Mohon tunggu...
Aulia Gusnita
Aulia Gusnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup adalah perjalanan, dan setiap perjalanan adalah sebuat cerita yang layak ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Krisis Bagian Penting dari Manajemen Krisis

3 Juli 2024   18:28 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Freepik

            Menurut Wilbur Schramm (1954), mendefenisikan komunikasi sebagai Proses pertukaran makna antar manusia. Bagi Schramm, komunikasi adalah upaya  menyampaikan pesan dan informasi dengan tujuan menciptakan saling pengertian. Menurut Agus M. Hardjana (2016), Komunikasi adalah tindakan seseorang menyampaikan pesan  kepada orang lain melalui suatu media, kemudian membalasnya kepada pengirim pesan setelah menerima pesan tersebut. Dan Menurut Deddy Mulyana (2015), mendefenisikan Komunikasi adalah proses pertukaran makna antara dua orang atau lebih melalui perilaku verbal dan nonverbal.

            Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah proses dimana komunikator menyampaikan pesan  berupa  gagasan, ungkapan, dan pemikiran kepada komunikan melalui media tertentu yang efisien dan menyampaikan pengertian atau makna yang sama kepada komunikan. Komunikan memperoleh pengaruh dan mengalami perubahan perilaku selaras dengan komunikator.

            Dalam konteks ini, peran komunikasi dalam manajemen krisis merupakan elemen penting dalam mengelola, merespons, dan mengelola situasi krisis dalam organisasi. Peran komunikasi dalam manajemen krisis mencakup penyediaan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada pemangku kepentingan, membangun dan menjaga reputasi organisasi, mengurangi kebingungan, dan mengoordinasikan upaya respons krisis. Komunikasi yang efektif selama krisis  membantu organisasi menjaga kepercayaan dan dukungan  pemangku kepentingan seperti karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat umum. Komunikasi yang tidak memadai atau tidak tepat pada saat situasi krisis dapat memperburuk situasi, merusak reputasi, dan meningkatkan dampak negatif. Oleh karena itu, manajemen krisis yang sukses selalu memerlukan strategi komunikasi yang canggih dan responsif.

            Manajemen krisis komunikasi adalah pendekatan yang digunakan oleh organisasi untuk merencanakan, merespons, dan mengelola komunikasi dalam situasi krisis dengan tujuan menjaga reputasi, memberikan informasi kepada pemangku kepentingan, dan meminimalkan dampak negatif. Berikut  tahapan umum dalam proses manajemen krisis komunikasi:

  • Pra-krisis : organisasi harus mengidentifikasi potensi krisis yang dapat berdampak pada operasi dan mengembangkan rencana krisis yang mencakup penentuan tim manajemen krisis, peran dan tanggung jawab, dan saluran komunikasi.
  • Krisis : Ketika krisis terjadi, organisasi merespons peringatan atau tanda-tanda awal krisis, dan tim krisis diaktifkan untuk merespons situasi krisis. Kami juga melakukan komunikasi awal dengan pemangku kepentingan dan berupaya  memberikan informasi yang jelas dan akurat.
  • Selama krisis : Organisasi harus terus berkomunikasi dengan pemangku kepentingan selama krisis dan memberikan pembaruan dan informasi penting. Organisasi menanggapi isu dan pertanyaan yang muncul selama krisis dan berupaya mempertahankan atau memulihkan reputasi organisasi.
  • Pasca-krisis : organisasi mengevaluasi respons krisis, mengkomunikasikan proses manajemen krisis, dan menggunakan pembelajaran dari krisis untuk meningkatkan perencanaan krisis dan kesiapan di masa depan.

            Dari pembahasan di atas,  dapat disimpulkan bahwa proses manajemen krisis komunikasi sangat penting dalam konteks organisasi karena melibatkan respons yang terorganisir dan efektif terhadap situasi krisis.Komunikasi krisis adalah bagian penting dari manajemen krisis. Jika komunikasi tidak tertangani dengan baik, maka dapat terjadi situasi yang  tidak perlu yang dapat berakibat fatal bahkan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi dan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, semua organisasi harus memprioritaskan dan menyiapkan strategi komunikasi krisis yang efektif sebagai bagian dari rencana manajemen krisis mereka.

             

Referensi :

Agus M. Hardjana. 2016. Ilmu Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.

Coombs, W.T. 2007. Protecting Organization Reputations During a Crisis; The Development and Application of Situational Crisis Communication Theory.     Corporate Reputation Review.

Mulyana, Deddy. 2015. Ilmu Komunikasi : Suatu pengantar. PT Remaja Rosdakarya.

Schramm, W. 1954. The Process and Effects of Mass Communication. University of Illinois Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun