Mohon tunggu...
Muhammad AuliaRahman
Muhammad AuliaRahman Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

hanya untuk sekedar sharing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yogyakarta: UMR yang Rendah, tapi Menjadi Salah Satu Kota Terbahagia

31 Januari 2023   12:06 Diperbarui: 31 Januari 2023   12:10 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://tirto.id/saat-ump-diy-terus-jadi-yang-terendah-haruskah-nrimo-ing-pandum-f6PD

Dikutip dari voaindonesia.com  Salah satu wilayah ini selalu menetapkan angka upah paling rendah di Indonesia, tetapi tercatat sebagai salah satu provinsi paling bahagia. Provinsi apakah itu?

Dikenal sebagai kota pelajar dengan kampus bergensi yang bertengger di Yogyakarta. Didambakan para wisatawan karena pariwisata yang begitu eksotik. serta kekentalan budaya yang masih melekat dalam alunan gamelan keraton Yogyakarta. Apakah romantisme ini hanya berlaku bagi para pengunjung saja.

UMP DIY pada tahun 2022 yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur DIY No.372/KEP/2021 ditetapkan sebesar Rp 1.840.915, 53.  Dengan nominal sekian apakah kebutuhan warga Yogyakarta terpenuhi? Dan kenapa ada survey yang menyebutkan bahwa Yogyakarta termasuk provinsi "terbahagia" di Indonesia

"nrimo ing pandum" konsep kehidupan tentang sikap penerimaan secara penuh terhadap berbagai kejadian pada masa lalu, masa sekarang, serta segala kemungkinan yang bisa terjadi pada masa yang akan datang.

Filosofi tersebut sejalan dengan upaya mereduksi rasa kecewa apabila sesuatu yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan di kemudian hari. Bisa dikatakan "semakin kita terlalu tinggi berekspektasi terhadap sesuatu sehingga memunculkan rasa berharap maka semakin besar juga rasa kecewa yang akan diterima.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa Kota Yogyakarta dinilai lebih "panjang umur". AHH (Angka Harapan Hidup) memiliki indikator seperti kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan di suatu wilayah.

Adanya kultur budaya itulah yang menjadi salah satu faktor besar kenapa dengan UMP yang sangat kecil tapi bisa menjadi provinsi yang bahagia. Contoh, status pekerjaan sebagai buruh pabrik di Yogyakarta yang menerima upah rendah.

Paham akan situasi ekonomi dan kebutuhan hidup semakin sulit, para pekerja lebih bertahan ataupun  terus berusaha lebih keras. Dibandingkan aksi demo ataupun protes kepada pemerintah. 

Tapi Apakah hal tersebut merupakan hal baik dan bermanfaat? saya beropini hal tersebut merupakan hal yang luar biasa yang di praktekkan oleh masyarakat Yogyakarta. Tapi ada hal yang kurang positif dari sudut pandang lainnya.

Belakangan lalu, Indonesia di gugat di WTO oleh uni eropa berkaitan dengan ekspor biji nikel. Pihak pemerintah menginginkan untuk mengolah biji nikel terlebih dahulu supaya saat di ekspor ada kenaikan harga yang signifikan dan pastinya hal tersebut berdampak pada ekonomi lokal.

Bagaimana jadinya jika falsafah tersebut diterapkan, Kita diam, menyerah dan menerima takdir. Karena itu ada beberapa pengamat ekonomi yang menyangkan hal mengenai budaya ini. Bukan karena jeleknya budaya ini tapi ditakutkan ini hanya menjadi kamuflase bagi mereka yang malas-malasan dan pasrah akan kehidupan sehingga produktivitas menjadi menurun.

Bagi saya konsep sejati dari "nrimo ing pandum" memasrahkan segala sesuatu kepada tuhan yang maha Esa, yang berkuasa dengan segala kekuasaannya tapi diiringi ikhtiar yang luar biasa. Ikhtiar berubah dari kesempitan ekonomi demi bisa membantu banyak orang yang lebih membutuhkan. Ikhtiar guna bisa bermanfaat untuk orang sekitar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun