Pendahuluan
Teori attachment atau teori ikatan adalah salah satu konsep yang paling penting dalam perkembangan anak. Diperkenalkan oleh psikolog Inggris, John Bowlby, teori ini menjelaskan bagaimana hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utama (biasanya ibu) berpengaruh besar terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak. Attachment atau ikatan ini dianggap sebagai fondasi yang mempengaruhi pola perilaku dan hubungan anak sepanjang hidupnya.
Konsep Dasar Teori Attachment
1. Pengertian Attachment
Attachment adalah hubungan emosional yang kuat dan langgeng antara seorang individu dengan orang lain, yang pada awalnya terbentuk antara anak dengan pengasuh utama. Bowlby mengemukakan bahwa ikatan ini membantu anak merasa aman dan terlindungi, serta memberikan rasa nyaman yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi dunia sekitar mereka dengan rasa percaya diri.
2. Perkembangan Attachment
Menurut Bowlby, attachment berkembang dalam beberapa tahap, dimulai dari tahap bayi hingga masa kanak-kanak awal. Pada tahap awal kehidupan, anak mengandalkan pengasuh untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, kenyamanan, dan rasa aman. Seiring berjalannya waktu, anak mulai membentuk ikatan yang lebih kompleks dan mengembangkan kecenderungan untuk mencari kenyamanan dari pengasuh saat merasa terancam atau cemas.
3. Fase-fase Perkembangan Attachment
Fase Pra-attachment (0-6 minggu): Pada tahap ini, bayi belum membentuk ikatan kuat dengan pengasuh tetapi menunjukkan respon terhadap suara dan wajah orang-orang di sekitarnya.
Fase Pembentukan Attachment (6 minggu-6 bulan): Bayi mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama, biasanya ibu, dan merasa lebih tenang ketika berada dekat dengan mereka.
Fase Attachment yang Jelas (6 bulan-2 tahun): Bayi mulai menunjukkan rasa takut terhadap orang asing dan memperlihatkan keterikatan yang lebih kuat terhadap pengasuh utamanya.