Kisah sukses Bu Zubaidah tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi yang menguntungkan antara UMKM dan generasi muda. Berkat bantuan mahasiswa KKN UIN Gus Dur, kerupuk telur asin buatan Bu Zubaidah kini memiliki nama yang lebih menarik dan mudah diingat, yaitu "Telasin".
Mahasiswa KKN tidak hanya memberikan nama, tetapi juga membantu dalam hal pembuatan, pengemasan dan promosi produk. Diharapkan kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan nilai jual kerupuk Telasin, tetapi juga memperluas jangkauan pemasarannya. Â
Bu Zubaidah awalnya hanya berjualan telur asin, kini telah berinovasi menjadi owner kerupuk telur asin. Perjalanan usahanya dimulai dari sebuah keikutsertaan dalam lomba UP2K.Â
Meski awalnya hanya mengandalkan resep yang ditemukan di internet, semangatnya yang membara membuatnya terus berkreasi.
"Awalnya saya ragu, apakah kerupuk telur asin saya akan diterima pasar. Tapi, berkat dorongan keluarga dan teman-teman, saya terus mencoba," ujar Bu Zubaidah.
Jerih payahnya membuahkan hasil. Bu Zubaidah berhasil meraih juara 3 dalam lomba tersebut. Namun, ia tidak berhenti di situ. Kritik dari dewan juri yang menyarankan penggantian kemiri dengan terasi justru menjadi inspirasi baginya untuk menciptakan rasa baru yang lebih enak dan lezat.
Jerih payahnya membuahkan hasil. Bu Zubaidah berhasil meraih juara 3 dalam lomba tersebut. Namun, ia tidak berhenti di situ. Kritik dari dewan juri yang menyarankan penggantian kemiri dengan terasi justru menjadi inspirasi baginya untuk menciptakan rasa baru yang lebih enak dan lezat.
Kerupuk "Telasin" ini bisa kalian dapatkan langsung di Jl. KH A. Dahlan Gg. 13 Tirto Rt. 06 Rw. 03 No. 54, Kota Pekalongan atau bisa hubungi +62 856-4123-4388Â
Telasin Sensasi Baru Cita Rasa Klasik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H