Mohon tunggu...
Aulia Jasmin
Aulia Jasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, program studi Administrasi Negara. Saya suka mempelajari hal baru dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Inovasi Pengembangan terhadap UMKM dari Keripik Usus Ayam Menjadi Abon Usus Ayam

19 Januari 2025   18:07 Diperbarui: 19 Januari 2025   18:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN bersama Mitra membuat abon usus (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan di Desa TanjungKenongo, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto melibatkan sejumlah program kerja, salah satunya yaitu inovasi pengembangan terhadap umkm bu rafah dari kripik usus menjadi abon usus ayam Pelaksanaan program pengembangan inovasi dilakukan pada tanggal 15 Januari 2025 di salah satu UMKM BU RAFAH di Desa Glingsem .

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian Indonesia. Sektor UMKM tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di daerah-daerah pedesaan. Salah satu contoh UMKM yang berkembang pesat adalah Bu Rafah, seorang pengusaha lokal yang memproduksi keripik usus ayam sebagai produk unggulannya. Keripik usus ayam, yang dikenal dengan cita rasa gurih dan renyah, telah berhasil mencuri perhatian konsumen di pasar lokal. Namun, untuk mempertahankan daya saing dan memperluas pangsa pasar, inovasi dan pengembangan produk menjadi hal yang sangat penting.

Inovasi dalam dunia UMKM merupakan salah satu kunci utama untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan oleh Bu Rafah adalah mengembangkan produk keripik usus ayam menjadi abon usus ayam. Produk abon usus ayam ini menawarkan potensi yang sangat besar, baik dari segi nilai gizi maupun daya tarik pasar yang lebih luas. Abon usus ayam, yang terbuat dari usus ayam yang dimasak dengan rempah-rempah dan bumbu khas, memiliki cita rasa yang tidak kalah menarik dibandingkan dengan produk makanan olahan lainnya.

Peralihan dari keripik usus ayam menjadi abon usus ayam tidak hanya akan membuka peluang pasar baru, tetapi juga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Proses pengolahan usus ayam menjadi abon yang lebih tahan lama dan mudah dikonsumsi, menjadikan produk ini lebih praktis dan siap saji. Selain itu, dengan adanya pengembangan produk ini, Bu Rafah bisa memperkenalkan inovasi yang berbasis pada tren konsumsi makanan praktis dan bergizi yang semakin diminati oleh konsumen modern.

Inovasi pengembangan ini akan melibatkan beberapa aspek penting, antara lain diversifikasi produk, peningkatan kualitas produksi, pemanfaatan teknologi pengolahan, serta strategi pemasaran yang lebih modern. 

Hal ini bertujuan untuk menciptakan produk abon usus ayam yang tidak hanya enak dan bergizi, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri di pasar yang lebih luas. Dengan demikian, inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Bu Rafah dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompleks, sekaligus membuka peluang bagi pengembangan UMKM secara berkelanjutan.

Melalui pengembangan produk abon usus ayam ini, Bu Rafah dapat memperkuat posisinya di pasar lokal maupun nasional, memperluas jaringan distribusi, dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi daerah, sekaligus memberikan contoh bagi UMKM lain tentang pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan pasar yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun