Mohon tunggu...
Aulia purnama sari
Aulia purnama sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara meningkatkan Empati dengan Teori Martin Hoffmon

18 Januari 2025   08:52 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada tahap ini, anak mulai bisa mengenali emosi orang lain dan mengekspresikan perasaan mereka sendiri. Mereka mulai belajar untuk mengidentifikasi apakah seseorang merasa senang atau sedih berdasarkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh.

3. Tahap Pengambilan Perspektif (3-6 tahun)

Anak-anak pada usia ini mulai mengembangkan empati kognitif, yaitu kemampuan untuk memahami bahwa orang lain bisa memiliki perasaan atau pandangan yang berbeda dari mereka. Mereka belajar untuk berfokus pada perasaan orang lain dan tidak hanya pada perasaan mereka sendiri.

4. Tahap Empati yang Lebih Kompleks (6 tahun ke atas)

Pada tahap ini, anak mulai dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain secara lebih mendalam, serta dapat mempertimbangkan alasan di balik perasaan tersebut. Mereka juga mulai belajar untuk menunjukkan empati secara aktif, seperti memberikan dukungan atau menghibur orang lain yang sedang bersedih.

Cara Meningkatkan Empati dengan Mengikuti Teori Martin Hoffman

Berdasarkan tahapan perkembangan empati yang dijelaskan Hoffman, ada beberapa cara untuk meningkatkan empati di semua tahap kehidupan:

1. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Empati

Anak-anak belajar empati dari lingkungan sosial mereka, terutama keluarga. Orang tua memiliki peran penting dalam mengembangkan empati anak. Dengan menunjukkan perilaku empatik, seperti mendengarkan perasaan anak dan merespons dengan penuh perhatian, orang tua bisa memberikan contoh yang baik. Memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, perhatian, dan komunikasi yang terbuka akan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan merasakan perasaan orang lain.

2. Menerapkan Pendidikan Sosial dan Emosional

Program pendidikan sosial dan emosional dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan empatik, termasuk pengenalan dan pengelolaan emosi mereka sendiri serta memahami perasaan orang lain. Di sekolah, anak-anak bisa diajarkan cara untuk bekerja sama, berbagi, dan menyelesaikan konflik secara empatik. Untuk orang dewasa, pelatihan kesadaran emosional dan keterampilan sosial bisa memperbaiki kemampuan empati dalam hubungan pribadi maupun profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun