Mohon tunggu...
Aulia purnama sari
Aulia purnama sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Analisis Faktor resiko Gangguan perkembangan sosial emosional pada anak

18 Januari 2025   17:41 Diperbarui: 18 Januari 2025   17:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Faktor Biologis

Faktor biologis memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional anak. Ini termasuk aspek genetika, struktur otak, dan keseimbangan kimia dalam otak.

Genetika dan Faktor Keturunan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan mental, seperti kecemasan atau depresi, lebih rentan mengalami gangguan sosial emosional. Faktor genetik dapat mempengaruhi cara otak anak merespons stres atau mengelola emosi, yang berpotensi meningkatkan risiko gangguan seperti kecemasan sosial atau gangguan perilaku.

Gangguan Neurologis atau Perkembangan Otak Perkembangan otak yang tidak normal atau adanya gangguan neurologis dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka. Misalnya, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering kali kesulitan dalam berinteraksi sosial dan mengelola emosi mereka.

Ketidakseimbangan Kimia di Otak Gangguan dalam keseimbangan neurotransmitter, seperti serotonin atau dopamin, dapat memengaruhi mood dan perilaku anak. Ketidakseimbangan ini dapat berkontribusi pada gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku.

B. Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor yang sangat signifikan dalam perkembangan sosial emosional anak. Keluarga menjadi tempat pertama di mana anak belajar tentang hubungan sosial dan cara mengelola emosi.

Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Pengabaian Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak stabil, di mana terjadi kekerasan fisik, emosional, atau pengabaian, lebih rentan mengembangkan gangguan sosial emosional. Pengalaman traumatis ini dapat mengganggu perkembangan kemampuan anak untuk membangun hubungan yang sehat, mengelola stres, dan berempati terhadap orang lain.

Kehilangan Orang Tua atau Perpisahan Keluarga Perceraian orang tua atau kehilangan orang tua karena kematian dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam pada anak. Anak-anak yang mengalami perpisahan ini mungkin mengalami kecemasan, depresi, atau kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Gaya Pengasuhan yang Tidak Konsisten Gaya pengasuhan yang terlalu ketat atau terlalu longgar, serta kurangnya perhatian atau kehadiran emosional orang tua, dapat mengganggu perkembangan sosial emosional anak. Pengasuhan yang tidak stabil dan kurangnya dukungan emosional dapat menyebabkan anak merasa tidak aman, yang berpotensi menumbuhkan kecemasan atau ketidakmampuan untuk mengelola emosi.

C. Faktor Sosial dan Interaksi dengan Teman Sebaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun