Mohon tunggu...
Aulia Rista
Aulia Rista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tourism Undergraduate Student at UGM

I'm not giving up without a fight.

Selanjutnya

Tutup

Balap

Moto GP 2022: Semakin Bertumbuh Perekonomian, Semakin Bertambah Dampak yang Dihasilkan

28 April 2022   00:21 Diperbarui: 28 April 2022   01:19 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moto GP merupakan ajang kejuaraan balap sepeda motor di dunia yang diadakan setiap tahunnya. Pada tahun 2022, ajang kejuaraan bergengsi ini diadakan di Indonesia, tepatnya di Mandalika. Pasalnya, terdapat sirkuit baru di Mandalika, NTB, yaitu Pertamina Mandalika International Street Circuit. Pembangunan ini telah dirampungkan oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pada 2021 lalu. Ada banyak faktor yang memengaruhi cepatnya pembangunan sirkuit ini, termasuk kebijakan pemerintah yang dalam prosesnya melibatkan banyak stakeholder. Beberapa tahun belakangan, kebijakan pemerintah lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur sebagai langkah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata. Sirkuit Mandalika ini dibangun tidak hanya digunakan untuk ajang balap motor internasional, tetapi juga diharapkan dapat ikut mendorong pariwisata di wilayah Lombok sendiri yang merupakan destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

Adanya perhelatan Moto GP tentu saja tak bisa terlepas dari aspek ekonomi, sekaligus menjadi ajang adu kehebatan dengan negara lain. Dengan diadakannya event internasional ini diharapkkan dapat meningkatkan citra baik bagi Indonesia, karena Indonesia mampu bangkit dari adanya pandemi Covid-19. Di saat negara lain sedang mencoba untuk pulih dari situasi pandemi Covid-19, Indonesia mengambil langkah berani untuk kembali merangsang sektor pariwisata yang sempat lumpuh. Oleh sebab itu, pelaksanaan event Moto GP Mandalika ini menjadi langkah untuk memperkenalkan Indonesia sebagai salah satu tujuan destinasi olahraga balap motor dunia. Dengan begitu,akan memberikan peluang untuk menarik masuk investor yang pada akhirnya akan memperluas lapangan pekerjaan baru.

Tentunya hal ini memiliki dampak besar terhadap pemulihan perekonomian di Indonesia pada sektor pariwisata khususnya di Lombok dan juga berimbas pada sektor pariwisata yang berada di daerah lain Indonesia. Tidak hanya pada sektor perekonomian saja, perhelatan Moto GP ini juga memberikan ruang untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Misalnya, menampilkan kebudayaan dari berbagai daerah, menjual souvenir atau oleh-oleh khas Indonesia, dan mempromosikan makanan khas Indonesia. Dengan begitu, akan meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara di berbagai destinasi wisata Indonesia. Masyarakat sekitar juga dapat ikut serta dapat ikut andil dalam menyukseskan event ini sebagai penyedia akomodasi dan amenitas. Sehingga, dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah Mandalika.

Dari banyaknya imbas positif tersebut, tidak menutup kemungkinan terdapat imbas negatif dari adanya event ini. Jika dilihat dari sudut pandang budaya, mempromosikan budaya kita dalam waktu yang begitu lama akan menyebabkan adanya komodifikasi budaya. Lalu, pada awal pembangunan terdapat pula beberapa penolakan dari masyarakat setempat karena faktor lingkungan. Akibatnya, warga kehilangan mata pencaharian akibat Sumer Daya Alam (SDA) yang rusak karena dibangun jalan sirkuit yang mengelilingi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kemudian, pembangunan ini juga mangakibatkan gangguan kesehatan akibat polusi pembangunan. Selain itu, para pemuda dari Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut, Mandalika, juga sempat melakukan aksi unjuk rasa, karena tidak dilibatkannya dalam perhelatan Moto GP ini. 

Meskipun demikian, pemerintah berhasil mengatasi permasalahan-permasalahan dan penolakan warga. Misalnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memberikan solusi dengan melibatkan para pemuda sebagai marshal yang membantu pembalap ketika terjadi kecelakaan di lintasan. Pada akhirnya, warga mendapatkan imbas positif dari adanya event ini, sehingga menjadi awal yang bagus untuk dapat menyelenggarakan event lain berskala internasional kedepannya. Pemerintah diharapkan dapat melibatkan dan memberikan bimbingan kepada warga untuk ikut serta dalam berbagai event. Selain itu, pemerintah dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan pada event selanjutnya dengan lebih mempertimbangkan dan menyeimbangkan dampak yang diberikan terhadap bidang ekonomi, politik, dan sosial-budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun