Pentingnya Regulasi EmosiÂ
Keterampilan meregulasi emosi ini sayangnya sifatnya tidak bawak-an dari lahir, maka perlu ditanamkan sejak dini agar seiring bertumbuhnya anak dapat meregulasi emosinya dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki keterampilan regulasi yang baik ia akan unggul dalam segi intelektualnya seperti keterampilan memecahkan masalah dibandingkan dengan temannya (Davis&Jevine, 2012; Zuddas 2012).Â
Pada masa prasekolah merupakan hal yang penting bagi kehidupan anak, karena disini ia akan terbentuk. Tugas guru memfasilitasi anak agar anak dapat mengembangkan potensinya termasuk regulasi emosi.
Tidak hanya guru saja yang memiliki tugas tersebut, tetapi orang tua juga harus mengembangkan keterampilan ini. Kelekatan dan pola asuh yang orang tua berikan juga mempengaruhi perkembangan regulasi anak.
Menurut Ainsworth dan kawan-kawan dalam buku Handbook of Emotional Development  Kecenderungan orang tua untuk merespon dengan cepat terhadap anak, mencerminkan kesiapan untuk membantu anak untuk mengelola gairh emosional dan dengan demikian dapat mendorong perkembangan pengaturan diri emosi mereka atau Emotion Regulation (ER).Â
Didalam kelekatan yang tidak aman atau Insecure Attachment ada 2 macamnya yaitu salah satunya insecure-avoidant, dimana pengasuh atau figur lekatnya tidak merespon baik terhadap bayi atau anak, sehingga ini juga berpengaruh pada regulasi anak.Â
Menurut Dennis, sehingga orang tua yang memberikan kehangatan pola asuh yang baik kepada anak, interaksinya juga bagus, disini akan membentuk emotion regulation (ER) yang lebih baik pada masa anak prasekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H