Mahasiswa merupakan tingkatan paling tinggi kedudukannya dibanding dengan pelajar lain. Sehingga merupakan suatu anugerah yang layak untuk di syukuri karena tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa. Pada zaman sekarang istilah mahasiswa identik dengan "kura-kura" (kuliah rapat), "kupu-kupu" (kuliah pulang), dan kutilang (kuliah tidak pulang-pulang). Istilah tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, yang penting tetap meningkatkan potensi diri dan terus mencoba hal baru.
   ÂMahasiswa memiliki peran-peran yang pastinya akan berguna dalam masyarakat maupun negara :
- Mahasiswa sebagai Iron Stock
Pada hal ini mahasiswa dituntut untuk mempunyai kepribadian yang baik, yang pasti memiliki akhlak yang terpuji. Hal tersebut bermaksud bahwa mahasiswa merupakan penerus pemimpin bangsa sehingga harus unggul.
- Mahasiswa sebagai Agent of Change
Pada peran ini sudah tidak asing lagi karena mahasiswa dikenal yang melakukan perubahan-perubahan tentang kebijakan pemerintah dengan aksi nyata. Mahasiawa tentunya memiliki suara paling keras dalam menyuarakan aspirasi rakyat.
- Mahasiswa sebagai Guardian of Value
Mahasiswa harus menjaga nilai-nilai yang berada di masyarakat. Nilai tersebut terdiri dari kejujuran, gotong royong, keadilan, empati dan sebagainya yang terdapat di kehidupan masyarakat.
- Mahasiswa sebagai Moral Force
Mahasiswa merupakan kalangan yang memiliki intelektual sehingga sangat berhubungan dengan moral atau nilai karakter dan tingkatan pada intelektual tersebut. Apalagi pendidikan mengajarkan tentang karakter yang baik jadi mahasiswa juga harus memiliki karakter perilaku moral yang baik.
- Mahasiswa sebagai Social Control
Pada peran ini mahasiswa sebagai bagian melakukan kontrol kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan keadilan di masyarakat. Apalagi ketika terdapat aturan dari pemerintah atau pihak yang cenderung merugikan masyarakat, maka mahasiswa akan memperjuangkan keadilan tersebut.
    Dengan adanya peran tersebut diharapkan mahasiswa dapat sadar akan peranan tersebut dan membuat lebih peduli dengan masyarakat. Selain peran, mahasiswa juga sebaiknya mengembangkan potensi dengan mengikuti perlombaan atau juara dalam prestasi akademik maupun non akademik. Mengingat persaingan pada dunia kerja semakin ketat maka kemampuan mahasiswa juga harus diasah dan dikembangkan. Belmawadikti telah menyediakan wadah untuk mahasiswa dalam mengasah kompetisinya yaitu adanya PKK, Wirausaha Merdeka, dan PPK Ormawa. Selain itu terdapat Puspresnas seperti NUDC, KDMI, MTQ, dan PILMAPRES. Untuk yang tertarik dalam kegiatan pengabdian bisa mengikuti kegiatan Kampus Merdeka, Kampus Mengajar, dan KKN Kebangsaan. Pada mahasiswa yang tertarik untuk mengetahui dunia kerja bisa mengikuti kegiatan MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat). Mahasiswa juga dapat mengikuti pertukaran mahasiswa dengan program IISMA dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka.
    Pada kegiatan tersebut juga dapat memperkaya relasi, menambah uang saku, pengalaman yang tidak ternilai bahkan dapat dibebaskan dari skripsi. Hal tersebut bisa di seimbangkan dengan adanya formula P= K (I+M) yang memiliki arti yaitu P adalah prestasi, K merupakan kesempatan, I yaitu Intelektual dan M adalah Motivasi. Keempat hal tersebut harus berjalan beriringan agar timbul keseimbangan dalam meraih potensi dan pengalaman apalagi pemerintah sudah menyediakan fasilitas atau layanan untuk mahasiswa berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H