Mohon tunggu...
Aulia Indra Ramadhani
Aulia Indra Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Malang

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siapa Sih yang Mengatur Suasana Hati Kita?

2 Maret 2022   18:31 Diperbarui: 2 Maret 2022   18:34 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sering kali orang-orang salah mendifinisikan emosi, walaupun setiap orang ketika ditanya tentang emosi itu apa? Pasti jawaban dari masing-masing orang akan berbeda. Tetapi kebanyakan orang akan mendefinisikan emosi adalah marah, "kamu ini jangan emosi terus dong", makna dari kata tersbut bisa diartikan kamu jangan marah terus dong. Begitulah pandangan orang-orang tentang emosi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertia emosi ada dua definisi yaitu; (1) luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; (2) keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan). Di dalam jurnal yang berjudul hubungan antara prestasi belajar dengan kecerdasan emosional yang ditulis oleh Eva Nauli Thaib, terdapat beberapa pendapat para ahli yang mendefinsikan emosi salah satunya Daniel Goleman, emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak, dan menurut descrates, emosi terbagi atas desire (hasrat), hate (benci), sorrow (sedih/duka), wonder (heran), love (cinta) dan joy (kegembiraan). Jadi dapat ditarik kesimpulan dari pengertian-pengertian emosi di atas, emosi merupakan luapan perasaan yang kita rasakan, bisa luapan perasaan benci, sedih, cinta, kegembiaraan, dan juga hasrat.

Neurotransmitter adalah zat atau senyawa kimia yang dapat menghantarkan rangsangan dari neuron satu ke neuron yang berada di sebelahnya.  Mengutip di salah satu video YouTube Pada inti dari video tersebut neurotransmitter tidak hanya mengatur emosi yang kita rasakan tetapi bisa mengatur detak jantung, pernapasan, siklus pengaturan tidur, pencernaan, konsentrasi, nafsu makan, dan gerakan otot. Macam-macam neurontransmitter ada banyak ada, glutamate, GABA, glisin, serotonin, histamin, dopamin, epinefrin, norepinefrin, endorphin, asetilkolin, tetapi hanya beberapa yang terkenal yang akan kita bahas di sini yaitu ada serotonin, dopamine, asetilkolin, dan neropinefrin.

Kita mulai dengan serotonin. Serotonin, berfungsi mengatur suasana hati atau bahasa anak sekarang mood, mengatur selera makan, mengatur jam tidur juga. Serotin juga berhubungan dengan pengangan depresi yang kita rasakan, bisa kita sebut serotine ini antidepresan. Dopamine, mengatur fokus dan suasana hati. Neurotransmitter yang satu ini bisa disebut dengan neurotransmitter senang, selain itu dopamine juga mengatur koordinasi tubuh. Asetilkolin, untuk mengendalikan detak jantung, selain itu juga berkontribusi dalam fungsi otak dan daya ingat.

Di otak kita terdiri dari miliaran sel-sel neuron yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Di dalam sel neuron ada yang namanya neurotransmitter yang bertugas mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron berikutnya dari snaps. Dengan berbagai proses dari dendrit, badan sel, akson hingga ke neurotransmitter, mereka semua ini bekerja sama mengontrol semua perasaan dan emosi yang kita bisa rasakan dan ekspresikan. Di neurotransmitter ada macam-macamnya yang memiliki tugasnya masing-masing. Kita buat cerita saja agar lebih mudah dimengerti.

Ada anak perempuan remaja bernama Fina sedang menunggu temannya di sudut jalanan kota. Tiba-tiba temannya itu mengagetkan Fina hingga terkejut, disini adrenalin mulai berperan, ia menjadi sangat takut dan sekaligus terkejut, setelah itu datangnya GABA dengan mengikat reseptornya, ia menciptakan suasana yang sejuk, dan menenangkan. Fina pun kembali tenang dan mereka pun berjalan kembali ke rumah.

Tanpa disangka Fina berjumpa dengan orang yang dia sukai dan kagumi, disini Oksitosin mulai mengeluarkan hormone-hormon atau benih-benih cinta, tetapi Fina grogi (adrenalin) dan mulai ditenangkan oleh GABA. Singkat cerita Fina sampai di rumah dan segera membersihkan badannya. Karena dia melewati hari yang cukup melelahkan makai a perlu energi yaitu makanan disini serotonin mulai memainkan perannya yaitu mengatur selera makan Fina agar yang dikonsumsi oleh si Fina itu bergizi.

Untuk makan menyiapkan makan malam ia membantu ibunya dengan memotong bawang putih dan bawah merah disini dopamine mulai melakukan tugasnya yaitu mengkoordinasi tubuh dengan mengerakan jempol dan lain sebagainya. "Alhamdulillah" ucap Fina setelah ia melahap nasi goreng batan ibunya, efeknya ia-pun merasa ngantuk disini nelatonin melakukan tugasnya, yaitu membantu Fina untuk cepat beristirahat dan terlelap dalam tidurnya. Nelatolin juga memiliki jam aktif yaitu pada malam hari. Selengkapnya bisa lihat di video YouTube berikut 
Jadi kita bisa menjawab dari pertanyaan di juduk tadi siapa yang mengatur suasana hati kita? Kok kita bisa merasakan suasana hati ini? Karena ada neurotransmitter yang mengatur semua macam suasana hati kita. Neurotransmitter juga tidak mengatur suasana hati kita seperti penjelasan diatas, neurotransmitter dapat mengatur detak jantung, siklus pengaturan tidur, pencernaan, nafsu makan, gerakan otot, dan pernapasan. Gaya hidup yang tidak sehat juga akan berpengaruh pada neurotransmitter bekerja, maka dari itu kita perlu menjaga neurotransmitter tetap seimbang dan melakukan tugasnya dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun