Mohon tunggu...
Aulia Febri
Aulia Febri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Geliat Transportasi Sumsel

21 Juni 2016   17:25 Diperbarui: 21 Juni 2016   17:33 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di tengan kebisingan lalu lintas jalan Jakabaring dan suara dentuman mesin pancang tiang LRT kudekati laki-laki tersebut

“Awas dek, jangan mondar mandir disini, dak jingok apo kami lagi begawe!” jelas seorang pekerja yang aku tidak kenal  namanya.

Pro Kontra selalu ada pada proses pembangunan. seperti halnya Pembangunan LRT ini. Di satu sisi menurut Maryam tidak setuju dengan pembangunan LRT, dikarenakan Pembangunan mematikan perekonomian dianya, disisi lain ada Witra mengatakan dia  menikmati proses Pembangunan tersebut, bahkan  sangat bangga menjadi orang Palembang  jika LRT selesai digarap.

LRT,  Light Rail Transit atau disingkat Palembang LRT sebuah sistem Mass Transit dengan kereta api ringan (LRT) sedang dibangun di Palembang, LRT ini akan menghubungkan  Bandara  Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring atau  biasa dikenal Stadion Gelora Sriwijaya, tempat di mana Event Asian Games 2018  akan diselenggarakan.

Pemprov sudah memprediksi akan timbul kemacetan besar jika Asian Games diadakan di Kota Palembang. Maka dari itu, angkutan akan menampung penumpang dalam kapasitas banyak bisa membuat pengendara kendaraan pribadi baik mobil atau motor, mulai beralih ke LRT.

Pengamat Transportasi Sumatera Selatan, Saidina Ali beranggapan,seperti aku kutip dariLRT sangat dibutuhkan untuk kota maju dan modern. Artinya,LRT adalah sebuah sarana transportasi berkualitas baik dari segi fisik maupun keyamanannya. (RadarPalembang)

Pembangunan jalur LRT sepanjang  23 km dibagi 5 zona. Pembangunannya berupa jalur layang dilengkapi prasarana lainnya 13 Stasiun LRT, 1 jembatan (sejajar dengan jembatan yang melintasi Sungai Musi) dan satu depo.

Pembangunan jalan layang kereta LRT Palembang tidak menggunakan balast tetapi dengan menggunakan teknologi slabtrack dengan lebar jalan rel adalah 1.067 mm dengan beban gandar 12 ton.

Stasiun LRT memiliki ketinggian minimum ruangan sebesar 2,7 meter dengan jarak minimal dengan jalan raya 5,2 meter. Pembangunan LRT Palembang meliputi konstruksi dan supervisi dibiayai APBN Rp 11,49 triliun Multiyears contractatau kontrak tahun jamak (2016–2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun