Mohon tunggu...
Aulia Remaizita
Aulia Remaizita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya Aulia Remaizita usia saya 19 tahun, saat ini saya sedang belajar diperguruan tinggi Universitas Pamulang, saya sangat menyukai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pesan Moral dalam Cerita si Kancil dan Buaya

3 Juli 2024   16:19 Diperbarui: 3 Juli 2024   16:21 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Dongeng: Si Kancil dan Buaya

Pada suatu hari yang cerah, Si Kancil sedang berjalan-jalan di hutan. Ia sangat lapar dan ingin mencari makanan. Di tengah perjalanan, Si Kancil menemukan sebuah sungai yang dipenuhi oleh buah-buahan di seberangnya. Namun, ada satu masalah besar: sungai tersebut dipenuhi oleh buaya yang lapar.

Si Kancil yang cerdik memikirkan cara untuk menyeberangi sungai tanpa dimakan oleh buaya. Dengan senyum licik, ia memanggil buaya-buaya yang sedang berjemur di tepi sungai.

"Hai, Buaya-buaya! Apakah kalian tahu bahwa raja hutan mengadakan pesta besar untuk semua binatang di seberang sungai?" seru Si Kancil.

Buaya-buaya itu terkejut dan penasaran. "Benarkah? Bagaimana kami bisa sampai ke pesta itu, Kancil?" tanya salah satu buaya.

Si Kancil, yang sudah merencanakan segalanya, menjawab, "Raja meminta saya untuk menghitung jumlah kalian agar dia bisa menyiapkan cukup makanan untuk semua buaya. Jika kalian mau membantu saya menghitung, kita bisa pergi ke pesta bersama."

Buaya-buaya yang bodoh itu setuju dan mulai berbaris di sungai, dari tepi satu ke tepi lainnya. Si Kancil kemudian melompat ke punggung buaya pertama sambil menghitung, "Satu, dua, tiga..." dan terus melompat dari satu buaya ke buaya lainnya sampai ia mencapai seberang sungai.

Begitu Si Kancil sampai di seberang, ia tertawa dan berteriak, "Terima kasih, Buaya! Sekarang aku bisa menikmati buah-buahan ini sendirian!" Buaya-buaya yang menyadari telah tertipu sangat marah, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena Si Kancil sudah terlalu jauh untuk ditangkap.

Si Kancil yang cerdik menikmati buah-buahan dengan senang hati, sementara buaya-buaya hanya bisa menggigit giginya dalam kekesalan.

Pesan Moral

Cerita ini mengajarkan kita bahwa kecerdikan dan kepandaian dapat membantu kita mengatasi tantangan, bahkan ketika kita menghadapi situasi yang tampak sulit atau berbahaya. Namun, penting juga untuk tidak menggunakan kecerdikan kita untuk menipu atau merugikan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun