Mohon tunggu...
Money

Pemerintah Kembangkan Sektor Pertanian Pangan Organik

17 September 2016   00:11 Diperbarui: 18 September 2016   21:51 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, bahwasannya kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau baik besar dan kecil dengan wilayah daratan dan lautan yang sangat luas serta posisi silang Indonesia yang sangat strategis membawa implikasi adanya kandungan sumber kekayaan alam yang berlimpah dan beraneka ragam yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. 

Dengan melihat kondisi lingkungan geografis Indonesia serta sebagian besar mata pencaharian utama masyarakat Indonesia yang sebagai petani, sudah tentu hal tersebut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa yang mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi tentunya tetap dipertimbangkan pula untuk memperkuat sektor pertanian.

Sektor pertanian merupakan pilar utama pembangunan perekonomian Indonesia dikarenakan hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor tersebut. Untuk mencapai keberhasilan peningkatan pembangunan sektor pertanian diperlukan adanya kerjasama antara berbagai kalangan yang berkecimpung langsung dibidang pertanian baik itu dari pelaku pertanian dalam hal ini petani, pemerintah, lembaga peneliti, ilmuwan, innovator, kalangan akademik maupun pihak swasta sebagai kalangan industri, dengan demikian diharapkan dengan hal tersebut dapat memecahkan masalah kebuntuan terhadap masalah pertanian yang dihadapi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Selain itu pertumbuhan penduduk yang semakin besar dan terus meningkat, tentunya hal tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan pangan serta merupakan permasalahan didalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Kepemilikan aset para petani yang semakin minim juga keberadaan sawah sebagai sumber penghasilan Petani yang makin berkurang karena tersaingi oleh kepentingan pembangunan yang terus meningkat apabila tidak segera ditangani dengan kebijakan yang tepat maka akan menjadi masalah pembangunan sektor pertanian.

Sumber kekayaan alam yang berlimpah khususnya yang terkait dengan sektor pertanian seperti; lahan, pengairan, iklim dan aneka ragam tanaman pertanian apabila dimanfaatkan secara baik dan maksimal maka merupakan potensi yang sangat besar didalam pembangunan sektor pertanian. Namun disisi lain eksplorasi yang berlebihan tanpa memperhatikan kearifan lokal dan lingkungan hal tersebut akan menyebabkan berkurang dan rusaknya sumber kekayaan alam yang dimiliki sehingga akan menghambat pembangunan sektor pertanian.

Dalam bidang politik tampak sekali kebijakan politik pemerintah terhadap sektor pertanian belum sepenuhnya memihak kepada petani dan masyarakat, sehingga masih banyak petani yang hidup dalam kemiskinan. Sebagai contoh belum adanya undang-undang Perlindungan Petani serta impor produk pertanian dan pangan yang terus melaju hal tersebut tentunya akan menjadi permasalahan didalam mewujudkan ketahanan pangan.

Dalam satu artikel, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bahwasannya pemerintah akan mengembangkan 500.000 hektar lahan pertanian organik selama lima tahun kedepan. Dan rencana pengembangan ini dilakukan melihat peluang pasar ekspor yang besar untuk produk-produk pertanian. Sebelumnya, pada Kamis (1/9/2016), Amran melepas ekspor 40 ton beras organik dari Tasikmalaya ke Belgia. Amran menuturkan, harga beras organik di Belgia dihargai Rp 60.000 hingga Rp 70.000per kilogram (kg).

“Oleh karena itu, kami rencanakan pengembangan setiap tahun 100.000 hektar untuk mengangkat kesejahteraan petani. Ini potensi yang belum digarap. Ini luar biasa,” kataAmran ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta,Jumat (2/9/2016).

Tantangan perekonomian di era globalisasi ini adalah mensejahterakan penduduk Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar yang saat ini mencapai kurang lebih 240 juta jiwa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, tentunya hal ini menjadi pertimbangan utama pemerintah baik pusat maupun daerah, sehingga arah perekonomian Indonesia masa saat ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Namun seiring dengan dicanangkannya masa depan Indonesia menuju era industrialisasi maka tentunya hal tersebut harus tetap mempertimbangkan sektor pertanian agar tidak berdampak pada kerawanan pangan.

Di sektor pertanian banyak sekali kita temukan permasalahan yang dapat menghambat dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, hal ini disebabkan oleh beberapa masalah diantaranya menurunnya jumlah sumber daya manusia petani serta masih rendahnya kualitas petani dalam hal informasi dan teknologi pertanian, lemahnya akses modal yang didapat petani untuk mengembangkan usaha pertanian, berkurangnya lahan pertanian akibat adanya alih fungsi lahan untuk pengembangan Industri dan pertanian dan masih kurangnya peran lembaga penunjang atau pendukung sektor pertanian. 

Dan dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sektor pertanian seperti diuraikan sebelumnya maka diperlukan kebijakan, strategi dan upaya didalam meningkatkan pembangunan sektor pertanian sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan.

Pembangunan sektor pertanian pangan organik yang dikembangkan pemerintah merupakan satu unsur produksi pangan yang akan menjamin ketersediaan pangan yang tentunya akan meningkatkan ketersediaan pangan, sehingga akan meningkatkan pula ketahanan pangan nasional dimasa yang akan datang.

 

Referensi : 1 | 2

Data Diri :

NAMA : Aulia Lisa Gustira Ranau

NIM : 07031381520098

JURUSAN : Ilmu Komunikasi /B

DOSEN : Sari Mutiara Aisyah,S.IP.,MA 

FAKULTAS : Ilmu Sosial Ilmu Politik

UNIVERSITAS SRIWIJAYA KAMPUS PALEMBANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun