Mohon tunggu...
AULIA FIKRIATUNNISA
AULIA FIKRIATUNNISA Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Fakulta Keperawatan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Abandoment Issue, Masalah Emosional pada Setiap Orang?

7 Juli 2022   21:34 Diperbarui: 7 Juli 2022   22:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan pengalaman dari orang yang memiliki masalah ini dan konten psikologi dari Psych2Go, ada beberapa ciri -- ciri yang menandakan seseorang mempunyai abandonment issue ini sebagai berikut.

  • Mudah cemburu dan posesif kepada seseorang yang disayangi.
  • Cepat menyesal saat membuka diri kepada orang lain.
  • Merasa tidak layak dan berharga untuk orang lain saat menjalani sebuah hubungan.
  • Menjauhi orang lain agar terhindar dari dari penolakan.
  • Selalu ingin menyenangkan orang lain.
  • Kurang dapat memercayai orang lain dan diri senndiri.
  • Berpikir berlebihan saat menerima penolakan dari orang lain.
  • Meminta validasi terus menerus agar tidak ditinggalkan.
  • Selalu menjalin hubungan yang toxic dengan orang lain.
  • Merasa takut bergantung dengan orang lain karena takut orang lain akan meninggalkannya.
  • Sulit mengontrol emosi saat berkaitan dengan orang lain.
  • Suka mengendalikan orang lain agar tidak ditinggalkan.
  • Merasa diabaikan dan menyalahkan diri sendiri saat orang lain memberikan respon (ex : chat) yang lama.
  • Sering meminta maaf berkali kali saat melakukan kesalahan kepada orang lain.
  • Merasa sangat cemas apabila orang lain izin bepergian ke suatu tempat.

Bagaimana penanganan yang tepat?

Abandoment Issue ini seakan menciptakan penjara imajiner yang membuat seseorang didalamnya terperangkap dan selalu berontak untuk keluar dari penjara tersebut, sehingga hal itu menyebabkan luka yang lebih parah dari sebelumnya dan ketidakbahagiaan dalam menjalani hidup. 

Tidak hanya itu, masalah abandoment ini juga seakan menjadi batu besar yang menghalangi seseorang untuk lebih menghargai dirinya sendiri, menjalin hubungan positif dengan orang lain, dan bahagia dengan kehidupan yang dijalani. Dampak emosional tersebut menjadikan seseorang merasa tersiksa dengan diri mereka sendiri. 

Oleh karena itu, dalam menangani permasalahan ini hanya dibutuhkan dua kunci, yaitu damai dan konsisten. 

Artinya, penanganan masalah ini sangat diperlukan konsistensi dan penerimaan dalam diri sendiri untuk mengubah masalah abandonment ini menjadi sesuatu yang dapat diatasi dengan mudah dengan cara mengenali akar permasalahan abandoment ini berasal darimana dan menekankan ke dalam diri sendiri untuk berdamai dengan semua pemicu pemicu tersebut yang menimbulkan luka emosional, baik di masa kecil maupun di masa kini. 

Kemudian, penanganan saat pemicu itu datang kembali dan membuat perasaan abandoment ini muncul maka seseorang itu harus mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia layak dan berharga buat orang lain dan tingkatkan rasa sayang kepada diri sendiri. Dengan begitu, seseorang akan berkemungkinan dapat lepas dari ikatan abandonment issue ini yang sangat menyiksa. 

Namun, apabila cara ini tidak dapat melepaskan ikatan abandonment issue ini, maka diperlukannya terapi progresif dari psikolog maupun psikiater yang profesional. Peran dari pihak eksternal juga berdampak terhadap penanganan masalah abandoment tersebut. 

Oleh karena itu, pihak eksternal dapat membantu proses penyembuhan dengan memberikan kalimat penyemangat bahwa mereka akan menemani selama proses penyembuhan dari ikatan abandoment issue.

Referensi:

  1. Alive Academy. (2017, Feb 9 ). Retrieved from How to stop fear of abandonment: #1 REAL CAUSE OF FEAR REVEALED: https://youtu.be/inMlhaNWhow
  2. Fritscher, L. (2020, June 15). Psychology. Retrieved from Understanding Fear of Abandonment: https://www.verywellmind.com/fear-of-abandonment-2671741
  3. Leonard, J. (2020, February 26). Psychology. Retrieved from What to know about abandonment issues: https://www.medicalnewstoday.com/articles/abandonment-issues
  4. Shafir, H. (2020, July 17). Retrieved from Abandonment Issues: Signs, Causes & How to Overcome: https://www.choosingtherapy.com/abandonment-issues/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun