Kesehatan mental remaja sekarang jadi topik yang super penting, baik di seluruh dunia maupun di Indonesia. Data terbaru menunjukkan bahwa satu dari tujuh remaja berusia 10-19 tahun mengalami masalah kesehatan mental, dengan depresi dan kecemasan jadi yang paling umum. Yuk, kita bahas apa aja sih yang bikin kesehatan mental remaja terganggu, tantangan yang mereka hadapi, dan cara-cara buat meningkatkan kesejahteraan mereka.
https://www.jahonline.org/article/S1054-139X(22)00916-8/fulltext
Kenapa Kesehatan Mental Remaja Bisa Terganggu?
Perubahan Emosional dan Sosial
Masa remaja adalah waktu yang penuh perubahan fisik dan emosional. Banyak remaja merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi dari keluarga dan teman. Hal ini bisa membuat mereka merasa cemas atau bahkan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormon dan perkembangan otak membuat remaja lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental.Â
Tekanan Akademis
Banyak remaja merasa tertekan untuk mendapatkan nilai bagus dan diterima di perguruan tinggi impian. Tekanan ini dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Sekitar 40% siswa SMA melaporkan merasa sedih atau putus asa dalam jangka waktu yang lama.
Pengaruh Media Sosial
Media sosial memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental remaja. Terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial dapat memperburuk perasaan cemas dan depresi. Kasus bunuh diri yang terkait dengan konten negatif di media sosial menunjukkan pengaruh besar terhadap kesehatan mental.
Faktor Lingkungan
Lingkungan sosial, termasuk keluarga, sekolah, dan teman sebaya, sangat berpengaruh pada kesehatan mental remaja. Jika lingkungan tidak mendukung atau ada bullying, kondisi mental mereka bisa semakin buruk.
Tantangan Kesehatan Mental pada Remaja
Gangguan Umum
Beberapa gangguan kesehatan mental yang sering dialami remaja antara lain:
- Gangguan Kecemasan: Paling umum terjadi di kalangan remaja.
- Depresi: Dapat muncul dalam bentuk kemarahan atau perasaan tidak puas.
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder): Sekitar 10% anak-anak mengalami ini.
- Gangguan Makan: Seperti anoreksia dan bulimia, lebih sering terjadi pada perempuan.
Risiko Bunuh Diri
Bunuh diri adalah penyebab kematian ketiga tertinggi di kalangan remaja berusia 15-29 tahun. Beberapa faktor risiko termasuk penyalahgunaan zat, pengalaman kekerasan, dan stigma terhadap pencarian bantuan.
Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja
Edukasi Kesehatan Mental
Penting untuk memasukkan pendidikan tentang kesehatan mental ke dalam kurikulum sekolah agar semua orang lebih paham tentang masalah ini.
Dukungan Sosial
Membangun hubungan yang kuat antara remaja dengan keluarga dan teman-teman dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
Promosi Aktivitas Fisik
Olahraga terbukti bisa meningkatkan kesehatan mental. Sekolah dan komunitas harus mendorong partisipasi dalam kegiatan fisik.
Kesehatan mental remaja adalah isu yang kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari masyarakat, keluarga, dan pemerintah. Dengan memahami penyebabnya dan melakukan langkah-langkah preventif serta dukungan yang tepat, kita bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi generasi muda kita. Upaya bersama ini sangat penting agar setiap remaja bisa tumbuh menjadi individu yang sehat secara mental dan emosional!
Data dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, setara dengan sekitar 15,5 juta remaja. Ini menegaskan perlunya perhatian lebih terhadap isu kesehatan mental di kalangan remaja untuk mencapai pembangunan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H