Mohon tunggu...
Aulia Putri Ayu Rahmadhani
Aulia Putri Ayu Rahmadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik dan anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal-usul dan Akar Tasawuf

25 Desember 2023   07:15 Diperbarui: 25 Desember 2023   07:17 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Tasawuf 

Tasawuf berasal dari kata Suf (bulu domba), baik dilihat dari sudut pandang kebahasaan, sikap sederhana para sufi, atau dari sudut pandang sejarah. Tasawuf dikenal juga dengan ajaran tentang cara mensucikan jiwa, memperjelas akhlak, dan membangun lahir batin untuk mencapai kebahagiaan abadi.

Akar Tasawuf

Etimologi : asal-usul kata

Morfologi : asal usul bentuk kata

Semantik : pengartian atau pemaknaan

Akar tasawuf salah satunya Al-Iman, iman penyangga kepribadian muslim. Memberikan orientasi, arahan dan bimbingan.

6 Teori Asal-Usul Kata Tasawuf

1) Safa’ : bersih, jernih dan bening.

Inti Tasawuf : bersih, dekat dan sadar. Menurut Basyr bin al-Harits, sufi adalah orang yang kalbunya bersih karena orientasi hidupnya hanya untuk Allah. Tiga huruf akar kata safa’ terdiri dari sād, fā’, dan Hamzah, sedangkan tiga huruf akar kata tasawuf terdiri dari sād, wauw, dan fā’. Jadi, menyimpulkan bahwa tasawuf berasal dari kata safā’ melenceng jauh dari kaidah ilmu saraf.

2) Saf : barisan hidup yang terorganisir dan terarah.

Teori ini menyatakan bahwa tasawuf berasal dari kata saff yang berarti barisan karena keberadaan para sufi pada barisan pertama di hadapan Allah.

3) Safwah : pilihan

Teori ini menyatakan bahwa tasawuf berasal dari kata safwah yang berarti pilihan karena para sufi dinilai oleh kaum muslimin sebagai safwah al-ummah, yakni umat pilihan.

4) Suffah : bangku, batu kayu

Teori ini didasarkan pada fenomena bahwa sifat dan kebiasaan para sufi dekat dengan kebiasaan ahl al-suffah’, para sahabat nabi yang menempati pojok Masjid Nabawi di Madinah. Menurut Ibrahim Basyuni, mereka tidak memiliki harta dan keluarga, tekun ibadah, dan hidup sederhana seperti tidur diatas suffah.

5) Thelosophy : dalam bahasa yunani yang berarti kearifan Tuhan yang bisa datang dari kemanusiaan ataupun dari kesadaran.

6) Sawfah : bulu domba dipakai sebagai rompi atau mantel yang digunakan oleh orang miskin. Teori ini merupakan yang paling dekat dengan kaidah morfologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun