Mohon tunggu...
Aulia Puspanjali
Aulia Puspanjali Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer | Freelancer Social Media and Content Specialist

Allah . Nabi Muhammad SAW . Ibu Ibu Ibu . Bapak! ManJadda WaJada! Ombak dan suasana kereta selalu berhasil membuatku jatuh cinta :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2016 : Bagaimana dengan Indonesia?

2 Januari 2016   14:45 Diperbarui: 2 Januari 2016   14:45 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Awal tahun yang sangat menyenangkan untuk sebagian orang yang melewati malam tahun baru dengan orang-orang yang special. Meniup terompet bersama, pesta kembang api dan makan malam bersama sembari menunggu waktu berganti menjadi 01 Januari 2016. Harapan-harapan baru, semangat baru  dan  segala sesuatu yang kurang sesuai dengan apa yang kita harapkan di tahun sebelumnya menjadi pelajaran di hari baru yang akan datang. Waktu tidak akan pernah berhenti apapun yang akan terjadi, karena saat itu juga tanggungjawab adalah menajdi pilihan  kita. Dewasa adalah pilihan ketika kita melewati masa-masa sulit yang datang dengan hal-hal positif yang mampu membawa ita pada kedewasaan. Menghargai proses dengan melakukan yang terbaik saat itu juga, karena detik, menit, jam dan hari adalah berharga bagi kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.

Kita tidak akan pernah tahu kapan ajal menjemput, bisa saja hari ini hari dimana kita baru saja memulai awal tahun atau mungkin menit setelah ini, setelah kita makan, berdiri, berlari dan bercengkrama dengan orang terkasih. Atau bahkan esok setelah kita menerima penghargaan penting, kejuaraan tingkat nasional, dan berbagai macam kemungkinan yang tidak bisa kita prediksi. Karena semua itu adalah rahasia-Nya. Kita hanyalah kecil, kita yang terkadang mengabaikan, menghiraukan, bahkan melupakan apa yang sudah seharusnya menjadi kewajiban. Kita yang bersikap egois, tidak pernah merasa puas, lupa dan selalu berambisi.

Kita lupa siapa diri kita, apa yang kita miliki saat ini adalah titipan. Usaha memang tidak pernah berbohong kepada hasil, tapi bahkan kita lupa cara menghargai hasil. Bersyukur. Syukuri. Itu adalah salah satu cara menghargai usaha kita sendiri dan juga menghargai hasil yang kita dapatkan. Hari berganti hari bahkan tidak akan ada perbedaan ketika kita tidak mampu melakukan perubahan. Pergantian tahun ini bukan hanya sekedar simbolis, tetapi juga pola fikir dan kedewasan.

Indonesia sudah merdeka, YA.

M E R D E K A

Tetapi bagaimana dengan hati nurani kita, pola fikir kita, pengabdian kita, rasa syukur kita, rasa hormat kita?

Indonesia adalah Negara yang kaya. Sangatlah kaya. Negara kepulauan dengan berbagai macam keberagaman budaya, adat istiadat dan bahkan untuk menuliskan nya saja butuh waktu yang tidak sedikit. Banyak sekali harapan yang datang, harapan yang bukan hanya sekedar semoga. Miris memang melihat pemberitaan belakangan ini. Korupsi, Obat-Obatan Terlarang, dan Kasus Prostitusi online yang selalu muncul di media belakangan ini. Semua kalangan dari jenis yang berbeda melihat pemberitaan setiap hari nya, dari pejabat tinggi, mahasiswa, ibu rumah tangga, pedangang, dan berbagai macam masyarakat Indonesia melihat, mendengar dan juga merasakan. Akan menjadi apa Indonesia di tahun 2016?

Itu adalah PR yang nanti nya akan menjadi Ujian, untuk masing-masing individu yang memiliki peran besar Negeri ini. Tanggungjawab, kejujuran, kesetiaan, dan pengabdian adalah beberapa hal yang harus dipegang teguh untuk seorang pemimpin. Apapun yang dipimpin saat itu juga, karena berawal dari prinspi-prinsip yang kuat lah yang akan membentuk pribadi itu sendiri menjadi pribadi yang tangguh. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tangguh, yang mampu menjadikan Negeri ini jauh lebih Merdeka.

Perkembangan zaman semakin maju, teknologi-teknologi canggih berdatangan, sumber daya manusia yang berkualitas lah yang mampu mempertahankan sebuah kekokohan. Berkualitas dalam berbagai hal, dalam berbagai macam sisi, yang tentu nya memberikan dampak positif dan kemajuan yang memberikan keadilan untuk semua pihak. Kita masih selalu merindukan keadilan, kejujuran, dan pengabdian dari para petinggi negeri ini.

Semoga menjadi awal yang indah untuk semua kalangan, yang muda yang tua, remaja, anak-anak dan semua pihak yang merayakan dengan cara masing-masing. Dengan rezeki masing-masing, dengan hasil masing-masing, dengan canda tawa masing-masing. Roda akan selalu berputar, selalu dan selalu. Karena sejati nya letak kebahagiaan adalah pada penerimaan yang ikhlas, rasa syukur dan tetap mengingat-Nya bahwa semua ini adalah milik-Nya.

Akan menjadi apa Indonesia di tahun yang akan datang? Kita adalah generasi yang akan membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tetaplah menjadi Indonesia yang kokoh dan kaya wahai Indonesiaku. Kami sebagai generasi penerus bangsa ini, akan berjuang. Memberantas yang harus diberantas, semoga suatu saat nanti Indonesia menjadi Negara yang lebih kokoh, utuh, dan tangguh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun