Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa yang pertama kali masuk sekolah lanjutan sudah dimulai hari ini. Semalam saya berkutat membantu si sulung membuat aneka tugas guna memenuhi persyaratan mengikuti MOS ini. Aneka tugas aneh-aneh dan tak lazim diberikan kakak kelas para siswa MOS hari ini.
Dimulai dari kewajiban membawa sejumlah barang-barang dengan kode tertentu. Berikut beberapa contoh kode barang yang harus dibawa anak saya hari ini.
coklat peralatan kucing ----> awalnya saya terjemahkan catburry ternyata yang dimaksud Kit Kat
chiki teman -----> chetozz, maksudnya tozz antar teman
minuman enam persepuluh ------> bingung menerjemahkannya akhirnya membeli mimuman M150, ga nyambung yaa :)
susu pahlawan jepang ----> awalnya diterjemahkan susu Morinaga, ternyata susu ultra (dari kata Ultraman) tokoh kartu pahlawan dari Jepang
biskuit brrr -----> biskuit dingin, diterjemahkan biskuit oreo ice cream
Serunya memecahkan kode tugas ini, membuat saya dan anak-anak sibuk  menebak-nebak apa gerangan makna kodenya. Tawa riuh kami berderai  kala ada kode yang berhasil kami pecahkan. Makna kode ini ada pada sejumlah merk makananyang beredar dan dijual bebas di pasaran. Namun tak urung semua terjemahannya sesuai persepsi. Seperti coklat peralatan kucing saya terjemahkan jadi coklat catburry...hehehe...maksa yaa..yang penting ada kata "cat" nya :)
beberapa produk yang salah terjemah :)
Tawa kami semakin riuh saat si kakak iseng mencoba menelusur makna kata kode yang dicari di google. Oalaahh...ternyata di jaman serba canggih ini, apa yang tak ada di  google, hehehe...semua lengkap  disana. Dari hasil jelajah, coklat peralatan kucing yang dimaksud ternyata coklat Kit Kat, bukan Cadburry seperti yang saya duga, hihihi...benar juga ya. Akhirnya si sulungpun kembali membeli ulang beberapa barang yang salah terjemahan. Walau lelah, tapi lumayan seru lho! Meski ada juga sebagian kode yang belum sepenuhnya terpecahkan. Tapi ya itu tadi. Maksa aja deh. Kan terjemahannya bebas sesuai persepsi. Jadi suka-suka dong kalo maksa :)
Selain barang bawaan di atas, si abang masih harus membuat name tag dengan cara-cara yang tak biasa. Memasang tali sepatu warna warni menggunakan tali rafia. Membuat name tag dari karton yang digantung dileher juga menggunakan tali rafia. Foto dalam name tag harus dibuat dengan ekspresi seram, seolah berfoto berdua dengan hantu. Inipun jadi bahan kehebohan. Si adik pun berpartisipasi ikut berpose menjadi hantu bersama abang dengan memakai topeng seram. Dan inilah hasi foto aneh itu
Meski saya tak cukup mengerti, apa efektifnya cara-cara MOS yang diberlakukan ala perploncoan mahasiswa ini, toh suka tidak suka semua murid tetap diwajibkan mengikutinya. Saya hanya berharap, orientasi model begini jangan sampai menimbulkan efek psikologis berupa ketakutan dan rasa tak nyaman bagi para siswa terhadap kakak kelas seniornya, hingga melahirkan keinginan balas dendam pada generasi berikutnya. Juga bukan menancapkan mimpi buruk akan makna sekolah. Sebaliknya, bisa menghadirkan rasa percaya diri dan tidak cengeng menghadapi aneka tantangan menuju masa depan. Hingga MOS bisa melatih kekuatan mental dan kenangan manisnya bisa terus terbawa dalam ingatan sampai si anak dewasa.
Oh iya.. kode minuman "enam persepuluh" belum sepenuhnya terpecahkan. Kira-kira ada yang tau??
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H