Mohon tunggu...
Aulia Istna Karimah
Aulia Istna Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menggali Kedalaman Krisis : Pengendalian Internal dan Kasus Perusahaan Properti China Evergrande

19 Desember 2023   19:52 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:55 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Evergrande, sebuah raksasa properti di China, telah menjadi sorotan utama di panggung global akibat krisis keuangan yang dihadapinya. Sebagai perusahaan dengan utang senilai miliaran dolar, perhatian pun beralih ke pertanyaan kritis seputar pengendalian internal yang mungkin telah menyebabkan deretan peristiwa ini.

Dalam mengamati kasus ini, satu hal yang menjadi sorotan adalah kebijakan pengelolaan utang Evergrande. Pengendalian internal yang kurang ketat terhadap manajemen risiko finansial telah membawa perusahaan ini ke jurang kebangkrutan. Keputusan untuk terus memperluas bisnis dan membiarkan utang tumbuh tak terkendali, tanpa evaluasi risiko yang mendalam, menjadi satu dari beberapa faktor penyebab krisis ini.

Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah transparansi dan akuntabilitas internal Evergrande. Pada beberapa kesempatan, perusahaan ini dikecam karena kurangnya keterbukaan terkait keuangan dan operasionalnya. Pengawasan internal yang tidak memadai dapat menyebabkan informasi yang salah dipahami atau disembunyikan, memberikan gambaran palsu tentang kondisi sebenarnya perusahaan kepada pemangku kepentingan.

Tidak hanya itu, keterlibatan manajemen dalam keputusan investasi dan alokasi sumber daya perlu dievaluasi secara cermat. Pertanyaan muncul apakah manajemen perusahaan telah menjalankan peran pengambil keputusan dengan mempertimbangkan keberlanjutan bisnis jangka panjang dan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

Krisis Evergrande juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah. Bagaimana perusahaan ini beroperasi dalam kerangka regulasi yang ada menjadi faktor penentu dalam kelangsungan bisnisnya. Pengendalian internal yang efektif seharusnya mampu mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan peraturan yang berdampak pada operasional perusahaan.

Pentingnya pembelajaran dari kasus Evergrande terletak pada pentingnya penerapan praktik pengendalian internal yang ketat di semua tingkatan perusahaan. Evaluasi risiko secara berkala, transparansi yang jelas, serta keterlibatan manajemen yang bijaksana menjadi fondasi yang tak tergantikan dalam memastikan kelangsungan bisnis dan kepercayaan pemangku kepentingan.

Sebagai pelajaran berharga bagi industri properti dan bisnis global pada umumnya, kasus Evergrande menjadi panggilan untuk refleksi mendalam terhadap prinsip-prinsip pengendalian internal dan kebijakan korporat yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun