Penggunaan loose part baik didalam maupun diluar ruangan dapat menstimulasi beraneka macam keterampilan perkembangan seperti keaksaraan awal, matematika, permainan sensorik, seni serta perkembangan lainnya yang dapat menunjang tumbuh kembang anak (Helista, 2019). Lalu dimana kita dapat mendapatkan bahan loose part, untuk mendapatkannya tidak perlu jauh-jauh hanya dilingkungan sekitar kita saja.Â
Sisa-sisa proyek bangunan dan rumah tangga (balok, keramik, dsb), lalu ada bahan-bahan alam seperti bebatuan dengan berbagai macam bentuk, ukuran, dan tekstur, daun-daunan, bunga segar dan kering, biji-bijian, ranting, kerang, bunga pinus, dan lain sebagainya.Â
Daur ulang bahan bekas botol minuman, plastic, sedotan, stik es krim, dan lain sebagainya juga bisa menjadi bahan ajar loose part (Alifudin & Suhanadji, 2020). Selain kita mencari bahan ajar loosepart, hendaknya juga memperhatikan keamanan bahan saat akan digunakan oleh anak, mempertimbangkan usia anak dengan bahan loose part yang sesuai. Beberapa bahan mungkin terlalu kecil atau berbahaya bagi anak yang berusia lebih muda. Oleh karena itu sebaiknya bahan yang disediakan harus bervariasi agar bisa memvasilitasi sesuai rentang usia mereka.
5 Juli 2022 tim PKM-PM Prodi PG-PAUD Universitas Slamet Riyadi mulai melakukan proses Pengabdian di PAUD Aisyiyah Al Amin Surakarta , yang mana mengusung tema Waste Bank Loosepart Sebagai Alat Edukasi Pembelajaran. Bertujuan untuk membantu para orang tua murid dan juga pendidik untuk meningkatkan semangat belajar anak usia dini , selain itu juga mengajak anak usia dini untuk menjaga linkungan di sekitar rumah maupun sekolah agar bersih, nyaman dan aman bagi belajarnya.
Produk yang dihasilkan dalam kegiatan PKM ini bernama Waste Bank Loosepart. Waste Bank Loosepart ini terbuat dari Kardus, Triplek, Kertas warna, Cat, Kuas, dan Kayu yang dibentuk menyerupai bentuk rumah burung. Pintu masuk dari bentuk rumah burung itu nantinya berguna untuk memasukkan bahan (bekas) loosepart, jika sudah terkumpul bahan-bahan loosepart tersebut bisa digunakan untuk media pembuatan bahan ajar.
Terselenggaranya Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat membuat anak disekitar menjadi lebih paham mengenai daur ulang sampah. Tidak hanya itu, menjadikan pendidik memahami akan pentingnya STEAM dalam pembelajaran anak usia dini. Program kegiatan ini dilaksanakan pada beberapa rangkaian acara yang membuat anak tambah semangat.
Bermain dengan anak-anak adalah waktu yang sangat berharga dalam sebuah permainan untuk menstimulasi dan berkreasi dengan metode apapun selama masih sesuai dengan usia dan kemampuan yang dimiliki anak usia dini. Dengan bermain " Wasten Bank Loose Part " dapat menstimulasi 6 aspek perkembangan secara optimal dan berkembang sesuai harapan.Â
Sebagai pendidik dan orang tua berperan sangat penting bagi tercapainya pembelajaran yang nyaman,menyenangkan dan berpusat pada anak. Sehingga dapat mewujudkan anak yang aktif.kreatif akan mempunyai imajinasi dalam membuat ide gagasannya dengan media losse part melalui pembelajaran STEAM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H