Mohon tunggu...
Aulia Gurdi
Aulia Gurdi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

spread wisdom through writing...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Toyota Way, Tentang Kerja Berkelanjutan Dengan Memanusiakan Sumber Daya Manusia

23 Juni 2015   10:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bila ada kesempatan anda mengunjungi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), bolehlah anda bertanya pada karyawan yang anda temui di sana, berapa tahun rata-rata mereka bekerja? Umumnya mereka menyebut angka lebih dari 5 tahun. Itulah kira-kira jawaban yang saya dapat saat saya bertanya hal ini pada beberapa karyawan yang saya temui saat makan siang bareng mereka.

Pertanyaan berikutnya tentu mengundang rasa ingin tahu, mengapakah mereka begitu betah bekerja di sana? Padahal bagi sebagian orang pabrik adalah tempat bekerja yang ritme rutinitasnya amat menjemukan. Kerap kita dengar cerita para buruh pabrik yang diperlakukan tak adil oleh perusahaan tempatnya bekerja dengan aneka persoalannya yang mengemuka, dari mulai eksploitasi tenaga buruh hingga remunerasi yang tak sesuai. Demo besar para buruh pabrik pun marak terjadi dimana-mana. Sampai di sini menjadi menarik membahas bagaimana TMMIN mengelola karyawan yang menjadi aset terbesar perusahaan, hingga TMMIN bisa merajai dunia otomatif Indonesia. Menjadi tuan di negerinya sendiri dan menjadi pemimpin menuju masa depan mobilitas melalui pembangunan berkelanjutan pada teknologi, produk, dan layanan di industri otomotif.

Kami para kompasianer yang berkesempatan berkunjung ke TMMIN ini, merasakan langsung betapa sangat teratur sistem kerja di TMMIN ini. Semua hal harus berjalan sesuai SOPnya. sebagaimana yang saya ceritakan pada tulisan pertama saya.

Sejarah TMMIN sendiri telah hadir sejak 40 tahun yang lalu. Ini membuat TMMIN menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. TMMIN merupakan anak perusahaan Toyota Motor Corporation yang bergerak dibidang industri otomatif dengan fokus pada manufaktur dan eksportir kendaraan.

Pabrik kelas dunia yang dimiliki TMMIN ini telah dilengkapi fasilitas produksi terlengkap yang tetap berpegang teguh pada 3 prinsip yakni, HEALTH, SAFETY dan ENVIRONMENT. Fasiltas-fasilitas perusahaan yang ramah lingkungan menjadikan TMMIN salah satu green company yang berpedoman pada Toyota Environtment Management System. Produk kualitas terbaik diproduksi secara konsisten dan berkelanjutan dengan mengimplementasikan Toyota Production System yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja dari semua aktifitas produksi. Akan halnya efisiensi, beberapa aktifitas produksi sudah menggunakan sistem robot yang membantu proses kerja karyawan. Desain alat-alat produksipun dibuat senyaman mungkin mengikuti ergonomis tubuh, agar karyawan tidak cepat lelah. Disediakan pula sarana beroleharaga seperti lapangan futsal, tempat berlatih yoga. Selain itu juga, unsur safety pun menjadi sangat krusial dijaga. Aturan disiplin ketat akan faktor keamanan dan keselamatan kerja juga menjadi salah satu yang menjadi concern TMMIN. Prinsipnya semua hal yang memungkinkan untuk menunjang produktifitas kerja karyawan difasilitasi TMMIN dengan sangat baik.

