Mohon tunggu...
Aulia Rahma
Aulia Rahma Mohon Tunggu... -

mahasiswa Psikologi 2012

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Ibuku Tetaplah Ada Disisiku

2 Desember 2014   12:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibu adalah segalanya untukku, beliau adalah pelita ku, penuntunku. Bisa dibayangkan ketika tak ada beliau jadi apa aku. Ibu adalah orangyang paling aku sayangi, mungkin hal ini juga dirasakan oleh seluruh anak diseluruh dunia. Hal yang wajar ketika sangat takut kehilangan ibunya, orang yang paling penting didalam hidupnya.

Ibu mengandung kita sealama 9 bulan, kita ada dirahimnya selama itu, sudah jelas seberapa dekat kita dengan beliau. Setiap hari dibawanya, mau makan kita tetap ikut dengannya, mau tidur kita tetap menempel pada beliau, bahkan mandi pun kita tetap didekat beliau.Setelah masa mengandung kita keluar, kita disusuinya hingga 2 tahun. Bisa dibayangkan lagi seberapa dekat kita dengan beliau. Ingat kata apa yang pertama kali kita ucap ketika bisa mengucap kata??” Ya!! Kata “MAMA”.

Bertahun-tahun kita dirawatnya denagn penuh kasih sayang, beliau adalah kelekatan bagi kita, selalau ada disisi kita. Hal yang wajar ketika kita sebagai anak sangat takut kehilangan beliau. Banyak kejadian-kejadian/ cerita-cerita anak yang sangat cems taku akan kehilangan dirinya.

Seperti diriku, aku sangat takut sekali kehilangan ibuku, suatu ketika aku tidur disampingnya, aku melihatnya memejamkan mata, aku membayangkan ibuku tak bisa membuka matamnya lagi, aku takut, aku lihat badannya dan ia masih bernafas, aku lega,. Aku sungguh takut kehilangannya.

Bahkan ketika aku baru masuk kuliah, dan masuk keasrama, aku setiap malam sembunyi diantara bantal-bantlaku menangis sendiri, aku merindukan ibuku dirumah. Aku masih tak siap ada diasrama ini, aku ingin tidur dengan ibuku .

Pernahkah kalian juga menghadapi situasi ini?

Pada anak dan remaja gangguan Kecemasan akan Perpisahan, merupakan hal normal bila anak-anak emnunjukkan kecemasan bila mereka dipisahkan dari pengasuh mereka. Mary Ainsworth(1989), yangmeneliti tentang perkembangan perilaku kelekatan,mencatat bahwa kecemasan akan perpisahan adalah ciri normal dari hubungan anak-pengasuh dan dimulai sejak tahun pertma. Perasaan aman yang dihasilkan oleh kelekatan, tampaknya mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi lingkungan mereka dan secara progresif menjadi mandiri dari pengasuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun