(02/06/2020) Sejak resmi dilakukan pelepasan oleh pihak kampus yang dihadiri bapak Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah, KKN Covid-19 dilaksanakan oleh Universitas Sebelas Maret secara daring sudah bisa berjalan.Â
Pengabdian yang selama ini identik dengan terjun secara langsung ke daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia, kini mau tak mau harus bisa dilakukan dimana saja mahasiswa berada.Â
Tidak mudah memang, dalam keadaan yang mendadak, mahasiswa dituntut untuk bisa berkreasi dan berinovasi sesuai dengan situasi lapangan tempat mereka tinggal.Â
Situasi pandemi yang mencekam menjadi perhatian tersendiri agar pengabdian bisa berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada.
Masyarakat di negara kita masih banyak yang belum memahami betul apa itu Covid-19, bagaimana penyebarannya, dan cara pencegahannya. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat dalam support pemahaman mengenai Covid-19 dengan beragam ide yang ada dan tentunya dapat diterapkan dengan mudah serta tidak memberatkan mahasiswa dalam pelaksanaannya.Â
"Saya melakukan KKN di daerah tempat tinggal dengan alasan selain memang arahan dari pihak kampus, saya juga ingin melindungi dan mengedukasi masyarakat sekitar tentang bahaya dan pencegahan Covid-19" ujar Aulia Rahmah Sari selaku mahasiswa UNS yang tengah menjalankan KKN di RT 09 Sungai Danau.Â
Ia didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, bapak Arif Tri Setyanto.,S.Psi.,M.Psi.,Psi., bimbingan pun dilakukan secara daring baik melalui WhatsApp Group atau aplikasi Zoom.Â
Program kerja yang dilakukan diantaranya penyebaran pamflet di sosial media dan juga grup WhatsApp yang desainnya dibuat sendiri, pembagian masker, pemberian video edukasi cara sederhana membuat hand sanitizer di rumah, pemasangan spanduk dan poster di RT 09 Sungai Danau, serta Webinar yang dilakukan bersama dengan mahasiswa asal Kalimantan Selatan lainnya yang juga tengah melaksanakan KKN batch III.
Ia mengakui bahwa program yang dilaksanakan dapat berjalan tentunya atas dukungan masyarakat sekitar yang sangan supportive.Â
"Saya sangat berterima kasih kepada bapak Junaidi dan bapak Supra selaku Kepala dan Wakil RT 09 Sungai Danau, karena dalam persiapan sampai dengan pelaksanaan sangat supportive sehingga saya tidak mengalami kendala yang berarti hingga akhir".Â
Webinar dengan tema "Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam Penerapan Kehidupan Era New Normal"Â menghadirkan bapak H. Rizana Murza,S.H.,M.Kes. selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, ibu dr. Normawati Sp.P selaku dokter spesialis paru RSUD Idaman Kota Banjarbaru, serta bapak Arif Tri Setyanto.,S.Psi.,M.Psi.,Psi. selaku DPL KKN LPPM UNS dan dosen psikologi.Â
Sejak dilakukan publikasi tepat satu minggu sebelum pelaksanaan, antusiasme dari masyarakat Kalimantan Selatan sangat tinggi.Â
Hal ini dilihat dari 100 peserta pendaftar pada hari pertama, namun dikarenakan kuota yang terbatas untuk aplikasi Zoom maka bagi pendaftar berikutnya dialihkan untuk mengikuti webinar melalui streaming Youtube.Â
Setelah melakukan pengabdian selama kurang lebih 45 hari, terhitung sejak 2 Juni 2020 hingga 17 Juli 2020, ia menuturkan dan memahami betul bahwa pengabdian dapat dilakukan darimana saja karena yang terpenting adalah tekad yang kuat.Â
"Jujur dalam kondisi pandemi seperti saat ini saya yakin banyak sekali rencana-rencana yang terpaksa harus tertunda, jika ditanya sedih itu sudah pasti. Bosan saat harus di rumah saja juga pasti dialami oleh semua orang di belahan dunia manapun. Tapi bagi kita mahasiswa atau siapapun di luar sana, yang harus kita pahami adalah pengabdian itu dapat dilakukan darimana saja dengan modal tekad yang kuat untuk menjaga satu sama lain, saya yakin hal kecil yang kita lakukan seperti membantu pemahaman masyarakat mengenai Covid-19 walau hanya dengan menyebarkan melalui sosial media akan sangat berdampak besar karena itulah langkah kita dalam melindungi nyawa orang lain".
Langkah yang diambil Universitas Sebelas Maret untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata secara daring perlu mendapatkan apresiasi karena pengabdian yang dilakukan mahasiswa dapat secara merata dilakukan sesuai dengan domisilinya masing-masing yang tanpa disadari sangat berdampak besar dan tentunya mempererat rasa persaudaraan dalam bertetangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H