 

salah satu contoh alat produksi penunjang kerja karyawan yang bekerja layaknya robot (dok.id satto)

area karpet hijau yang diinjak karyawan ini didesain nyaman untuk diinjak karyawan, sangat empuk hingga membuat kaki karyawan tak cepat lelah (dok. idsatto)

safety, safety, safety, karena nyawa manusia begitu berharga (dok.idsatto)

 Selain itu, dalam mengoptimalkan aktifitas operasional, TMMIN menggunakan prinsip CLEAN, BRIGHT, COMFORT (CBC). Tiga prinsip yang saya lihat sendiri diterapkan dengan begitu disiplin. Faktor CLEAN misalnya, lantai pabrik secara keseluruhan amatlah bersih dari kotoran, bahkan untuk tumpahan air sekalipun. Untuk faktor BRIGHT, keseluruhan tempat produksi amat terang dalam pencahayaan, bahkan tidak dianjurkan bagi pekerja ataupun pengunjung menggunakan baju berwarna hitam, karena warna ini identik dengan warna yang tak mendukung prinsip BRIGHT. Sementara beberapa sudut tempat rehat yang ada di tengah ruang produksi, dimana mereka menyebutnya OASE, cukup menunjukkan betapa TMMIN ingin memperlakukan pekerja senyaman mungkin dalam beraktifitas. Memberi ruang untuk pekerja sejenak beristirahat bila lelah. 

 

lihat betapa terang dan bersihnya ruang di area produksi  TMMIN ini (dok. idsatto)

inilah area OASE yang menyatu di area produksi, karena manusia bukan robot, butuh istirahat sejenak dari kejemuan kerja (dok. idsatto)

salah satu spot di area kantor TMMIN yang ramah ibu menyusui, karena ibu adalah pencetak generasi bangsa (dok. idsatto)

Ketiga prinsip CBC juga dikolaborasikan dengan QUALITY, FLEXYBILITY, INTEGRITY dari setiap sumber daya manusia yang TMMIN miliki guna menghasilkan produk kualitas terbaik. Sumber daya manusia adalah aset paling berharga bagi TMMIN. Karenanya diciptakanlah lingkungan kerja ideal yang akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan kemampuan terbaiknya, penuh dedikasi dan komitmen. Selain juga mampu memaksimalkan potensi individu dalam kerjasama tim. Mengusung prinsip keren "We make people before we make product" TMMIN membentuk Toyota Learning Center dan juga mendirikan Toyota Learning Institute pada tahun 2011, dengan total area seluas 3700km2 dengan jumlah investasi sebesar US$2 juta yang memiliki fungsi utama mengembangkan karyawan internal dan berkontribusi pada masyarakat. Di tempat ini karyawan belajar mengembangkan kualitas diri dan membantu menemukan potensi terbaiknya, yang pada ujungnya akan mencetak sumber daya manusia yang berprestasi. Setidaknya membuka mata dunia, bahwa anak bangsa ini mampu bersaing menghasilkan karya terbaiknya di kancah otomotif dunia.

Toyota Learning Center, karena manusia butuh belajar dan dihargai prestasinya (dok. TMMIN)

Sport Center di area TMMIN, karena manusia butuh bugar untuk bisa tetap produktif bekerja (dok.pri)

outing bareng bagi karyawan baru dan top management, kerena manusia butuh rehat dari penatnya rutinitas (dok. TMMIN)

Dari cerita saya di atas, terjawab sudah pertanyaan mengapa rata-rata karyawan betah bekerja begitu lama di TMMIN. Ternyata mereka sangat concern pada potensi sumber daya manusianya. TMMIN memanusiakan karyawannya. Tak ada eksploitasi atas potensi yang mereka miliki. TMMIN menjadikan karyawan layaknya mitra kerja, bekerja seiring sejalan, yang akan maju bersama membawa TMMIN menuju cita-cita besarnya.

Walau merupakan aset terbesar, tentu SDM bukanlah satu-satunya faktor kesuksesan TMMIN. Terlalu panjang bila saya menulis semua hal tentang TMMIN di sini. Dengan melihat dari satu sisi ini saja, yakni tentang bagaimana TMMIN memperlakukan karyawannya, maka tak perlu heran bila TMMIN bisa bertahan hingga 4 dekade dalam dunia otomotif Indonesia. Philosopi KAIZEN yang mereka pegang, yang bermakna "perbaikan yang berkelanjutan", tentu akan membuat TMMIN terus berinovasi memberikan yang terbaik bagi negeri.

 Bravo TMMIN!

.

Lebih jauh tentang TMMIN bisa dilihat di sini.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun