Mohon tunggu...
Aulia purnama sari
Aulia purnama sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara meningkatkan Empati dengan Teori Martin Hoffmon

18 Januari 2025   08:52 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, dan merupakan elemen penting dalam hubungan sosial yang sehat. Dalam ilmu psikologi, Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan terkenal, mengemukakan teori mengenai bagaimana empati berkembang sepanjang kehidupan dan bagaimana kita dapat meningkatkannya. Artikel ini akan membahas cara-cara meningkatkan empati menurut teori Martin Hoffman.

Apa itu Empati menurut Martin Hoffman?

Martin Hoffman mengembangkan teori empati yang berfokus pada bagaimana empati berkembang pada anak-anak dan bagaimana pengalaman sosial mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Hoffman membagi empati menjadi dua jenis utama: empati afektif dan empati kognitif.

Empati Afektif adalah kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, seperti merasakan kesedihan atau kebahagiaan orang lain secara emosional.

Empati Kognitif adalah kemampuan untuk memahami sudut pandang atau pemikiran orang lain, sehingga kita bisa merespons dengan cara yang sesuai.

Hoffman juga menjelaskan bahwa empati berkembang melalui serangkaian tahap, mulai dari respons dasar terhadap emosi orang lain, hingga kemampuan yang lebih kompleks untuk memahami dan merasakan perspektif orang lain.

Tahapan Perkembangan Empati Menurut Martin Hoffman

Hoffman mengidentifikasi beberapa tahap perkembangan empati pada anak-anak, yang memberikan gambaran bagaimana kita bisa memupuk empati pada setiap tahap kehidupan.

1. Tahap Respons Afektif Dasar (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi hanya merespons secara afektif terhadap emosi orang lain, misalnya dengan menangis jika mendengar bayi lain menangis. Mereka belum dapat memahami perasaan orang lain, tetapi mereka mulai merasakan respons emosional terhadap situasi sosial.

2. Tahap Pengidentifikasian Emosi (1-3 tahun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun