manusia namanya. lahir dari rahim ibu tapi makan dari perkataan orang lain. nama disemat oleh orang tua tapi ingin diakuinya oleh orang lain. semakin dewasa dunia semakin nampak aneh. batas antara kegilaan dan doktrin masyarakat setipis benang. harga untuk kewarasan dan kebebasan berbahagia sebegitu mahal hingga ketika didapatkan harus dipamerkan. standar sukses dan bahagia diratakan oleh entah. padahal jika ditanya apa itu bahagia bingung. coba buka media sosial, seberapa apik polesan topengnya dinilai sebebasnya. kadang bingung hidup ini milik siapa sebetulnya.
22 Februari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI