Mohon tunggu...
Aulia Nabila
Aulia Nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Coass Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mulut Terasa Bau? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

8 Juli 2022   08:32 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Istockphoto/PeopleImages)

Beberapa orang merasakan mulut mereka bau hingga mengurangi tingkat kepercayaan diri mereka untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Departemen IKGMP FKG UI yang bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur pada Juni terdapat 87% siswa SMP kelas 8 di Kecamatan Kramat Jati merasa bau mulut. Apakah bau mulut yang mereka rasakan adalah bau mulut sesungguhnya?

Sebelum memahami penyebab dan bagaimana cara mengatasi bau mulut kenali dulu jenis bau mulut atau disebut juga halitosis. Pertama, halitophobia yaitu perasaan takut yang berlebihan akan dianggap memiliki bau mulut. perasaan ini menimbulkan rasa kurang percaya diri dan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang.Kedua, halitosis semu yaitu seseorang yang merasa memiliki bau mulut namun tidak dirasakan oleh orang lain ataupun dokter ahli. Ketiga, halitosis sebenarnya yaitu bau mulut yang dapat dirasakan oleh diri sendiri dan juga orang di sekitar dan disebabkan dari dalam maupun luar rongga mulut

Bau mulut berkaitan erat dengan kesehatan rongga mulut. Bau mulut umumnya timbul karena sisa kotoran dan makanan yang terlalu lama ada di dalam mulut, kesehatan gigi yang tidak baik seperti gigi banyak yang berlubang, kesehatan gigi yang buruk seperti gusi mudah berdarah, penumpukan sisa-sisa makanan yang membentuk lapisan tipis pada lidah (coated tongue) dan mulut terasa kering.Bagaimana cara mencegah bau mulut

 Cara terbaik untuk menghindari bau mulut adalah dengan menciptakan lingkungan rongga mulut yang sehat dengan cara sebagai berikut:

  1. Selalu menyikat gigi secara rutin dengan baik dan benar - Sikat gigi wajib dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu ketika pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. menyikat gigi dilakukan dengan perlahan tidak terlalu keras dan juga tidak terburu-buru +- 2 menit waktu untuk menyikat gigi

  2. Membersihkan sela-sela gigi menggunakan dental floss atau benang gigi -Sisa makanan atau kotoran yang terselip diantara sela-sela gigi sulit dijangkau oleh bulu sikat gigi, maka diperlukan alat bantu lainnya yaitu berupa benang gigi. Membersihkan sela-sela gigi dilakukan minimal sehari 1x sebelum menyikat gigi mulai dari gigi paling belakang ke depan hingga seluruh sisa-sisa makanan yang terselip bersih.

  3. Kumur-kumur menggunakan obat kumur - obat kumur dapat menghilangkan bau tidak sedap dalam rongga mulut karena memiliki kandungan anti bakteri yang bisa membunuh bakteri di dalam rongga mulut yang memicu timbulnya bau tidak sedap. Kumur-kumur dapat dilakukan 2 kali sehari yaitu saat 30 menit setelah menyikat gigi +- selama 30 detik. Namun efek samping pengunaan obat kumur jangka panjang bisa menimbulkan staining pada gigi.

  4. Mengunyah permen karet xylitol - Cara ini merupakan pencegahan yang mudah dan disukai oleh kebanyakan orang karena dengan mengunyah permen karet xylitol dapat mencegah gigi berlubang, merangsang air liur dan menghambat bakteri penyebab gigi berlubang. Konsumsi xylitol yang dianjurkan yaitu sebanyak 3-5 butir dalam sehari apabila berlebihan bisa menimbulkan diare.

Apabila cara diatas tidak bisa menghilangkan bau mulut maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke Dokter Gigi untuk mengetahui penyebab bau mulut yang sesungguhnya. 

Referensi

1.     NAGRAJ, Sumanth Kumbargere, et al. Interventions for managing halitosis. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2019, 12.

2.     Aylıkcı, B. U., & Çolak, H. (2013). Halitosis: From diagnosis to management. Journal of natural science, biology, and medicine, 4(1), 14

3.     WU, J., et al. Halitosis: prevalence, risk factors, sources, measurement and treatment–a review of the literature. Australian Dental Journal, 2020, 65.1: 4-11.

4.     JANAKIRAM, Chandrashekar; KUMAR, CV Deepan; JOSEPH, Joe. Xylitol in preventing dental caries: A systematic review and meta-analyses. Journal of natural science, biology, and medicine, 2017, 8.1: 16.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun