Mohon tunggu...
Auliana Balqis
Auliana Balqis Mohon Tunggu... Lainnya - Auliana Balqis (06) - XI MIPA 5 - SMAN 28 Jakarta

Auliana Balqis (06) - XI MIPA 5 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Bencana Susulan Akibat Covid-19, Akankah 2021 Membaik?

29 Agustus 2020   08:58 Diperbarui: 29 Agustus 2020   09:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Indonesiabaik.id

Seperti yang kita ketahui, pandemi COVID-19 telah melanda untuk waktu yang cukup lama dan masih belum dapat diprediksi dengan pasti kapan berakhirnya. Khususnya di Indonesia, banyak sekali aktivitas dan kegiatan yang dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Hal tersebut merupakan suatu perubahan yang tentu berdampak ke berbagai aspek kehidupan, salah satunya perekonomian.

Di masa pandemi ini, di mana kita dianjurkan untuk menjaga jarak sosial (social distancing), berdampak ke perputaran roda perekonomian di Indonesia. 

Berbagai macam kegiatan ditunda, berbagai tempat ditutup sementara yang menyebabkan banyak omzet beberapa usaha menurun, dan bahkan banyak perusahaan atau pabrik yang harus ditutup. Kewajiban untuk tetap di rumah saja menyebabkan siklus perekonomian tidak berjalan sebagaimana biasanya.

Mungkin untuk beberapa pekerja kantoran, pandemi ini tidak begitu berdampak ke aspek finansial karena mereka tetap digaji sebagaimana mestinya. Selain itu, banyak pengeluaran yang dapat dihemat selama pandemi ini, contohnya biaya bahan bakar kendaraan/bensin, biaya operasional, dan lainnya. 

Walaupun masih ada banyak kasus PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)  karena perusahaan atau pabrik tidak sanggup membayar para pekerjanya dikarenakan mereka mengalami kebangkrutan. 

Saat ini gelombang PHK telah terjadi. KEMNAKER mencatat sekitar 1,5 juta pekerja terdampak COVID-19 (hingga April 2020). Sekitar 10% di-PHK dan 90% dirumahkan.

Selain itu, sebanyak 74,04 juta orang (56,5%) bekerja pada kegiatan informal menurut data selama setahun terakhir (Februari 2019--Februari 2020). Jadi, dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tidak digaji perbulan seperti pekerja kantoran, melainkan berdasarkan produktivitas mereka, yang tentunya menurun karena pandemi ini. Bahkan masih banyak masyarakat yang mencari nafkah perhari hanya untuk menghidupi kehidupan sehari-hari, sekadar untuk makan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan bahwa COVID-19 mengakibatkan aktivitas ekspor dan impor dengan China melemah. Tak hanya itu, angka turis asing asal China merosot seiring dengan penangguhan sementara fasilitas bebas visa.

"Market bergejolak karena semua panik, saham merosot, SBN yield merosot, nilai tukar terguncang, semua jadi perfect storm bagi pengelola keuangan negara. Jadi COVID mempengaruhi sosial, ekonomi, keuangan," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di hadapan PNS Kemenkeu dalam acara Townhall Meeting via virtual, Jumat (19/6/2020).

Selain dari yang disebutkan di atas, masih banyak faktor yang dapat menyebabkan merosotnya perekonomian di Indonesia selama pandemi COVID-19 ini. BAPPENAS bahkan telah memperkirakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menyentuh 8,1% - 9,2% melompat dari tahun 2019 yang berkisar 5,2%. Ini merupakan bencana nyata yang diakibatkan dari adanya COVID-19 di Indonesia.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efek dari pandemi COVID-19 ini nyata dan tidak dapat disangkal lagi. Ini merupakan suatu hal yang serius dan harus segera ditanggulangi agar perekonomian di Indonesia tidak semakin terperosok. 

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki atau sekadar menambah pendapatan (skala rumah tangga) serta dapat dikerjakan di rumah saja yaitu seperti membuka online shop sendiri. 

Kita dapat menjual keterampilan seperti hasil memasak, membuat kerajinan, dan menjualnya melalui platform-platform yang sudah terpercaya dan dapat mengenai sasaran penjualan kita. 

Oleh karena itu, di pandemi ini kita dituntut untuk menjadi lebih kreatif untuk mencari peluang dan kesempatan dimana penghasilan bisa didapatkan, tentunya dengan cara yang benar dan legal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun