Meski saya tak cukup mengerti, apa efektifnya cara-cara MOS yang diberlakukan ala perploncoan mahasiswa ini, toh suka tidak suka semua murid tetap diwajibkan mengikutinya. Saya hanya berharap, orientasi model begini jangan sampai menimbulkan efek psikologis berupa ketakutan dan rasa tak nyaman bagi para siswa terhadap kakak kelas seniornya, hingga melahirkan keinginan balas dendam pada generasi berikutnya. Juga bukan menancapkan mimpi buruk akan makna sekolah. Sebaliknya, bisa menghadirkan rasa percaya diri dan tidak cengeng menghadapi aneka tantangan menuju masa depan. Hingga MOS bisa melatih kekuatan mental dan kenangan manisnya bisa terus terbawa dalam ingatan sampai si anak dewasa.
Oh iya.. kode minuman "enam persepuluh" belum sepenuhnya terpecahkan. Kira-kira ada yang tau??
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H