Jadi manusia ya jadi manusia aja, nggak perlu mendewakan diri sendiri.
Namanya manusia, sedih, kesal, marah, salah, terpuruk itu wajar.
Sesekali coba sadari.
Sebetulnya kita memang perlu semua itu, perlu semua rasa sakit. Untuk pada akhirnya membuat kita menyadari bahwa ya kita memang hanya manusia yang penuh dengan segala kekurangan.
Tapi justru, kekurangan itulah yang membuat kita sempurna sebagai seorang manusia. Kekurangan kita yang berbeda-beda itu yang membuat kamu lengkap sebagai kamu, dan aku lengkap sebagai aku.
Sederhananya, jika aku memaksakan diriku jadi seperti kamu, maka aku nanti tidak lengkap dong sebagai aku?
Bukankah lebih baik lengkap menjadi diri sendiri, dengan menerima segala kekurangan diri? Dengan mengingat bahwa biar bagaimanapun, kita memang takkan luput dari segala kesalahan.
Kita sempurna kok. Tuhan sendiri yang mengatakannya. Bahwa kita adalah makhluknya yang paling sempurna.
Mungkin masalahnya adalah, definisi sempurna Tuhan dan kita berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H