Di Indonesia pada tahun 2021, sekitar 19,5 juta orang dewasa tercatat mengidap diabetes. Tahun 2023, meningkat sekitar 20,8 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2045 melonjak hingga 28,6 juta orang dari populasi usia 15 tahun ke atas.
Mengapa diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit? Hal ini karena diabetes merupakan penyakit kronis yang bisa memicu berbagai komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Diabetes mellitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah penyakit metabolik di mana kadar gula dalam darah terlalu tinggi karena tubuh tidak bisa memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik.
Dampak Kelebihan Gula Bagi Kesehatan
- Gula di otak dapat berakibat penyakit stroke
- Gula di mata dapat menimbulkan gangguan penglihatan
- Gula di jantung dapat berakibat penyakit jantung koroner
- Gula di perut dapat menimbulkan masalah pencernaan
- Gula di ginjal dapat berakibat pada penyakit gagal ginjal
- Gula di kaki dapat membuat luka susah sembuh
Apa Saja Penyebab Diabetes?
Kebiasaan makan atau minum yang tinggi kandungan gula menjadi satu satu penyebab utama. Ketika konsumsi gula terlalu sering, tubuh bisa menjadi "kebal" terhadap insulin, sehingga sulit mengontrol gula darah dan berisiko memicu diabetes tipe dua. Selain itu juga disebabkan oleh:
- Kurang aktivitas fisik: Aktivitas fisik yang dapat dilakukan, yaitu senam, jogging, bersepeda, dan berenang.
- Obesitas: Kebanyakan konsumsi gula dapat membuat hormon insulin tidak terkendali karena menyimpan glukosa sebagai lemak yang dapat memicu obesitas.
- Stress: Kebanyakan orang berpikir jika mengonsumsi gula dapat menghindari stress. Hal ini justru dapat memicu penyakit diabetes.
- Begadang: Begadang biasanya membuat kita lebih cepat lelah. Oleh karena itu, kita lebih mudah mengonsumsi makanan atau minuman manis.
- Riwayat keluarga: Diabetes bukanlah penyakit menular, namun dapat menyalur ke keturunan.
- Usia: Usia tidak menjamin kapan orang akan sakit. Namun, semakin tua maka risiko terkena diabetes semakin tinggi tergantung yang dikonsumsi.
Gejala Yang Dapat Timbul
- Rasa haus meningkat
- Sering buang air kecil
- Penglihatan kabur
- Mudah lapar dan lelah
Tips Cerdas Kurangi Konsumsi Gula
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013, Setiap orang memilki rata-rata anjuran mengonsumsi gula tiap hari yaitu 10% dari total kalori harian (2000 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari.
- Batasi konsumsi yang manis
- Kurangi gula tambahan di teh, kopi, atau makanan
- Pilih camilan buah atau sayur
- Ganti minuman manis dengan air putih atau infused water
- Cek nutrition fact pada kemasan dan pilih yang rendah gula
Respon Tubuh Jika Mulai Mengurangi Asupan Gula
- Berat badan terkontrol
- Risiko diabetes menurun
- Kulit glowing lebih lama
- Energi stabil seharian
- Gigi lebih kuat
Yuk, mulai hidup lebih sehat dengan langkah kecil kurangi konsumsi gula. Jaga kesehatan dengan menyadari apa yang dikonsumsi demi masa depan yang manis. Karena dengan mengurangi gula, risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya pun akan ikut turun.
Institusi: Mahasiswa FKM Universitas Airlangga
Referensi:
International Diabetes Federation. (2021). IDF Diabetes Atlas (10th) ed. Brussels, Belgium: International Diabetes Federation.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023: Data Prevalensi Diabetes Mellitus Pada Penduduk Usia di Atas 15 Tahun. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pengelolaan Penyakit Tidak Menular.
Lestari, Z., & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Mellitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. Dalam Prosiding Biologi: Achieving the Sustainable Development Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change. pp. 237-241.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H