat bekerja dengan aman dan nyaman." Kata Kayla, pada saat melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.

"Di prodi masscom UiTM ada konsentrasi yang menarik, yaitu animasi. Keren banget bisa liat mahasiswa yang punya wadah buat menyalurkan bakat mereka di bidang seni terutama menggambar, jadi mereka bisa menyalurkan bakat sambil tetep kuliah di prodi ilkom. Keren banget pokoknya!" Ujar Shaila, pada saat mengunjungi laboratorium animasi di Universiti Teknologi Mara Malaysia.

Perbedaan kualitas pendidikan di UiTM dan UTP dapat terlihat jelas dari segi fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana yang memadai, wadah penyaluran ide serta bakat para mahasiswa yang tersedia di gedung kampus, serta para tenaga pendidik yang berkualitas. Hal ini dapat menjadi kritik bagi Universitas Serang Raya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan dalam membentuk mahasiswa yang siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja. Selain itu, hal ini dapat dijadikan motivasi bagi mahasiswa peserta Educom Preneur dalam meningkatkan kompetensi dan semangat dalam belajar untuk mengejar masa depan yang lebih baik, untuk diri sendiri, untuk masyarakat luas, maupun memberi manfaat kepada Universitas Serang Raya itu sendiri.

Tak hanya kunjungan ke universitas dan instansi pemerintah, progran Educom Preneur juga mengajak mahasiswa untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang menarik dan memanjakan mata, seperti Merlion Park, Dataran Merdeka, Batu Caves, hingga berkesempatan untuk menaiki cable car di Genting Highlands dan masih banyak lagi tempat-tempat yang mereka kunjungi sebagai wadah mempelajari komunikasi antar budaya.

Kemajuan teknologi dari berbagai aspek yang ada di negara Malaysia dan Singapura dapat memberikan kacamata pengetahuan baru bagi para peserta Educom Preneur, bagaimana kedua negara tersebut mengelola berbagai sumber daya yang ada, seperti pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas dan maju, namun tidak melupakan akar darimana mereka berasal. Hasil dari pengelolaan sumber daya yang baik dapat dilihat dari kemajuan environmental dan juga kebiasaan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Dari sudut pandang penulis, kunjungan ke tempat wisata yang berada di Malaysia dan Singapura bertujuan untuk mengimplementasikan berbagai ilmu yang telah dipelajari selama menempuh perkuliahan dalam mata kuliah "komunikasi pariwisata" dan "komunikasi antar budaya". Dari kedua mata kuliah ini, mahasiswa dapat melihat bagaimana strategi dalam memanajemen periklanan dalam sebuah tempat wisata, komunikasi antar budaya yang terjadi antara turis dengan para karyawan yang bekerja di sana, serta damainya Malaysia dan Singapura yang penduduknya bukan hanya beretnis Melayu, tetapi juga etnis India, Cina, dan masih banyak etnis luar yang berimigrasi ke Malaysia maupun Singapura kemudian menetap dan menjadi warna negara di sana.

Kultur mahasiswa di Malaysia pun cukup berbanding terbalik dengan budaya yang ada di Indonesia. Di Malaysia, baik mahasiswa, jajaran kampus dan semua orang yang berada di lingkungan kampus terutama perempuan, wajib menggunakan pakaian yang sopan dan longgar seperti baju kurung, bahkan aturan tersebut juga tertulis dalam aturan kampus, dan semua mahasiswi wajib mengikuti aturan tersebut tanpa terkecuali. Berbeda dengan universitas di Indonesia yang sudah mulai menormalisasi penggunaan pakaian jenis "crop top" untuk berkuliah yang dinilai kurang etis bagi sebagian kalangan.

Program Educom Preneur adalah bentuk implementasi pembelajaran teoritis yang efektif bagi mahasiswa, karena mereka akan merasakan bagaimana mempraktikkan ilmu-ilmu teoritis yang telah mereka pelajari sebelumnya di kelas.

"Kalo ada yang nangkep program Educom ini cuma buat jalan-jalan ke luar negeri, itu salah besar. Jelas banget kalo program Educom ini banyak banget tujuannya, salah satunya adalah kita berkesempatan untuk mengenal budaya lokal, berinteraksi dengan masyarakat lokal, intinya mengenal lingkungan baru deh. Dan, semua hal baru yang kita pelajari di sini adalah ilmu pengetahuan, kan belajar gak selalu dari kelas, kegiatan kayak gini justru bakalan langsung nempel di otak semua orang. " Ujar salah satu peserta Educom Preneur, Adinda Valcha.

Selama kunjungan ke Malaysia dan Singapura, seluruh peserta Educom Preneur juga mendapatkan pengetahuan baru, seperti mengenai sejarah suatu tempat atau daerah, filosofi mengapa Singapura memiliki ikon 'Merlion' yang berupa seekor singa berekor ikan, alasan mengapa banyak bank dibangun di belakang Merlion berdasarkan kepercayaan masyarakat beretnis Cina terhadap 'Feng Shui', bagaimana sejarah Dataran Merdeka berdiri, hingga mengapa Malaysia dan Singapura ditempati oleh tiga etnis berbeda berdasarkan sejarahnya. Pengetahuan tersebut mereka dapatkan melalui para tour guide berlisensi yang tersedia di setiap bus peserta Educom Preneur.

Dengan diadakannya program Educom Preneur ke Malaysia dan Singapura, mahasiswa program studi ilmu komunikasi akan menemukan banyak hal-hal baru yang akan membantu mempersiapkan dalam mencapai kesuksesan melalui cara mereka masing-masing, serta memberikan pengalaman yang akan selalu menjadi ingatan dalam hidup mereka. Tidak hanya pengetahuan tentang dunia komunikasi secara mendasar, namun juga banyak pengetahuan baru yang dapat menjadi insight bagi para peserta Educom Preneur dalam meningkatkan kualitas diri mereka sehingga dapat membentuk karakter yang berpendidikan tinggi, berbudi pekerti luhur serta memiliki semangat dan kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan globalisasi dan pergeseran budaya di masa yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun