Mohon tunggu...
Aulia Meynisa Wirshananda
Aulia Meynisa Wirshananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Mahasiswi Ilmu Sejarah yang juga suka dan tartarik di bidang kesenian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Historiografi Tematik Transportasi: Perjalanan Moda Transportasi dari Berbagai Sudut Pandang

2 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 2 Januari 2021   21:06 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arkeologi Transportasi: Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Keresidenan Banyumas 1830-1940an, hasil karya Purnawan Basundoro, membahas tentang perubahan dan perkembangan sistem transportasi di wilayah Banyumas dengan perspektif ekonomi. Awalnya dijelaskan mengenai sistem transportasi yang memiliki peran penting di Banyumas, juga tentang kondisi geografis dan politik Banyumas pada awal abad ke-19. Dijelaskan runtutan peristiwa yang terjadi, mulai dari adanya bangsa Eropa yang tiba di Banyumas, yang kemudian memicu terjadinya Perang Diponegoro. Jaringan transportasi di Banyumas awal abad 19 dimulai dari jaringan jalan darat yang sangat sederhana, kemudian adanya transportasi sungai, serta laut yang ditunjang oleh adanya Pantai Cilacap yang menjadi Pelabuhan Cilacap. Kebijakan tanam paksa di Banyumas mempengaruhi sistem transportasi di Banyumas, di antaranya dimulai dari pengambil alihan wilayah Banyumas oleh Belanda, dibenahinya sistem transportasi, juga perkebunan di Banyumas.

Di buku ini terdapat tabel-tabel yang memuat data-data yang menunjang informasi dalam buku ini. Buku ini membahas transportasi darat yang masih sederhana, sungai, laut, hingga saat sudah ada kereta api di Banyumas. Dengan mengusung sudut pandang ekonomi, buku ini tentu saja berbeda karena membahas transportasi namun dikaitkan dengan perekonomian yang terjadi di masa itu. Buku ini membahas secara keseluruhan mengenai perkembangan sistem transportasi di wilayah Banyumas pada masa kolonial, yang berkaitan dengan perekonomian di wilayah tersebut.

Buku ketiga yang dianalisa adalah Penetrasi Lewat Laut Kapal-Kapal Jepang Di Indonesia Sebelum 1942. Buku ini mengisahkan tentang bagaimana sistem perkapalan Jepang yang ada di Indonesia sebelum tahun 1942, yang berkaitan dengan kepentingan politik Jepang di Indonesia. Di dalam buku ini dijelasan tentang aktivitas laut orang-orang Jepang di perairan Indonesia sebelum tahun 1942. Aktivitas perkapalan di Indonesia masih sedikit dan adanya pertambahan kapal-kapal Jepang di Indonesia juga mulai meningkat. Selanjutnya buku ini juga menjelaskan kemunculan kapal-kapal perang di Indonesia untuk mempelajari hampir seluruh perairan Indonesia dan menghubungkan hampir seluruh pulau di wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan Jepang bertujuan untuk membuat kapal-kapal Jepang disukai pengguna transportasi laut, karena Jepang memiliki strategi “winning the heart”. Kapal-kapal Jepang yang berlayar di perairan Indonesia tidak hanya kapal perang, melainkan juga kapal-kapal dagang.

Buku terakhir yang dianalisa adalah Penetrasi Lewat Laut: Kapal-Kapal Jepang Di Indonesia Sebelum 1942, karya Gusti Asnan. Buku ini membahas tentang aktivitas transportasi laut, khususnya aktivitas kapal-kapal Jepang, baik kapal perang maupun kapal dagang di perairan Indonesia. Buku ini dikaitkan dengan kepentingan politik Jepang untuk memata-matai pemerintahan Hindia Belanda. Berbeda dengan dua historiografi sebelumnya, buku ini mengulas tentang transportasi di wilayah laut.

Transportasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Transportasi merupakan sarana penghubung dan mobilitas manusia. Dengan adanya transportasi, pergerakan manusia tentu saja menjadi lebih mudah dan efisien. Kajian bertema transportasi adalah hal yang menarik untuk dibahas. Historiografi tematik transportasi mengulas tentang sejarah transportasi, baik di wilayah darat, laut, dan udara. Pada ketiga buku yang dianalisa, membahas tentang transportasi darat dari yang sederhana hingga kemunculan kereta api uap di Pulau Jawa, serta transportasi laut yaitu kapal-kapal Jepang yang berada di perairan Nusantara. Historiografi tematik transportasi juga akan membahas mengenai hal-hal yang mendukung bidang transportasi, seperti ekonomi dan politik.

Dalam penulisannya, terdapat batasan spasial dan temporal yang membuat fokus penulis dan pembaca lebih spesifik. Selain itu, ada pula pembahasan khusus yang berhubungan dengan transportasi. Seperti pada buku Arkeologi Transportasi: Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Keresidenan Banyumas 1830-1940an karya Purnawan Basundoro yang membahas transportasi dengan sudut pandang ekonomi, dan pada buku Penetrasi Lewat Laut Kapal-Kapal Jepang Di Indonesia Sebelum 1942 karya Gusti Asnan yang membahas transportasi yang dikaitkan dengan politik. Dengan disertai foto dokumentasi di masa lampau, peta-peta, tabel yang berisi data-data, serta keterangan-keterangan seperti kondisi geografis yang mempengaruhi jenis moda transportasi yang digunakan adalah ciri khas dari historiografi tematik transportasi, yang juga terdapat di ketiga buku yang dianalisa.

Daftar Pustaka:
Abdurrahman, Dudung. 1999. Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Bina Aksara.
Asnan, Gusti. 2011. Penetrasi Lewat Laut Kapal-Kapal Jepang Di Indonesia Sebelum 1942. Yogyakarta: Ombak.
Basundoro, Purnawan. 2019. Arkeologi Transportasi: Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Keresidenan Banyumas 1830-1940an. Surabaya: Airlangga University Press.
Irwanto, Dedi dan Sair, Alian. 2014. Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher.
Kuntowijoyo. 1996. Metodologi Sejarah: Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Nurhayati. 2016. Penulisan Sejarah (Historiografi): Mewujudkan Nilai-Nilai Kearifan Budaya Lokal Menuju Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. vol. 1 (1). hlm. 255-266.
Raap, Olivier Johannes. 2017. Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun