Mohon tunggu...
Aulia Rachma Laurinza
Aulia Rachma Laurinza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah salah satu mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menjalani pendidikan Diploma pada bidang Marketing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Fenomena Naiknya Harga Pertamax

13 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 13 Juni 2022   08:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Fenomena naiknya harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 92 atau Pertamax tengah ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. PT Pertamina resmi menaikkan harga jual Pertamax dari yang semula Rp 9.000 hingga Rp 9.400 per liter menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter yang berlaku mulai 1 April 2022. 

Kenaikan harga Pertamax tersebut memberatkan kebanyakan orang, khususnya mahasiswa. Banyak mahasiswa yang berpindah untuk mengganti bahan bakar kendaraan mereka menjadi menggunakan Pertalite karena harga Pertamax yang sangat mahal tersebut. Harga Pertamax yang hampir mencapai Rp 15.000 tersebut dinilai mahasiswa lebih baik digunakan untuk makan nasi padang yang sangat lezat.

Sebelum Pertamina mengumumkan kenaikan harga Pertamax, Menteri BUMN Erick Thohir sudah menyampaikan permintaan maaf. BBM jenis Pertamax tetap berstatus BBM non subsidi sehingga harga Pertamax akan mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Sebenarnya, kebanyakan orang mengaku bahwa kenaikan harga Pertamax tersebut masih wajar karena memang harga minyak dunia sedang bergejolak yang diakibatkan karena perang Rusia dan Ukraina. Namun, bagi para mahasiswa rantau yang hidup dengan mengandalkan kiriman orang tua, haruslah bisa menghemat pengeluaran dan terpaksa berpindah menggunakan Pertalite. Walaupun dengan membeli Pertalite, harus rela mengantre agak lama.

Pemerintah harus mengantisipasi potensi migrasi konsumsi masyarakat dari BBM Pertamax ke Pertalite karena gap harga yang sangat jauh. Apabila terjadi migrasi konsumsi dari Pertamax ke Pertalite, maka hal tersebut akan menyebabkan over kuota pada Pertalite dan jutru akan menaikkan beban APBN secara tajam.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun