Aulia Nur Aisyah (21) merupakan salah satu mahasiswa Teknologi Pangan UPNVJT melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division- Plant Berbek, Sidoarjo. Dalam kegiatan KKN ini, mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan kepada belasan staf yang terdiri dari staff quality control (QC), staf produksi, dan staf sanitasi.Â
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan penjamah makanan terkait pentingnya higiene dan sanitasi pangan. Higiene dan sanitasi pangan perlu diperhatikan disetiap industri pengolah makanan, karena penerapan higiene dan sanitasi pangan yang benar menjamin keamanan pangan tersebut.
Selain Aul- panggilan akrab - Aulia Nur Aisyah, acara penyuluhan itu juga menghadirkan narasumber lainnya dari industri tersebut. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung, tak sedikit pula karyawan menanyakan terkait beberapa hal mengenai sanitasi pangan. Di akhir penyuluhan juga dilakukan pengerjaan formulir yang berisi beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang telah dipaparkan, tidak hanya itu kegiatan penyuluhan ini juga melakukan kegiatan simulasi untuk program sanitasi ruang pengolahan.
Masalah keamanan pangan menjadi fokus utama, sehingga perlu adanya suatu tindakan yang dapat mencegah atau meminimalisir permasalahan ini. Menurut Aulia Nur Aisyah, pengetahuan penjamah makanan mengenai higiene dan sanitasi pangan sangatlah penting untuk dimiliki oleh industri pangan. Industri pangan yang menjaga kualitas keamanan pangan-nya, sudah menjamin produk yang dihasilkan juga memiliki mutu yang baik, aman, dan berkualitas bagi konsumen-nya.
PT. Charoen Pokphand Indonesia Food Division - Plant Berbek merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang pengolahan makanan yang berasal dari daging kemudian diolah menjadi sosis siap santap. Â Pengetahuan penjaman makanan akan pentingnya higiene dan sanitasi di industri tersebut memerlukan pengetahuan yang luas. Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, penjamah jadi mengetahui dasar dari prinsip higiene dan sanitasi pangan.
Hasil dari penyuluhan tersebut diketahui memberikan peningkatan pengetahuan penjamah makanan dalam penerapan higiene dan sanitasi pangan. Hasil ini diperoleh dari membandingkan nilai pengerjaan pre-test dan post-test pada saat penyuluhan. Nilai rata-rata pengerjaan pre-test dan post-test mengalami peningkatan 30 poin dengan nilai pre-test terendah 20 poin dan nilai post-test terendah 50 poin.Â
Aulia Nur Aisyah, mahasiswa Teknologi Pangan UPNVJT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H