Pagi tadi saya berkesempatan ikut Nobar film laga terbaru Pendekar Tongkat Emas bersama komunitas KOMIK kompasiana, Acara ini dihelat oleh Kompas Grup dan menghadirkan belasan kompasianer. Film yang diproduseri Mira Lesmana yang bernaung dalam Miles Production, mengusung tema laga dunia persilatan dengan budget cukup fantastis bernilai puluhan milyar.
Sebenarnya saya bukanlah penggemar film laga. Namun melihat jajaran aktor dan aktris papan atas yang mendukung film ini, saya merasa yakin film ini akan digarap dengan cara yang apik dan berbeda oleh Miles.
Film besutan sutradara Ifa Isfansyah ini dibintangi 2 begawan aktor dan aktris Christine Hakim dan Slamet Raharjo. Selain juga aktor dan aktris berbakat lainnya seperti Nicholas Saputra, Reza Rahadian. Eva Celia, Tara Basro, Aria Kusumah, Prisia Nasution, Darius Sinathrya.
Ceritanya sendiri adalah cerita klasik khas dunia persilatan dengan mengusung senjata Tongkat Emas sebagai sebuah senjata bertuah yang sarat makna filosofis. Ia diperebutkan karena menjadi lambang kekuatan. Disini konfliknya dibuat tak terlalu rumit hingga mudah dipahami penonton. Sisi menarik film ini, begitu banyak petuah inspiratif penuh makna filosofis yang nyata terjadi di kehidupan manusia. Bahwa selalu saja kejahatan dan kezoliman pada satu waktu bertemu di satu titik. Bahwa selalu ada orang-orang berjiwa kerdil yang menghalalkan segala cara untuk memuaskan hawa nafsu demi sebuah ambisi. Sebaliknya hadir pula orang-orang berjiwa besar yang selalu bisa mengimbangi meruyaknya kejahatan.
Tokoh antagonis dalam film ini diperankan oleh aktor Reza Rahadian dan Tara Basro. Untuk akting Reza, tentu publik tak meragukan lagi debutnya. Sementara tokoh cempaka yang diperankan Christine Hakim, seketika mengingatkan saya pada aktingnya sebagai tokoh Cut Nyak Dien, karena karakter yang dimainkan tidak jauh berbeda dari tokoh cempaka ini, mulai dari gesture dan beratnya suara yang dimainkan. Eva Celia dan Nicholas Saputra juga menjadi tokoh sentral, tapi saya belum melihat kualitas akting yang luar biasa dari mereka berdua. Kalemnya nico masih terbawa auranya sebagai Rangga di AADC. Kalau boleh saya menilai, Reza Rahadian, masih juara urusan akting. Two thumb up!
Yang khas dan tak pernah berubah dari karya Miles Production adalah penggarapan setting film yang apik dan eksploratif. Mengambil lokasi syuting di wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan padang sabana yang cukup eksotis juga hutan dan sungainya yang indah mempesona. Membuat film ini menjadi paket lengkap yang asik untuk dinikmati. Yang akan membuat anda betah diam ditempat duduk anda hingga akhir cerita, walau ending ceritanya amatlah mudah ditebak sebagaimana layaknya jargon sebuah film laga bahwa jagoan tak pernah kalah :)
[caption id="attachment_384368" align="aligncenter" width="512" caption="salah satu scene yang menhadirkan indahnya alam sumba dengan padang sabananya yang eksotis (dok. pribadi)"][/caption]
Last but not least, apresiasi yang tinggi buat semua yang terlibat di film ini. Ini akan menjadi tayangan film yang cukup menghibur di akhir tahun dan saya rekomendasikan anda untuk menontonnya.
"Dunia persilatan adalah serupa lorong gua. Kemanapun berpaling yang kau temukan adalah ancaman kematian. Namun lorong yang gelap sekalipun akan berakhir dcngan cahaya. Walau kita tak pernah tahu apakah cahaya itu ancaman atau harapan.." Pendekar Tongkat Emas
Berikut foto-foto nobarnya,
[caption id="attachment_384362" align="aligncenter" width="512" caption="jajaran sutradara, produser dan pemain film Pemdekar Tongkat Emas (dok. koleksi Anazkia)"]