Mohon tunggu...
aulianurahman
aulianurahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

INFP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paradigma Integritas Ilmu Sosial dan Humaniora dalam Bidang Kriminologi

13 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:32 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kriminologi, cabang ilmu sosial yang mempelajari penyebab, dampak, dan pencegahan kejahatan, berperan penting dalam menghadapi tantangan dunia modern. Kompleksitas kejahatan masa kini, seperti kejahatan siber, perdagangan manusia, penyalahgunaan teknologi, hingga ketidakadilan hukum, menuntut pendekatan berbasis integritas. Pendekatan ini memastikan penelitian, kebijakan, dan praktik di bidang kriminologi dilakukan secara etis, transparan, dan bertanggung jawab secara sosial.  

Paradigma integritas mencakup prinsip-prinsip yang memastikan ilmu pengetahuan dan praktik kriminologi tidak hanya mengutamakan analisis yang akurat, tetapi juga berkomitmen pada keadilan sosial dan perlindungan hak asasi manusia. Dalam kriminologi, integritas diwujudkan melalui etika penelitian yang tinggi, transparansi dalam menyampaikan temuan, solusi berbasis bukti, dan kesadaran sosial terhadap akar penyebab kejahatan. Dengan pendekatan ini, kriminologi dapat membantu menciptakan sistem hukum yang lebih adil dan efektif.  

Salah satu contoh penerapan paradigma integritas adalah penanganan kejahatan siber. Di era digital, ancaman siber seperti peretasan, ransomware, penipuan daring, hingga penyebaran berita palsu, telah meningkat secara signifikan. Kejahatan ini tidak hanya berdampak pada kerugian finansial tetapi juga merusak reputasi individu atau institusi dan bahkan mengancam keamanan nasional. Pada 2024, serangkaian serangan siber besar dilaporkan, termasuk peretasan data kesehatan, kebocoran informasi perusahaan multinasional, dan serangan pada infrastruktur publik.  

Untuk menghadapi kejahatan siber, pendekatan integritas menuntut strategi yang inklusif, etis, dan berbasis bukti. Peneliti dan praktisi harus menghormati privasi korban dan hak pelaku selama proses hukum. Kolaborasi lintas disiplin, melibatkan ahli teknologi, sosiolog, dan pakar hukum, diperlukan untuk memahami dimensi teknis, sosial, dan hukum kejahatan ini. Pendekatan integritas juga mendorong transparansi hasil penelitian sehingga masyarakat dapat memahami risiko dan terlibat dalam pencegahan kejahatan.  

Selain itu, ketimpangan penanganan kejahatan secara global menjadi tantangan yang signifikan. Negara dengan sumber daya terbatas sering kesulitan menghadapi kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia atau jaringan siber internasional. Dalam kasus perdagangan manusia, misalnya, korban sering berasal dari kelompok rentan secara ekonomi dan sosial. Pendekatan berbasis integritas menuntut kriminolog untuk menggali akar permasalahan seperti kemiskinan, ketimpangan gender, dan kurangnya akses pendidikan. Solusi yang ditawarkan harus mencakup upaya preventif melalui pemberdayaan masyarakat, selain perlindungan hukum yang kuat.  

Ketidakadilan dalam sistem hukum juga menjadi perhatian penting. Bias rasial, etnis, dan kelas sosial masih mewarnai banyak proses peradilan. Paradigma integritas menuntut kriminolog untuk memahami konteks sosial yang melatarbelakangi kejahatan, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih manusiawi dan berkeadilan.  

Seiring berkembangnya teknologi, kriminologi modern juga dihadapkan pada tantangan baru. Misalnya, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam kejahatan membutuhkan pendekatan inovatif. Teknologi yang digunakan untuk pencegahan kejahatan harus memastikan hak privasi dan tidak digunakan secara diskriminatif. Hal ini menunjukkan pentingnya integritas tidak hanya dalam penelitian tetapi juga dalam implementasi kebijakan.  

Paradigma integritas menjadi fondasi penting bagi kriminologi dalam menghadapi tantangan kejahatan modern. Dengan mengedepankan etika, transparansi, dan tanggung jawab sosial, pendekatan ini membantu membangun sistem hukum yang lebih adil dan efektif. Melalui integritas, kriminologi dapat menghadirkan solusi berbasis bukti, membangun kepercayaan masyarakat, dan menciptakan dunia yang lebih aman dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun