Mohon tunggu...
Aulia Siti Farihah
Aulia Siti Farihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Saya adalah seseorang yang sangat senang belajar hal baru, baik tentang budaya lokal maupun internasional serta tentang hal-hal yang berbau ilmiah. Karena saya memiliki hobi mengamati dan memahami sesuatu. Selain itu saya juga menonton animasi di berbagai platform digital serta menyukai permainan teka-teki .

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pemerintah dan Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Serangan Penyakit Monkeypox

30 September 2024   06:40 Diperbarui: 30 September 2024   06:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

AULIA SITI FARIHAH/191241095

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus mpox dari kelompok Orthopoxvirus. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan antar manusia melalui kontak langsung dengan lesi kulit, cairan tubuh, atau benda yang terkontaminasi. 

Mpox memiliki dua fase gejala yang khas yaitu fase awal dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti oleh fase ruam yang berkembang dari bintik merah menjadi lepuh berisi cairan, nanah, dan akhirnya mengeras atau menjadi keropeng sebelum rontok. Gejala ini biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan dapat sembuh sendiri, meskipun komplikasi serius dapat terjadi.

Penularan mpox terjadi melalui beberapa cara. Kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi adalah cara penularan utama. Virus juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan dalam kontak tatap muka yang berkepanjangan. Selain itu, penularan dapat terjadi melalui benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau tempat tidur yang digunakan oleh orang yang terinfeksi. Penularan dari ibu ke janin melalui plasenta juga telah dilaporkan, yang dapat menyebabkan mpox bawaan. Dalam beberapa kasus, penularan terjadi melalui kontak seksual, terutama pada kelompok dengan risiko tinggi.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Indonesia, hingga minggu kedua September 2024, jumlah kasus mpox yang dilaporkan di seluruh dunia mencapai 106.310 kasus terkonfirmasi dengan 233 kematian. Di Indonesia sendiri, total kasus yang dilaporkan mencapai 88 kasus yang tersebar di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan DI Yogyakarta. Penyebaran mpox yang signifikan menekankan pentingnya strategi pencegahan dan penanganan yang efektif.

Strategi pencegahan mpox meliputi kampanye informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, penggunaan vaksin cacar, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Sedangkan penanganannya mencakup isolasi pasien hingga lesi kulit mengering, sistem pemantauan yang efektif untuk deteksi dini, dan pengobatan suportif untuk mengurangi gejala. Selain itu, investasi dalam penelitian untuk mengembangkan vaksin yang lebih efektif sangat penting. 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan penyebaran mpox dapat dikendalikan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dapat diminimalkan. Mpox, dengan gejala yang serius dan potensi penyebaran yang luas, menuntut respons yang cepat dan efektif dari semua pihak, termasuk pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat. 

Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, kita dapat mengendalikan penyebaran mpox dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Mari kita jadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga untuk memperkuat sistem kesehatan kita dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penyakit menular lainnya di masa depan. Hanya dengan pendekatan yang kritis dan proaktif, kita dapat menciptakan dunia yang lebih sehat dan aman bagi semua.

KATA KUNCI: Mpox, Penanganan, Penyakit, Strategi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun