Mohon tunggu...
auliaoktria
auliaoktria Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Uin Suska Riau

hobi menonton film dan mendengarkan musik,

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Bermain outdoor dan indoor bagi perkembangan sosial emosional anak usia dini

10 Desember 2024   10:30 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian dari hasil observasi juga peneliti mendapatkan beberapa alasan yang diungkapkan oleh para orangtua mereka, Dimana A di bebaskan bermain diluar karena ibunya memang tidak bekerja diluar rumah sehingga bagaimana pun anaknya bermain tetap diawasi, dan juga lingkungan yang mendukung dan minim akan kejahatan. Sedangkan dari orangtua B, orangtuanya bekerja diluar rumah yang mengharuskan B tidak mendapatkan waktu orangtuanya secara maksimal. Dengan itu, orangtua B pun memilih untuk memberikan gadget kepada B dengan alasan agar B dapat diam dirumah. Kemudian juga factor lingkungan yang tidak bagus untuk anak-anak, Dimana ternyaata lingkungannya banyak kejahatan dan orang dewasa disana juga sangat kurang memperhatikan perilaku dan ucapan Ketika ada anak usia dini. Tentunya dengan berbagai factor tersebut juga memiliki sisi negative dan buruk.

Dengan adanya perbandingan tersebut dari sisi negative, maka tentunya memiliki Solusi juga. Untuk  anak bermain outdoor, tentu negative nya adalah kurangnya keamanan bagi anak, solusinya adalah orangtua atau orang dewasa disekitarnya dapat memberikan pengawasan yang baik, agar anak juga merasa aman dalam bermain. Kemudian untuk anak bermain indoor, negative nya mungkin adalah anak kurangnya bersosialisasi, kemudian juga kurang mendapatkan hal-hal baru yang dapat mendukung perkembangannya. Maka solusinya adalah, bagi orangtua, jika anak bermain indoor maka hindari anak dalam bermain gadget, kemudian sesering mungkin ajak anak untuk bercerita, temani anak ketika mereka bermain, kemudian juga ajarkan banyak hal baru yang mendukung perkembangannya, baik itu dari segi bahasa, kognitif maupun dari segi yang lain.

Kemudian untuk hasil dari perkembangan sosial dan emosional anak tentunya juga akan berbeda. Perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa komponen perkembangan sosial emosional anak usia dini dari hasil penelitian, ditemukan bahwa perkembangan sosial A juga lebih baik. Dimana A dapat memahami atau menempatkan diri Ketika berada disituasi keramaian, A juga lebih banyak berinteraksi dengan banyak orang dan mudah dalam berbaur. Kemudian juga dengan sosialnya yang baik, maka perkembangan emosinya pun cukup baik. Dimana A tidak mudah menangis Ketika menginginkan sesuatu, A lebih bisa dalam mengontrol emosinya.

KESIMPULAN 

Bermain outdoor adalah bermain yang dilakukan diluar ruangan. Bermain outdoor juga salah satu kegiatan yang melibatkan anak langsung dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan oleh Vera yang mengatakan bahwa outdoor study merupakan kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas yang melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi yang diajarkan. pola permainan yang mendukung perkembangan sosial anak adalah pola permainan yang bernuansa sosial, yaitu pola permainan yang melibatkan interaksi dengan teman sebaya. Lingkungan belajar disetiap sekolah tidak terlepas dari indoor dan outdoor. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif. Senada dengan hal tersebut.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Amini, M. (2014). Hakikat Anak Usia Dini. Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, 65. repository.ut.ac.id/4697/1/PAUD4107-M1.pdf

Harahap, N. (2020). Penelitian kualitatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun