Kepemimpinan Gubernur Jawa Timur 2019-2024: Mengembangkan UMKM Melalui Program EASIER

Pada penjelasannya, Khofifah mengatakan bahwa perkembangan ekonomi Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan secara year on year.

Pada tahun 2022, kondisi perekonomian Jawa Timur diperkirakan meningkat sebesar 5,34 persen. Hampir seluruh sektor usaha mengalami peningkatan, kecuali pada bidang Pertambangan dan Penggalian. Lapangan usaha di bidang Transportasi dan Pergudangan mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi dengan peningkatan sebesar 19,47%. Bidang usaha Jasa Lainnya meningkat 12,44%, dan bidang usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum meningkat  9,34%. Jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2021, perekonomian Jawa Timur tercatat mengalami peningkatan sebesar 4,76% pada triwulan IV tahun 2022 (year-on-year). Perekonomian Provinsi Jawa Timur tercatat mengalami penyusutan sebesar 0,71% pada triwulan IV tahun 2022 dibandingkan triwulan III tahun 2022 (q-to-q). Peningkatan tertinggi terjadi di bidang Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Negara dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 7,22%. Bidang usaha Industri Pengolahan masih menyumbang 30,93% untuk perekonomian Jawa Timur pada tahun 2022. Kemudian pada bidang Perdagangan Besar dan Eceran, serta bidang Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,14%. Bidang Konstruksi menyumbang 9,61%. Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menyumbang 9,37%. Peran keempat sektor usaha tersebut terhadap perekonomian Jawa Timur mencapai 69,05%.

Periode triwulan III tahun 2023, peningkatan ekonomi Jawa Timur tercatat mencapai 5,24%  (y-on-y), peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama yaitu 5,17%. Menurut Gubernur Khofifah, pertumbuhan ekonomi sekarang dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian masyarakat setempat, sehingga berdampak pada meningkatnya permintaan dalam negeri, peningkatan  volume perdagangan, dan meningkatnya aktivitas di sektor jasa. Khofifah menyatakan bahwa semua sektor usaha di Jawa Timur mengalami pertumbuhan positif secara year on year, yang merupakan hal yang sangat memuaskan. Selain itu, peningkatan ekonomi di Jawa Timur juga memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional, yang mencapai 14,45 persen, dan berkontribusi sebesar 25,23 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa pada periode yang sama. Terdapat 3 (tiga) lapangan usaha yang menjadi penggerak ekonomi Jawa Timur yaitu pada bidang Industri Pengolahan sebesar 30,17%, diikuti oleh bidang Perdagangan sebesar 18,75%, dan bidang pertanian sebesar 11,82%.

Selain itu sistem Si Ratri juga memberi keamanan bagi para pedagang maupun pemerintah agar meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Berdasarkan penilaian masyarakat, sistem ini memudahkan para pedagang dalam pembayaran retribusi pasar. Sehingga, jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Timur serta berbagai pendapat dari masyarakat, kinerja Khofifah sangat memenuhi harapan mereka.