Mohon tunggu...
Aulia Seftiari
Aulia Seftiari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Jakarta

Bismillah..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Outcome Based Education (OBE) dalam Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi Abad 21

18 Juli 2021   00:16 Diperbarui: 18 Juli 2021   00:27 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini pemanfaatan teknologi dan produksi inovasi berkembang sangat pesat sehingga memunculkan kesenjangan antara dunia pendidikan dengan kebutuhan sumber daya manusia di dunia kerja. Adapun tantangan pendidikan abad 21 terletak pada peran dan strategi dalam mengatasi kesenjangan antara proses pendidikan di Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan kebutuhan inovasi. Adapun salah satu pendekatan yang digunakan untuk mewadahi pendidikan abad 21 adalah Outcome Based Education (OBE).

Hal ini pun menyisakan "pekerjaan rumah" dalam implementasinya. seperti apa realisasinya dan siapa yang harus berperan? karena dalam implementasinya tentu sektor pendidikan di Indonesia harus melakukan perubahan dan terus meningkatkan kualitas dengan mengembangkan sistem perkuliahan yang dinamis dan adaptif menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan.

Mengingat akan pentingnya menyikapi tuntutan kurikulum Pendidikan Geografi di abad 21, maka Universitas Negeri Jakarta Program Studi Magister Pendidikan Geografi mengadakan Webinar Nasional Geografi yang bertajuk "Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad 21" yang dihadiri 500 peserta zoom meeting dan juga melalui streaming youtube pada selasa lalu (13/07/2021). Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan seperti Guru SD, Guru SMP, Guru SMA, Mahasiswa dan para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Acara yang dibuka oleh Dr. Samadi, M.Si selaku koorprodi S2 Pendidikan Geografi UNJ dan Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dosen Pendidikan Geografi UNJ bertujuan untuk memformulasikan berbagai peluang dan tantangan dalam memenuhi tuntutan kurikulum geografi abad 21 yang berorientasi Outcome Based Education (OBE).
Acara ini dipandu oleh Ibu Dr. Oot Hotimah, M.Si sebagai moderator, tampil sebagai pembicara antara lain 1) Dr. Ahmad Yani, M.Si , Ketua Departemen Pendidikan Geografi FPIPS-UPI, 2) Prof. Dr. Mukminan, Guru Besar Pendidikan Geografi FIS UNY.

Dari berbagai bahasan, tuntutan pengembangan kurikulum didasari oleh era industri 4.0, yang mana peran teknologi sangat dominan. Hal ini pun menyebabkan berbagai profesi terancam tergantikan oleh teknologi. Sehingga memberikan tantangan kepada institusi negara termasuk perguruan tinggi untuk lebih adaptif dalam merespon perubahan. Karena perubahan tak cukup jika hanya dihadapi dengan inovasi yang bertahap, tetapi harus dengan perubahan yang lebih radikal.

"Era disrupsi sudah dimulai, sudah banyak profesi yang digantikan oleh tekonologi. Maka pengembangan keterampilan sangat diperlukan tidak hanya berfokus pada pengetahuan" Ucap Dr. Ahmad Yani, M.Si, hal ini didasari dengan mulai diterapkannya Outcome Based Education (OBE) di perguruan tinggi. Adapun Outcome Based Education (OBE) merupakan pendekatan sistem pendidikan dan metode pembelajaran dimana luaran menjadi fokus dan hasilnya dapat dilihat dari proses belajar.

"Dengan OBE diharapkan lulusan menjadi lebih terarah kepada kebutuhan industri dan stakeholder" Lanjut Dr. Ahmad Yani, M.Si.
Dengan Outcome Based Education (OBE), mahasiswa dinilai berdasarkan capaian terhadap outcome yang telah ditentukan atau berdasarkan kebutuhan lulusan saat bekerja. Jika mahasiswa belum dapat mencapai level outcome yang ditentukan maka mahasiswa tersebut perlu dibantu untuk mencapai level tersebut. berbeda dengan traditional education yang mana proses pembelajaran berupa penyelesaian materi berdasarkan silabus dan penilaian berdasarkan pengetahuan yang dicapai.

Dalam pendidikan geografi, implementasi Outcome Based Education (OBE) dilakukan melalui program kampus merdeka yang terdiri dari beberapa program seperti program pertukaran mahasiswa merdeka, program kampus mengajar, program magang dan studi independen bersertifikat. Melalui hal tersebut, diharapkan lulusan program pendidikan geografi dapat memiliki berbagai keahlian, keterampilan maupun kecakapan pada bidangnya. Sehingga dapat menjadi sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing secara global.

Pembicara juga menegaskan bahwa setiap dosen pengampu harus memahami metode OBE dengan baik, agar luaran setiap mata kuliah dapat tercapai. Dosen dipilih sesuai dengan kompetensi mata kuliah yang diajarkan. Sosialisasi dan pembekalan dosen pengampu sangat diperlukan agar OBE dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Selain itu, mahasiswa juga perlu mengembangkan geoliterasi, untuk melatih kemampuan dalam berpikir kritis, kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih baik, dan mampu berkolaborasi dengan banyak orang.

Geoliterasi juga penting untuk dipahami oleh setiap orang karena kesadaran akan ruang sangat diperlukan untuk memahami segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti kebencanaan, tata guna lahan, sumberdaya, lingkungan, sosial ekonomi dan lain sebagainya. Dalam hal ini mahasiswa pendidikan geografi juga berperan sebagai agen untuk membentuk geoliterasi yang unggul pada tingkat sekolah menengah, sehingga perlu memiliki pemahaman yang tajam mengenai geoliterasi.

Maka dari itu, dalam implementasi OBE diperlukan kerja sama antara dosen dan mahasiswa agar outcome dapat tercapai secara maksimal untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun