Mohon tunggu...
Aulia Febri
Aulia Febri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat Warga Muba Merindukan Aex Noerdin

29 Juni 2016   14:13 Diperbarui: 29 Juni 2016   14:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku rindu nian dengan Pak Alex ni, mano lah lamo nian dak ketemu samo beliau,” tuturnya. Mubah, dikenal sebagai daerah berpanorama  alam.

Kalimat  itu boleh jadi mengalir dari dalam hati Alex Noerdin. Bupati Muba ini, dua tahunm telah merencanakan menyapa wara Muba, namun beberapakali  ada saja agenda mendadak.

Saat dikejar pertanyaan tentang perasaan rindu seorang ibu, warga Muba dengan  Pak Alex. Komsiah  tampak bertutur dengan lancer, tanpa beban.

“Tim rebana kame kak  pernah diperjuangkan melok Lembaga  Seni Kasidah (LASKI) di tingkat provinsi” ujarnya menuturkan cerita lama tentang grup rabana suskes melaju ke tingkat propinsi.

Bagi Khomsiah,  tim rebana menjadi terkenal semenjak mengikuti kegiatan LASKI. Bahkan pernah menjadi juara pertama lomba kasidah tingkat Provinsi tahun 2005 di  Sumatera Selatan.  Baginya, meraih prestasi itu cukup membuat senang .

Tanpa terasa, pukul 18.10 menandai  waktu magrib tiba. Azan maghrib pun dikumandangkan.” Allahu Akbar “ . Terdengar, menggema membangkitkan semangat  warga Muba di area masjid.

Di atas karpet mera, di bawah tenda merah putih. Indah. Rapi. Beragam makanan khas Sumatera Selatan disajikan sebagai menu bukber warga bersama Alex Noerdin. Seperti pempek, burgo dan celimpungan.

“ Saya suka dengan makana khas, “ tutur Alex semabri melangkah kaki menuju tempat wudlu di seblah masjid. Di sisi lain, Alex Noerdin juga sedang menyampaikan pesan, kuliner khas karya warga Sumsel  merupakan identitas kebudayaan. Takkan kalah bersaing dengan kuliner luar negeri.  

Sementara warga antri mengambil air wudlu. Sedikitnya, ratusan warga bergantian mengambil air wudhu di dua kamar mandi kecil berukuran 1x2 meter. Sebagian dinding  rusak, pintu kayu kamar mandi tanpa pintu berkunci.  Air mengalir dari keran sedikit. Kondisi  lantai dan dinding belum tercat rapi, seolah tak terurus.

Alex  Noerdin telah lama menengok warga Muba mayoritas asal transmigran dari Pulau Jawa. Karena, keadaan masjid membuthkan bantuan untuk renovasi, Alex Noerdin  memberi bantuan sebesar Rp. 15.000.000 (Lima belas juta rupiah) kepada takmir Masjid Nurul Huda.

Selain Masjid Nurul Huda, Alex juga memberikan bantuan untuk Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) untuk 2000 ustadz/ustadzah senilai Rp 2 miliar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun